Teliti tentang Genom Neanderthal, Ilmuwan Swedia Svante Paabo Raih Nobel Kedokteran
![Teliti tentang Genom Neanderthal, Ilmuwan Swedia Svante Paabo Raih Nobel Kedokteran](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/10/db838e5af60c4aa3b0ee7ae9de59ca35.jpg)
Dari mana kita berasal, dan bagaimana hubungan kita dengan mereka yang datang sebelum kita? Apa yang membuat kita, Homo sapiens, berbeda dari hominin lainnya? Melalui penelitian awalnya, Svante Pääbo mencon mengurutkan genom Neanderthal, kerabat manusia masa kini yang telah punah. Dia juga membuat penemuan sensasional dari hominin yang sebelumnya tidak dikenal, Denisova. Berkat penelitiannya ini, Pääbo dianugrahi Nobel Kedokteran 2022.
Menurut pihak Nobel Prize, Pääbo juga menemukan bahwa transfer gen telah terjadi dari hominin yang sekarang sudah punah di tubuh Homo sapiens setelah mereka bermigrasi keluar dari Afrika sekitar 70.000 tahun yang lalu. Aliran gen purba ke manusia masa kini memiliki relevansi fisiologis saat ini, misalnya, mempengaruhi bagaimana sistem kekebalan tubuh kita bereaksi terhadap infeksi.
Penelitian Pääbo memunculkan disiplin ilmiah yang sama sekali baru; paleogenomik. Dengan mengungkap perbedaan yang membedakan semua manusia yang hidup dari hominin yang punah, penemuannya memberikan dasar untuk mengeksplorasi apa yang membuat kita menjadi manusia yang unik. Dari mana kita berasal? Pertanyaan tentang asal usul kita dan apa yang membuat kita unik telah melibatkan umat manusia sejak zaman kuno.
Paleontologi dan arkeologi penting untuk studi evolusi manusia. Penelitian memberikan bukti bahwa manusia modern secara anatomis, Homo sapiens, pertama kali muncul di Afrika sekitar 300.000 tahun yang lalu, sementara kerabat terdekat kita, Neanderthal, berkembang di luar Afrika dan menghuni Eropa dan Asia Barat dari sekitar 400.000 tahun hingga 30.000 tahun yang lalu, pada titik mana mereka punah.
Sekitar 70.000 tahun yang lalu, sekelompok Homo sapiens bermigrasi dari Afrika ke Timur Tengah dan, dari sana mereka menyebar ke seluruh dunia. Homo sapiens dan Neanderthal hidup berdampingan, sebagian besar Eurasia selama puluhan ribu tahun. Tapi, apa yang kita ketahui tentang hubungan kita dengan Neanderthal yang sudah punah? Petunjuk itu mungkin berasal dari informasi genomik. Pada akhir 1990-an, hampir seluruh genom manusia telah diurutkan. Ini adalah pendukung yang cukup besar, yang mendukung penelitian selanjutnya tentang hubungan genetik antara populasi manusia yang berbeda. Namun, studi tentang hubungan antara manusia masa kini dan Neanderthal yang punah, akan membutuhkan pengurutan DNA genom yang menggunakan spesimen kuno.
Di awal kariernya, Pääbo terpesona oleh kemungkinan penggunaan metode genetik modern untuk mempelajari DNA Neanderthal. Namun, ia segera menyadari tantangan teknis yang ekstrem, karena seiring waktu DNA menjadi termodifikasi secara kimiawi dan terdegradasi menjadi fragmen-fragmen pendek. Setelah ribuan tahun, hanya sejumlah jejak DNA yang tersisa dan terkontaminasi secara besar-besaran dengan DNA dari bakteri dan manusia kontemporer (lihat gambar/grafik di atas). Sebagai mahasiswa postdoctoral dengan Allan Wilson, pelopor dalam bidang biologi evolusioner, Pääbo mulai mengembangkan metode untuk mempelajari DNA dari Neanderthal, sebuah upaya yang berlangsung selama beberapa dekade.(AFP/Nobelfrize.org/M-3)
Terkini Lainnya
Beri Dukungan pada Dekan FK Unair, AIPKI Minta Rektorat Tinjau Ulang
Korea Selatan Perintahkan Dokter yang Mogok kembali Bekerja
Masuk UGM Lewat SNBT, Persaingan Terketat Ternyata bukan di Prodi Kedokteran
Kabupaten Indramayu Jalankan Program Dokter Masuk Desa
Wakil Indonesia Jadi Pembicara Tamu Kehormatan dalam Profound Health Summit 2024 di Inggris
Tingkatkan Pendidikan Kedokteran, Holding RS BUMN Bersinergi dengan IJN Malaysia
Peneliti Ungkap Kapan Neanderthal dan Homo Sapiens Melakukan Kawin Silang
Bentuk Hidung Manusia Modern Diwariskan dari Neanderthal
Sejarah Homo Soloensis, Ciri-Ciri, dan Hasil Kebudayaan
Aktivitas Memanah telah Dilakukan Homo Sapiens di Eropa sejak 54 Ribu Tahun Lalu
Sejarah Meganthropus Paleojavanicus, Ciri-Ciri Manusia Purba Pertama di Indonesia
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap