Tiga Hal tentang Tumbuh Kembang Anak ini Ternyata hanya Mitos
![Tiga Hal tentang Tumbuh Kembang Anak ini Ternyata hanya Mitos](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/11/df1b833847cd9aefd6846bc77bc8474c.jpg)
Tumbuh kembang anak merupakan hal yang sangat diperhatikan oleh orangtua. Umumnya orangtua akan mencari informasi dari berbagai sumber sebagai rujukan dalam memantau proses tumbuh kembang anak.
Namun, informasi yang tersedia tentang tumbuh kembang anak tak selamanya tepat. Tak jarang, informasi yang berkembang hanya sebatas mitos yang tak memiliki pembuktian ilmiah.
Sebagai penambah informasi, berikut ini tiga hal tentang tumbuh kembang anak yang ternyata hanya mitos belaka menurut dokter spesialis anak, I Gusti Ayu Nyoman Partiwi (dokter Tiwi), dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, Sabtu, (12/11).
1. Susu formula menurunkan kecerdasan anak
Banyak orangtua takut untuk memberikan susu formula pada anaknya karena informasi ini. Tak bisa dipungkiri air susu ibu merupakan asupan terbaik untuk setiap anak di awal kehidupannya. Namun, informasi yang menyebutkan bahwa susu formula dapat membuat kecerdasan anak hanya mitos belaka.
“Faktanya, kecerdasan anak ditentukan oleh tiga faktor utama, yakni kebutuhan asuh (makanan dan minuman bernutrisi), kebutuhan asih (pemenuhan kasih sayang) dan kebutuhan asah (stimulasi yang tepat). Susu formula di sisi lain, bisa menjadi solusi yang bisa membantu anak di atas satu tahun menaikkan berat badan,” ungkap dokter Tiwi,
Dokter Tiwi menyarankan orang tua untuk mengeksplorasi berbagai jenis olahan susu jika ingin mengejar penambahan berat badan anak. Misalnya es krim atau gelato, agar lebih menarik bagi anak.
2. Bayi perempuan lebih cepat bicara
Jenis kelamin bayi tidak menentukan kemampuan berbicara. Kemampuan berbicara setiap anak akan berbeda berdasarkan berbagai hal di kehidupannya.
"Kecerdasan terbentuk dari kromosom X. Walau perempuan memiliki dua kromosom X dan laki-laki hanya punya satu kromosom X, tanpa adanya stimulasi maka kemampuan berbicara tidak akan terangsang,” ujar dokter Tiwi.
Menurut dokter Tiwi, ada berbagai contoh kegiatan untuk menstimulasi kemampuan berbicara anak. Misalnya bercerita dan membaca bersama anak.
3. Anak jinjit saat belajar jalan adalah hal tidak wajar
Berjinjit adalah tahapan awal belajar jalan. Bayi yang menggunakan baby walker sebagai stimulan saat belajar jalan akan cenderung berjinjit untuk mengenali permukaan lantai sebelum benar-benar lancar berjalan.
Karena itu, berjalan jinjit pada periode awal anak bisa berjalan masih merupakan hal wajar. Kecuali jika jalan jinjit tersebut terus berlanjut hingga anak bertambah besar.
(M-4)
Terkini Lainnya
Seputar Mitos dan Fakta Kanker, Cek Faktanya
19 Fakta Menarik Tentang Kim Taehyung atau V BTS
Fakta dan Rute Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Jangan Keliru! Ini Fakta-fakta Terkait Endometriosis yang Perlu Diketahui Wanita
3 Fakta Menarik tentang Perayaan Nyepi di Bali
Pasca-Kerusuhan Wamena, DPR Nilai Kondisi Papua Tak Sesuai Fakta di Lapangan
Pajanan Timbel Jangka Panjang Ganggu Tumbuh Kembang Anak
Popok yang Tepat Dukung Perkembangan Motorik Bayi
Ikatan Batin Ibu dan Anak Pengaruhi Tumbuh Kembang Bayi
Mau Tahu Gejala Anak Alergi Susu Sapi, Cek di Platform Tanya Jawab Berbasis AI Ini
Mengukur Lingkar Kepala Anak Sebaiknya Jangan Dilupakan
Susu Bantu Serap Gizi Secara Maksimal untuk Bantu Pertumbuhan Anak
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap