visitaaponce.com

Kematian Massal Burung di Meksiko Diduga Kuat Terkait El Nino

Kematian Massal Burung di Meksiko Diduga Kuat Terkait El Nino
Seekor burung terbang di atas teluk Meksiko. Fenomena iklim EL Nino Membuat suhu perairan Samudera Pasifik semakin menghangat(Guillermo Arias / AFP))

Kematian burung secara besar-besaran di pantai Meksiko, mengikuti fenomena serupa di Peru dan Cile yang terjadi baru-baru ini, kemungkinan besar disebabkan oleh pemanasan perairan Samudra Pasifik.

Kementerian pertanian dan kementerian lingkungan Meksiko menepis kemungkinan virus AH5N1 (yang menjadi penyebab flu burung) dan menetapkan bahwa hewan-hewan itu mati lantaran kelaparan.

"Penyebab yang paling mungkin dari peristiwa epidemiologis ini adalah menghangatnya perairan Samudera Pasifik, akibat pengaruh fenomena iklim El Nino," kata mereka dalam pernyataan bersama, Jumat (16/6). Menurut kedua kementerian itu, pemanasan permukaan peraiaran Pasifik menyebabkan ikan menyelam lebih dalam, sehingga membuat burung kesulitan memburu mereka.

Baca juga : Pemanasan Global Jadi Tantangan Baru Pariwisata Dunia

“Fenomena cuaca El Nino, umumnya terkait dengan kenaikan suhu global, terjadi rata-rata setiap dua hingga tujuh tahun dan pengaruhnya sudah terasa,” demikian  Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA) mengumumkan minggu lalu.

Di Meksiko, unggas yang mati, terutama di antaranya Buller's Shearwater, spesies yang rentan, yang hidup di lepas pantai dan berkembang biak di pulau-pulau, serta di antara burung camar dan pelikan.

Burung liar ini biasanya mati di lepas pantai dan terdampar oleh arus laut, menurut pernyataan yang sama, yang mengatakan penelitian sedang berlangsung.(AFP/M-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat