Buku yang Dicetak Mesin Tertua di Dunia Dipamerkan di Paris
![Buku yang Dicetak Mesin Tertua di Dunia Dipamerkan di Paris](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/04/80c710949e507453f271c7985b13bd0e.jpg)
PENEMUAN mesin cetak oleh Johannes Gutenberg pada pertengahan abad ke-15 merupakan salah satu terobosan yang merevolusi peradaban manusia. Melalui mesin itu berbagai informasi dan ilmu pengetahuan disebarkan. Namun, jauh sebelum itu, ternyata ada sebuah buku di Korea yang merupakan hasil terbitan sebuah mesin cetak. Jikji, buku yang berisi ajaran Buddha itu dicetak pada 1377 atau sekitar 78 tahun lebih awal sebelum Gutenberg menghasilkan alkitab yang menggunakan mesin cetaknya di Jerman.
Jikji, artefak sejarah Korea itu kini ditampilkan sebagai bagian dari pameran yang digelar di Perpustakaan Nasional Prancis (BnF), yang berlangsung hingga Juli. Karena tidak ada contoh mesin Korea yang bertahan dan teknik tersebut tidak digunakan secara luas pada saat itu, hal tersebut tidak memberikan dampak revolusioner jika dibandingkan mesin ciptaan Gutenberg. Lagi pula pameran ini sebagian besar berfokus pada sejarah Eropa.
Tapi, menurut pers Korea, itu menandai pertama kalinya "Jikji" ditampilkan di depan umum sejak tahun 1973, sekaligus menghidupkan kembali harapan akan kembalinya ‘harta karun’ tersebut.
"Pameran ini merupakan kesempatan. Jika kita berkolaborasi dan membangun hubungan yang baik berdasarkan kepercayaan, saya pikir kita bisa memiliki kesempatan berharga untuk melihat Jikji secara langsung di Korea di masa depan," kata Kim Jung-hee, ketua Overseas, Yayasan Warisan Budaya Korea.
Pihak BnF mengatakan Gutenberg mungkin tidak mengetahui penemuan bangsa Korea itu. Ia menggabungkan berbagai bentuk reproduksi menggunakan ukiran kayu dan tembaga yang telah digunakan di Eropa sejak sekitar tahun 1400, meskipun mereka (bangsa eropa) sendiri dipengaruhi oleh teknik yang diimpor dari Asia Timur.
"Jikji" dibawa ke Prancis oleh Victor Collin de Plancy, yang menjadi diplomat Prancis pertama di Korea pada tahun 1887. Sebagai seorang kolektor naskah kuno, dia membelinya dari sumber yang tidak diketahui dan tergerak saat mengetahui bahwa karya tersebut berasal dari era Dinasti Xuanguang (1371-1378)," kata BnF.
Buku Itu pernah diperlihatkan di Pameran Universal Paris pada tahun 1900 dan Collin de Plancy menjualnya di acara lelang pada tahun 1911 seharga 180 franc, setara dengan lebih dari 60.000 euro hari ini, menurut biro statistik nasional Prancis.
Karya Itu kemudian diwariskan ke perpustakaan nasional pada tahun 1950, dan ditemukan kembali satu dekade kemudian oleh seorang sejarawan Korea yang membuat katalog harta karun negaranya di Paris. Dia juga membantu memulangkan artefak-artefak lain ke Korea Selatan, seperti manuskrip kerajaan dari dinasti Joseon, yang diambil selama invasi militer Prancis pada tahun 1866.
Pameran di BnF juga mencakup salinan cetakan tipografi tahun 1455 yang dirancang oleh Gutenberg serta dua Alkitab yang dicetak di atasnya, serta potongan kayu tertua yang diketahui bertarikh sekitar tahun 1400. (AFP/M-3)
Terkini Lainnya
Indonesia Kekurangan Arkeolog, BRIN Khawatir Peninggalan Kuno akan Hilang
Seni Gua Tertua di Dunia Ditemukan di Sulawesi
Penemuan Fosil Gajah Purba Lengkapi Kepurbakalaan Blora
Kisah BRIN Menemukan Arca Candi Adan-Adan yang Berserakan di Kediri
Kota Kuno yang bisa Menjembatani Keretakan Hubungan Turki-Armenia
Situs Pemakaman Tertua di Dunia Ditemukan di Afrika Selatan
Kamu Pernah Cek Khodam Online? Ini Kata Antropolog
Indonesia Darurat Kebangsaan
Presiden Harus Kembalikan Nilai Kejujuran dan Kepatutan
Debat Capres, Kontribusi Prof. Paschalis Maria Laksono sebagai Panelis Antropologis
Profil Sulistyowati Irianto, Antropolog UI Panelis Debat Cawapres Kedua
Kisah Persahabatan antara Manusia dan Sekawanan Burung di Pedalaman Afrika
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap