visitaaponce.com

Hikayat Relasi Manusia dengan Ayam

Hikayat Relasi Manusia dengan Ayam
Ayam(Unsplash.com/Thomas Iversen)

Ayam adalah hewan yang dekat dengan kehidupan manusia sehari-hari. Dulunya, hewan tersebut tinggal di pepohonan. Lalu, sejak kapan ayam hidup di darat dan menjalin relasi dengan manusia? Menurut para arkelolog kontak dekat manusia dengan ayam baru dimulai sekitar 3.500 tahun yang lalu. Ayam awalnya tergoda turun dari pohon dan didomestikasi oleh beras/nasi.

Ayam adalah salah satu makanan paling populer di dunia saat ini, dengan lebih dari satu miliar unggas disembelih setiap tahun di Inggris saja. Tetapi, dalam sebuah studi baru-baru ini para peneliti di University of Exeter, University of Oxford dan Cardiff University mengatakan bahwa unggas itu sebenarnya relatif baru di dunia peternakan.

Sebelumnya diyakini bahwa ayam dibiakkan untuk dimakan pada 10.000 tahun yang lalu, tetapi laporan terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Antiquity, menunjukkan bahwa manusia tidak melakukan kontak dekat dengan ayam sampai sekitar 1500 SM.

Para peneliti menggunakan penanggalan karbon untuk menetapkan usia dari 23 ayam paling awal yang ditemukan di Eurasia barat dan Afrika barat laut. Sebagian besar tulang-tulang hewan itu yang ditemukan jauh lebih baru daripada yang diperkirakan sebelumnya.

“Ini adalah pertama kalinya penanggalan radiokarbon digunakan dalam skala ini untuk menentukan signifikansi ayam pada masyarakat awal. Hasil kami menunjukkan kebutuhan untuk secara langsung menentukan tanggal spesimen awal yang diusulkan, karena ini memungkinkan kami mendapatkan gambaran paling jelas tentang interaksi awal manusia dengan ayam,” kata Dr Julia Best, dari Universitas Cardiff, seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (8/6).

Ayam, unggas asli dari hutan tropis Asia Tenggara, tidak tiba di Eropa sampai sekitar 800 SM. Kemudian, setelah tiba di wilayah Mediterania, dibutuhkan waktu hampir 1.000 tahun lebih lama bagi ayam untuk berkembang biak di iklim yang lebih dingin di Skotlandia, Irlandia, Skandinavia, dan Islandia.

Para ahli mengevaluasi kembali sisa-sisa ayam yang ditemukan di lebih dari 600 lokasi di 89 negara. Mereka menemukan bahwa tulang tertua dari ayam domestik ada di Neolitik Ban Non Wat di Thailand tengah, yang berasal dari antara 1650 SM dan 1250 SM.

Para peneliti mengatakan bahwa manusia berhubungan dengan ayam hutan, yang hidup di atas pohon, selama pertanian padi kering. Nenek moyang ayam kampung itu tergoda turun dari pohon oleh beras/nasi.

Setelah mereka dijinakkan, ayam-ayam itu diangkut pertama kali melintasi Asia dan kemudian ke seluruh Mediterania sepanjang rute yang digunakan oleh pedagang maritim Yunani, Etruscan, dan Fenisia awal. “Evaluasi ulang relasi ayam dan manusia)yang komprehensif ini pertama-tama menunjukkan betapa salahnya pemahaman kita tentang waktu dan tempat domestikasi ayam. Dan yang lebih menarik, kami menunjukkan bagaimana kedatangan pertanian padi kering bertindak sebagai katalis untuk proses domestikasi ayam dan penyebarannya secara global,” ujar Prof Greger Larson, dari Universitas Oxford.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ayam pada awalnya tidak didomestikasi untuk makanan, tetapi sebagai eksotika. Ayam tampaknya dihormati dalam masyarakat zaman besi, misalnya, dan sering dikubur utuh dan tidak disembelih, bahkan bersama dengan pemiliknya manusia. Ayam dan telurnya mulai dipopulerkan sebagai makanan pada masa kekaisaran Romawi.

Prof Naomi Sykes, dari University of Exeter, mengatakan: “Bukti kami menunjukkan bahwa hubungan masa lalu manusia dengan ayam jauh lebih kompleks, dan selama berabad-abad ayam  sangat dihormati.” (M-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat