visitaaponce.com

Nastar, Kue Kering Asal Belanda Selalu Hadir di Hari Raya

Nastar, Kue Kering Asal Belanda Selalu Hadir di Hari Raya
Siswa kelas 10 SMK Marsudirini Marganingsih membuat kue nastar untuk dijual jelang masa lebaran di Surakarta sebelum pandemi.(ANTARA FOTO/Hafidz Novalsyah)

SALAH satu kue favorit saat Idul Fitri adalah kue nastar. Kue kering berbentuk bulat kecil warna kuning memang enak dan mudah dijumpai di toko-toko bahkan industri usaha rumahan dan UMKM. Kue nastar seperti sebuah simbol kue hari raya idul Fitri. Kalau kue nastar mulai banyak di pasaran berarti tanda-tanda mendekati hari raya Lebaran sudah dekat. Nastar adalah sejenis kue kering yang terbuat dari tepung terigu diisi dengan selai nanas.

Kue kering ini berasal dari Belanda. Orang Belanda membawanya ke Indonesia saat masih zaman penjajahan. Asal mula kata nastar berasal dari bahasa Belanda yaitu ananas dan taart. Artinya Taart atau pie nanas. Bentuk kue bulat seperti bola bekel dengan diameter sekitar 2 cm. Di dalamnya ada selai nanas, dan di atas kue sering diberi hiasan kismis atau potongan cengkeh.

Namun di negara asalnya, pie atau taart Eropa ini tidak berisi selai nanas. Aslinya berisi selai apel atau blueberry. Namun saat mereka membawa nastar ke wilayah Hindia Belanda, kedua buah itu tidak dijumpai di negeri tropis itu. Akhirnya diganti dengan nanas yang rasanya tak kalah manis. Hingga saat ini tidak diketahui siapa pencipta kue nastar. Di Indonesia, kue nastar kini juga menghadirkan varian baru rasa selai buah lainnya seperti stroberi dan bluberi.

baca juga: Kue kering

Selain untuk kue hantaran di saat Idul Fitri, nastar kini juga hadir saat perayaan Natal dan Imlek. Kue ini biasanya disajikan untuk menyambut tamu, hantaran untuk kerabat atau dikemas dalam bentuk parsel hari raya. (OL-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat