Ilmuwan Berhasil Temukan Asteroid Tercepat di Tata Surya
![Ilmuwan Berhasil Temukan Asteroid Tercepat di Tata Surya](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/09/b3e5a07c24df3cced1b048a9b855ba7c.jpg)
Scott Sheppard, Ilmuwan Ruang Angkasa dari Carnegie Institution of Science, Amerika Serikat, baru-baru ini dikabarkan berhasil menemukan asteroid tercepat di Tata Surya. Asteroid yang dijuluki 2021 PH27 itu mampu mengelilingi Matahari dalam waktu 113 hari Bumi.
Asteroid 2021 PH27 termasuk dalam kategori batu ruang angkasa kecil. Diameternya kurang lebih sekitar satu kilometer, sementara orbitnya berbentuk lonjong (elips). Jarak orbit tersebut juga diyakini sebagai yang terkecil atau terdekat dari Matahari, ketimbang objek apa pun yang pernah ditemukan di Tata Surya.
“Memahami populasi asteroid penting untuk melengkapi sensus asteroid di dekat Bumi. Ini termasuk asteroid yang mungkin paling berdampak pada planet ini dan yang mungkin mendekatinya pada siang hari," kata Dr Sheppard, seperti dilansir dari Independent, Senin, (6/9).
Sheppard dan tim melacak asteroid ini menggunakan Dark Energy Camera (DECam) berkapasitas 570 megapiksel. Pengamatan dilakukan dari Chili, dimana para astronom menemukannya ketika mengorbit di dekat jalur Merkurius dan Venus, atau sekitar 20 juta kilometer dari Matahari.
Ketika mendekat ke Matahari, asteroid ini suhunya diperkirakan mencapai kurang lebih 500 derajat Celcius. Para ilmuwan percaya bahwa batu ruang angkasa kecil ini mungkin telah terbentuk di sabuk asteroid utama, yang terletak diantara Mars dan Jupiter. Ia terlepas dari sabuk tersebut karena gangguan gravitasi dari planet-planet lain dan kemudian masuk lebih dekat ke Matahari, atau yang menjadi orbitnya saat ini.
Namun, berdasarkan kemiringan orbitnya yang tinggi sebesar 32 derajat, para ilmuwan juga berspekulasi bahwa asteroid itu bisa jadi adalah komet yang sudah punah dari Tata Surya bagian luar. Komet itu bisa saja tertarik ke orbit yang lebih dekat ketika melintas di dekat salah satu planet dalam. (M-4)
Terkini Lainnya
Perbedaan antara Satelit Alami dan Buatan Manusia
Ilmuwan Jajaki Kehidupan di Bintang Kematian
Astronom Temukan Lubang Hitam Purba Tertua, Berusia Miliaran Tahun
Astronom Temukan Enam Exoplanet yang Mengorbit Selaras Mengelilingi Bintang
Mengenal Peta Terra Infinita yang Meyakini Bumi Datar, Mitos atau Fakta?
Astronom Deteksi Ledakan Kosmik Terbesar yang Pernah Ada
NASA Ungkap Temuan Pertama dari Asteroid Bennu, Petunjuk Asal Usul Kehidupan di Bumi
Fakta Mengenai Asteroid Apophis dan Pendekatannya yang Memecahkan Rekor pada 2029
NASA Temukan Asteroid Yang Miliki Pasangan
Ini Teori Terbaru tentang Penyebab Musnahnya Dinosaurus
NASA Siapkan Misi untuk Menyelidiki Asteroid yang Kaya Logam
Sampel Asteroid NASA Mengandung Air dan Karbon yang Penting bagi Kehidupan
Lingkungan Perempuan Pancasila
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap