Sebuah Patung Monolit Ditemukan di Laguna Kawah Gunung Berapi di Pulau Paskah
Sebuah Moai baru, salah satu patung ikonik di Pulau Paskah, ditemukan di dasar laguna kering di kawah gunung berapi di pulau itu.
"Moai ini memiliki potensi besar untuk studi ilmiah dan alam, ini penemuan yang sangat unik karena ini pertama kalinya Moai ditemukan di dalam laguna di kawah Rano Raraku," kata komunitas Pribumi Ma'u Henua, dalam sebuah pernyataan, Selasa (28/2).
Untuk diketahui, Moai adalah patung-patung monolit yang dipahat oleh orang-orang Rapanui di Pulau Paskah, bagian timur Polinesia, antara tahun 1250 dan 1500.
Patung Moai yang baru ini ditemukan oleh tim ilmuwan dari tiga universitas Cile yang bekerja sama dalam proyek pemulihan tanah rawa di kawah gunung berapi Rano Raraku, pada 21 Februari lalu.
Beberapa Moai di daerah itu hangus terbakar dalam kebakaran hutan pada Oktober lalu, yang juga dikenal sebagai Rapa Nui dan terletak sekitar 3.500 kilometer (2.175 mil) di lepas pantai barat Cile.
"Moai ini berada di tengah laguna yang mulai mengering," kata Ninoska Avareipua Huki Cuadros, direktur komunitas Pribumi Ma'u Henua yang mengelola Taman Nasional Rapa Nui, tempat gunung berapi itu ditemukan, kepada AFP.
“Hal yang menarik adalah, setidaknya selama 200 atau 300 tahun terakhir, laguna itu sedalam tiga meter, artinya tidak ada manusia yang bisa meninggalkan moai di sana pada waktu itu,” kata Huki.
Moai adalah sosok batu berukir monolitik yang khas dengan wajah memanjang dan tanpa kaki yang sebagian besar digali dari tufa, sejenis abu vulkanik, di gunung berapi Rano Raraku.
Moai ini tingginya 1,60 meter dan ditemukan berbaring miring memandang ke langit.
“Ia berbadan penuh dengan fitur yang dapat dikenali tetapi tidak ada definisi yang jelas," kata pernyataan komunitas Ma'u Henua. Kelompok tersebut kini sedang mencari dana untuk melakukan studi yang lebih mendalam tentang penemuan tersebut.
Namun, Huki mengatakan "tidak ada rencana untuk memindahkan Moai dari tempatnya."
"Anda harus bertanya kepada seluruh komunitas Rapa Nui apa yang ingin mereka lakukan dengan Moai, dan orang tertua menginginkannya tetap di sana," tambahnya.
Gunung berapi Rano Raraku dan Moai-nya adalah Situs Warisan Dunia UNESCO.
Pulau Paskah sudah lama dihuni oleh orang-orang Polinesia, sebelum pemerintah Cile menganeksasinya pada tahun 1888. (AFP/M-3)
Terkini Lainnya
1 Juli, Hari Bhayangkara: Sejarah, Tugas Pokok, Tema, dan Makna dari Lambang Polri
25 Rekomendasi Film Biografi Indonesia, Ceritakan Sejarah dan Tokoh Nasional
Peringatan Hari Media Sosial: Sejarah, Tujuan, dan Jenis
Sejarah Peristiwa dan Keutamaan 10 Hari Pertama pada Zulhijah
Hari Corgi Internasional: Perayaan dan Penyelamatan untuk Anjing yang Menggemaskan
Ini Sejarah dan Makna Idul Adha
Penemuan Fosil Gajah Purba Lengkapi Kepurbakalaan Blora
Kisah BRIN Menemukan Arca Candi Adan-Adan yang Berserakan di Kediri
Kota Kuno yang bisa Menjembatani Keretakan Hubungan Turki-Armenia
Sejumlah Lukisan Dinding Ditemukan di Bekas Reruntuhan Kota Kuno Romawi
Situs Pemakaman Tertua di Dunia Ditemukan di Afrika Selatan
Mumi Remaja Ditemukan di Peru
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap