Menguak Kembali Misteri Kematian Pablo Neruda
Para ahli baru-baru ini menyampaikan laporan terkait kematian misterius penyair Cile Pablo Neruda kepada hakim setempat. Hakim Paola Plaza yang menerima laporan itu mengatakan akan mempelajari apa yang disampaikan tim ahli tersebut dalam upaya untuk menentukan apakah Neruda diracuni oleh rezim mantan diktator militer, Augusto Pinochet atau meninggal secara wajar.
Laporan pers minggu ini mengklaim laporan tersebut menemukan Neruda telah disuntik dengan zat mematikan, dan tidak meninggal karena kanker prostat, seperti yang diklaim pemerintah Cile setelah kematiannya pada tahun 1973, dalam usia 69 tahun.
Neruda adalah seorang penyair terkenal peraih Nobel sastra pada 1971, politikus, diplomat dan tokoh bohemian, dan juga seorang anggota terkemuka partai komunis Cile.
Ketika dia meninggal di rumah sakit, dia bersiap untuk melarikan diri ke pengasingan di Meksiko untuk memimpin perlawanan terhadap rezim Pinochet.
"Pengadilan tidak mengetahui isi laporan tersebut sampai hari ini," kata Plaza dalam konferensi pers, guna menepis laporan pers yang mengklaim Neruda dibunuh oleh bakteri yang sangat mematikan.
"Saya tidak bertanggung jawab atas apa yang beredar di media," kata Plaza, yang memimpin penyelidikan yang dimulai lebih dari satu dekade lalu.
Bulan lalu, para ahli dari Cile dan luar negeri memulai pertemuan untuk membahas hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan terhadap jasad Neruda.
Neruda meninggal 12 hari setelah kudeta militer di mana Jenderal Pinochet, yang saat itu menjadi komandan tentara, menggulingkan Presiden sosialis Salvador Allende pada 11 September 1973 dengan bantuan Amerika Serikat.
Pada 2017, sekelompok ahli di Cile dan internasional menyimpulkan bahwa Neruda sebenarnya tidak meninggal karena kanker prostat. Namun, mereka mengatakan tidak dapat menentukan apa yang membunuhnya.
Kemudian sebuah bukti baru diklaim merujuk ke bakteri beracun yang disebut Clostridium botulinum yang ditemukan di tubuh Neruda.
Rodolfo Reyes, seorang pengacara dan keponakan Neruda, mengklaim awal pekan ini bahwa dia memiliki akses ke laporan tersebut dan hasilnya cukup untuk mengonfirmasi bahwa pamannya telah diracun.
"Tentu saja bakteri ini adalah senjata biologis yang disuntikkan ke Pablo Neruda, dan dia meninggal beberapa jam kemudian," kata Reyes kepada AFP. (M-3)
Terkini Lainnya
Pemenang Nobel Sastra Jon Fosse: Menulis Selamatkan Nyawa
Karya Jon Fosse Paling Banyak Dipentaskan di Benua Biru
Jon Fosse, Sastrawan Berani Asal Swedia
Brodsky dan Cinta Tak Sampai
Peraih Nobel Annie Ernaux Kutuk Pelecehan Polisi Prancis kepada Demonstran Macron
5 Negara yang Berani Boikot Israel karena Bantai Warga Gaza
Cile Peringati 50 Tahun Peristiwa Kudeta Berdarah Pinochet
Cile Berencana untuk Melacak Lebih dari 1.000 Orang yang Menghilang di Rezim Augusto Pinochet
Fosil Spesies baru Dinosaurus Berparuh Bebek Ditemukan di Cile
Zulkifli Dorong Ratifikasi Protokol Perdagangan Dalam Kerangka Kerja Sama dengan Cile
Argentina dan Cile Imbang di Kualifikasi Piala Dunia
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap