visitaaponce.com

Setelah Dihantam Tornado, Mississippi Bersiap Hadapi Cuaca yang lebih Ekstrem

Di bawah hangat sinar matahari musim semi dan langit biru tak berawan, penduduk Mississippi, berjalan di antara rumah-rumah yang hancur. Mereka mengais puing-puing dan menghibur satu sama lain. Sementara para kru memadamkan api yang terlihat masih berkobar di rentuhan bangunan, sedangkan yang lainnya mencari korban yang mungkin selamat.

Pada  Sabtu atau Minggu (26/3) WIB, Mississippi, salah satu negara bagian di Amerika Serikat, dilanda tornado dahsyat yang menewaskan sedikitnya 25 orang.  Namun, belum lagi kondisi itu membaik, Badan Nasional Cuaca (National Weather Service/NWS) memperingatkan penduduk Mississippi dan wilayah tetangganya di Alabama, tentang potensi badai petir supercell baru yang dapat menghasilkan beberapa tornado kuat dan hujan es yang sangat lebat.

Pada Jumat lalu, NWS juga telah memberi peringatan tentang tornado yang telah meninggalkan jejak malapetaka sepanjang lebih dari 100 mil (160 kilometer) di seluruh negara bagian Mississippi. Tornado itu termasuk peringkat empat dari lima pada skala Fujita, dengan angin dahsyat yang bergerak dengan kecepatan hingga 200 mil (320 kilometer) per jam.

Sedikitnya 25 orang tewas dan puluhan lainnya terluka. Para pejabat mengatakan jumlah korban tewas kemungkinan bisa bertambah. Gambar satelit sebelum dan sesudah bencana yang dirilis Minggu malam menunjukkan kehancuran total di beberapa bagian, dengan rumah-rumah hancur dan pohon-pohon yang tercerabut dari akarnya.

Palang Merah Amerika pindah ke gedung Garda Nasional di Rolling Fork, Mississippi, beberapa jam setelah badai menghancurkan sebagian besar kota yang dihuni sekitar 2.000 orang itu.

“Sebuah area didirikan sebagai rumah sakit dan kotak-kotak berisi makanan dan obat-obatan dikirim untuk membantu para korban badai yang telah kehilangan segalanya,” papar John Brown, seorang pejabat Palang Merah untuk Alabama dan Mississippi.

Anna Krisuta, 43, dan putranya yang berusia 16 tahun, Alvaro Llecha, yang berlindung di lokasi tersebut, mengatakan bahwa rumah mereka telah hancur berkeping-keping.

Memilukan

“Cuaca buruk juga menyebabkan seorang pria tewas di Alabama ketika dia terjebak di bawah trailer yang terbalik,”  kata kantor sheriff di Morgan County.

Para pejabat, termasuk Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Alejandro Mayorkas,  berkumpul di Rolling Fork pada Minggu sore. Mereka memuji upaya penyelamatan dan menjanjikan bantuan untuk jangka panjang.

"Sangat memilukan mendengar hilangnya nyawa, melihat kehancuran secara langsung," kata Mayorkas dalam konferensi pers bersama Gubernur Tate Reeves, dan kepala Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA) Deanne Criswell.

 

“Peristiwa cuaca ekstrem meningkat, baik tingkat keparahan maupun frekuensinya, dan kita harus membangun komunitas kita agar lebih siap menghadapinya," ujar dia.

Minggu pagi, Criswell mengatakan di stasiun ABC bahwa zona terbentuknya tornado masih sangat banyak.

Pihak Gedung Putih mengatakan, Presiden Joe Biden telah memberi perintah darurat untuk mendukung upaya pemulihan, termasuk mendirikan perumahan sementara, memperbaiki rumah yang rusak, serta  pinjaman berbiaya rendah untuk menutupi kerugian properti yang tidak diasuransikan.

Perbekalan darurat

Reeves berterima kasih kepada Biden di Twitter "karena menyadari skala kerusakan di Mississippi dan dengan cepat menyetujui deklarasi bencana kami,  sebuah langkah penting dalam tanggap bencana," cicitnya.

Perbaikan listrik sedang berlangsung hari Minggu untuk memulihkan layanan, tetapi pada malam hari (Senin WIB) jumlah pelanggan tanpa listrik naik menjadi 61.000 total di Mississippi dan Alabama yang dilanda badai, demikian monitor poweroutage.us melaporkan.

Relawan juga berdatangan dari kota-kota sekitar, termasuk Lauren Hoda, yang melakukan perjalanan 70 mil dari Vicksburg untuk membantu. "Ketika saya bangun pagi ini, saya ingin menangis untuk orang-orang di kota ini karena saya pikir mereka tidak punya banyak waktu sebelum (tornado) datang," katanya.

Dia menghabiskan malam di Rolling Fork membawa beberapa botol air, makanan kaleng, popok, tisu, obat-obatan, dan pasta gigi dari tempat penampungan bantuan.

Kehancuran serupa melanda Silver City yang dilanda angin puting beliung, di mana penduduk terlihat menyelamatkan apa yang mereka bisa dari rumah mereka yang hancur

Tornado, fenomena cuaca yang terkenal sulit diprediksi, relatif umum terjadi di Amerika Serikat, terutama di bagian tengah dan selatan negara itu. (AFP/M-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat