visitaaponce.com

Rivalitas Abadi Kebaikan VS Kejahatan di Dunia Robot

Rivalitas Abadi Kebaikan VS Kejahatan di Dunia Robot
Cuplikan adegan film Transformers: Rise of The Beasts(Dok. Paramount Pictures.)

Hingga seri kelima waralaba Transformers, tidak bisa dipisahkan dari sosok sang sutradara Michael Bay. Begitu juga sebaliknya. Menyebut Bay, juga akan lekat dengan waralaba film robot tersebut. Sejak 2007 hingga 2017 Bay memang telah berhasil membangun basis penggemar dari waralaba film ini.

Lalu pada 2018, film Bumblebee disutradarai oleh Travis Knight. Waralaba terbarunya, Transformers: Rise of The Beasts kembali bukan Bay yang mengarahkan. Kali ini ada nama  Steven Capel Jr (Creed II) yang dipercaya sebagai sutradara.

Rise of The Beasts mengambil latar pada 1994 ketika Autobots bergabung dengan Maximal, para pendahulu mereka, untuk menyelamatkan sebuah kunci yang terancam jatuh ke tangan kekuatan jahat Unicron. Seteru antara ‘robot baik’ vs ‘robot jahat’ yang telah berlangsung selama berabad-abad itu kembali muncul dan kini turut mengancam keberlangsungan planet Bumi.

Di film terbarunya ini, banyak karakter baru yang diperkenalkan. Termasuk karakter-karakter robot pra-sejarah era Maximal hingga karakter manusia yang turut membantu misi Autobots.

Baca juga: Kenali Anggota Maximals Sebelum Menonton Transformers: Rise of The Beasts

Dengan latar era 90-an, bangunan dunia yang diciptakan lewat kultur hip hop dan analog dimunculkan lewat dunia Noah Diaz (Anthony Ramos), mantan prajurit AS, yang tengah berjuang mencari pekerjaan dan membantu penghidupan keluarganya. Noah kemudian bertemu dengan peneliti magang di museum arkeologi Ellena (Dominique Fishback) yang menemukan kunci sakral Autobots.

Kunci tersebut, jika jatuh ke tangan Unicron, akan mengancam keberlangsungan hidup seluruh planet. Sebab, dengan kunci itu, Unicron bisa melintas ruang dan waktu. Sementara, kunci itu juga dibutuhkan Optimus Prime dan kawan-kawan untuk kembali ke asal mereka. Sementara pendahulu Optimus Prime, Maximal, memiliki misi untuk tetap menjaga kunci tersebut dari Unicron, apa pun risikonya.

Dengan plot tersebut, Caple Jr mengarahkan pertarungan antara robot sepanjang film sebagai duel brutal dan kolosal. Secara eksplisit Rise of The Beasts memang memiliki kemasan sebagai film aksi laga robot yang juga memiliki referensi pada film-film pahlawan super. Seperti ketika dalam adegan Autobots dan Maximal akhirnya bersatu, mengingatkan pada rujukan adegan Endgame-ish; “Avenger Assemble!”

Tapi Caple Jr juga memberikan dimensi karakterisasi baik pada karakter manusianya maupun robotnya. Membuat sentuhan manusiawi di tengah ledakan-ledakan dan duel besar. Pada karakter Noah, misalnya, ia memiliki motivasi untuk bisa melindungi keluarganya, dengan kondisi adiknya yang membutuhkan pengobatan. Sehingga dengan cara apa pun ia harus mencari uang.

Sementara Optimus Prime (disulih suara Peter Cullen), dengan karakterisasi ketegasannya juga diberikan sisi sentimental rindu pada kampung halaman. Caple Jr juga memberikan relaksasi dengan memanusiawikan robot lewat karakter Mirage (Pete Davidson), yang lebih rileks, konyol, dan komikal. Mirage mungkin lebih dekat dengan karakter Bumblebee yang pada seri sebelumnya juga menjadi Autobots yang memiliki kedekatan pada manusia.

Baca juga: Transformers: Rise of the Beasts Resmi Tayang di Bioskop 7 Juni.

Caple Jr memberikan warna baru pada waralaba Transformers lewat penceritaan baru yang membuka dunia menjadi lebih luas lagi. Melacak akar masa lalu Autobots lewat masa pra-sejarah hingga menariknya ke dunia modern.  

Media Indonesia berkesempatan menonton Transformers: Rise of The Beasts dalam sesi pemutaran khusus pada Selasa, (6/6). Film itu kini sedang tayang di jaringan bioskop Indonesia.(M-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat