visitaaponce.com

Demam Chatbot, Alibaba Siapkan Tongyi Qianwen

Demam Chatbot, Alibaba Siapkan Tongyi Qianwen
Perusahaan asal Tiongkok, Alibaba, menyiapkan chatbot Tongyi Qianwen.(123RF )

RAKSASA teknologi Tiongkok, Alibaba, mengumumkan rencana untuk meluncurkan Tongyi Qianwen, chatbot kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang akan menyaingi ChatGPT. Pihak Alibaba disebut akan mengintegrasikan chatbot di seluruh bisnisnya dalam waktu dekat.

Tongyi Qianwen jika diterjemahkan berarti "mencari jawaban dengan mengajukan seribu pertanyaan". Alibaba masih menggunakan Tongyi Qianwen dan belum memberikan versi bahasa Inggris dari nama tersebut.

"Kami berada pada momentum penentuan teknologi yang didorong oleh AI generatif dan komputasi awan," kata kepala eksekutif Alibaba Daniel Zhang, dilansir dari BBC,  Senin (11/4).

Tongyi Qianwen disebut mampu bekerja dalam bahasa Inggris dan Mandarin dan awalnya akan ditambahkan ke DingTalk, aplikasi perpesanan tempat kerja Alibaba. Selain itu,  Tongyi Qianwen akan diintegrasikan ke dalam Tmall Genie, yang mirip dengan speaker pintar asisten suara Alexa dari Amazon.

Tongyi Qianwen akan melakukan sejumlah tugas termasuk mengubah percakapan dalam rapat menjadi catatan tertulis, menulis email, dan menyusun proposal bisnis.

Ketertarikan pada chatbot AI terjadi sejak Chat-GPT dirilis oleh OpenAI yang didukung Microsoft pada bulan November 2022. 

Chat-GPT mampu menjawab pertanyaan menggunakan bahasa alami yang mirip manusia dan juga dapat meniru gaya penulisan lainnya sesuai keinginan pengguna. 

Microsoft telah menghabiskan miliaran dolar untuk teknologi tersebut, yang ditambahkan ke mesin pencari Bing pada bulan Februari. Raksasa perangkat lunak AS itu juga mengatakan akan memasang Chat-GPT di aplikasi Office-nya, termasuk Word, Excel, PowerPoint, dan Outlook.

Google Alphabet dan grup teknologi Tiongkok, Baidu, juga telah mengumumkan model AI mereka sendiri dan merilis chatbot serupa.

Namun, beberapa waktu lalu sekelompok tokoh di industri teknologi meminta pengembangan sistem AI dihentikan sementara menyusul kekhawatiran akan ancaman umat manusia.

CEO Twitter Elon Musk dan salah satu pendiri Apple Steve Wozniak termasuk di antara mereka yang menandatangani surat peringatan terbuka tentang potensi risiko, dan mengatakan perlombaan untuk mengembangkan sistem AI di luar kendali.

Sementara itu, laporan terbaru dari bank investasi Goldman Sachs memperkirakan bahwa AI dapat menggantikan setara dengan 300 juta pekerjaan penuh waktu.

Awal bulan ini, Italia menjadi negara Barat pertama yang memblokir Chat-GPT, karena diduga telah melanggar privasi. (BBC/M-2) 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat