Riset ini Temukan Kaitan Pestisida dengan Penyakit Ginjal Kronis
![Riset ini Temukan Kaitan Pestisida dengan Penyakit Ginjal Kronis](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/10/3104e56f920a8d88805403ad4e9766f6.jpg)
Pestisida yang kerap kali digunakan secara umum untuk pertanian telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit ginjal kronis atau chronic kidney disease (CKD) dalam sebuah penelitian di University of Queensland (UQ).
Para peneliti menganalisis hubungan antara paparan pestisida dan risiko disfungsi ginjal pada 41.847 orang, berdasarkan data dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional AS (NHANES).
Associate Professor School of Public Health, Nicholas Osborne mengatakan studi tersebut menemukan orang yang terpapar insektisida Malathion-- insektisida untuk membunuh hama seperti serangga, jamur, atau gulma-- dalam jumlah yang lebih tinggi, yang dikenal sebagai Maldison di Australia, memiliki risiko disfungsi ginjal 25 persen lebih tinggi.
Malathion/Maldison dilisensikan untuk digunakan di bidang pertanian, area rekreasi domestik dan publik untuk pemberantasan nyamuk dan lalat buah dan juga dapat ditemukan di beberapa perawatan kutu kepala.
"Hampir satu dari 10 orang di negara berpenghasilan tinggi menunjukkan tanda-tanda CKD, yaitu kerusakan ginjal permanen dan hilangnya fungsi ginjal," kata Dr Osborne, seperti dikutip dari sciencedaily.com, Kamis (14/10).
Faktor risiko mengembangkan CKD termasuk usia, hipertensi dan diabetes. Dr Osborne mengatakan CKD tanpa penyebab yang diketahui meningkat di negara-negara berpenghasilan rendah hingga menengah seperti India, Sri Lanka dan Mesoamerika.
"Awalnya, diduga kondisi tersebut terkait dengan tempat kerja pertanian melalui paparan tekanan panas, dehidrasi, penyemprotan pestisida, logam berat dan bahan kimia pertanian," kata Dr Osborne.
"Namun, pencemaran lingkungan, residu pestisida dan obat-obatan herbal yang berpotensi mengandung logam berat juga dapat berkontribusi terhadap CKD," lanjutnya.
Penyebab peningkatan CKD masih belum diketahui tetapi penyemprotan pestisida tanpa alat pelindung diri (APD) dan bekerja di tanah yang terkontaminasi sebagai jalur paparan yang mungkin.
Lebih lanjut, dia juga mengutarakan jika studi UQ adalah yang pertama memberikan bukti yang menghubungkan Malathion dengan risiko kesehatan ginjal yang buruk pada manusia.
"Temuan ini menyarankan kita harus membatasi paparan pestisida, bahkan dalam dosis yang sangat kecil, karena paparan kronis dapat menyebabkan hasil kesehatan yang negatif," kata Dr Osborne.
"Kami akan terus menyelidiki apakah pestisida lain mungkin terlibat dan berencana untuk mengumpulkan data tentang perilaku petani Sri Lanka untuk memeriksa tingkat keterpaparan mereka saat menggunakan pestisida di lapangan," lanjutnya. (Sciencedaily/M-2)
Terkini Lainnya
11 Manfaat Daun Jarak bagi Kesehatan Tubuh
Kadar Bromat Jangan Melebihi Ambang Batas
Ramalan Zodiak Cancer Hari ini: Jujur dan Jadilah Diri Sendiri
Hippindo Tolak Pasal Tembakau dalam RPP Kesehatan
11 Manfaat Buah Pepaya untuk Kesehatan Tubuh
Avrist Assurance Gelar health Talk Hadirkan Komika Ridwan Remin dan Pukovisa Prawiroharjo
Serapan Pupuk Subsidi Baru 32%, Komisi IV DPR: Penyaluran tidak Efektif
Jawa Barat Targetkan Peningkatkan Produksi Gabah Naik 11 Juta Ton
Kementan Gencar Sosialisasikan Kebijakan Pengembangan Tebu Rakyat
Ancaman Kekeringan terhadap Sektor Pangan harus Segera Dimitigasi
Produktivitas 1.000 Ha Lahan Pertanian di Cianjur tidak Terpengaruh Kemarau
Pesanan 2.000 Ekskavator Haji Isam Terbesar di Dunia, Tanda Kemajuan Pertanian Indonesia
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap