Kematian Massal Burung di Meksiko Diduga Kuat Terkait El Nino
![Kematian Massal Burung di Meksiko Diduga Kuat Terkait El Nino](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/06/5b7424b177b57c31b853747fce5339dc.jpg)
Kematian burung secara besar-besaran di pantai Meksiko, mengikuti fenomena serupa di Peru dan Cile yang terjadi baru-baru ini, kemungkinan besar disebabkan oleh pemanasan perairan Samudra Pasifik.
Kementerian pertanian dan kementerian lingkungan Meksiko menepis kemungkinan virus AH5N1 (yang menjadi penyebab flu burung) dan menetapkan bahwa hewan-hewan itu mati lantaran kelaparan.
"Penyebab yang paling mungkin dari peristiwa epidemiologis ini adalah menghangatnya perairan Samudera Pasifik, akibat pengaruh fenomena iklim El Nino," kata mereka dalam pernyataan bersama, Jumat (16/6). Menurut kedua kementerian itu, pemanasan permukaan peraiaran Pasifik menyebabkan ikan menyelam lebih dalam, sehingga membuat burung kesulitan memburu mereka.
Baca juga : Pemanasan Global Jadi Tantangan Baru Pariwisata Dunia
“Fenomena cuaca El Nino, umumnya terkait dengan kenaikan suhu global, terjadi rata-rata setiap dua hingga tujuh tahun dan pengaruhnya sudah terasa,” demikian Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA) mengumumkan minggu lalu.
Di Meksiko, unggas yang mati, terutama di antaranya Buller's Shearwater, spesies yang rentan, yang hidup di lepas pantai dan berkembang biak di pulau-pulau, serta di antara burung camar dan pelikan.
Burung liar ini biasanya mati di lepas pantai dan terdampar oleh arus laut, menurut pernyataan yang sama, yang mengatakan penelitian sedang berlangsung.(AFP/M-3)
Terkini Lainnya
Hadapi Krisis Perubahan Iklim, BMKG Bekali Petani Milenial dengan Sekolah Lapang Iklim di Imogiri Yogyakarta
Upaya Adaptif Mengatasi Perubahan Iklim
BMKG: Fenomena Tingginya Suhu Perkotaan Harus segera Ditangani
Peluncuran Aliansi Kolibri Jadi Upaya Nyata Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan Sektor Pertanian
Hotel Ciputra Jakarta Raih Sertifikasi EarthCheck Silver, Pimpin Praktik Berkelanjutan
Petani Milenial Perempuan Tingkatkan Jejaring Dorong Produktivitas
Cuaca Buruk Selat Malaka Pengaruhi Harga Ikan di Aceh
Awas Longsor, 6 Daerah di Jawa Tengah Berpotensi Diguyur Hujan Lebat
83 Persen Jemaah Haji Meninggal pada 2024 Tidak Miliki Izin Resmi
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Prakiraan Cuaca Selasa 11 Juni 2024, BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah
Bumi Sedang Tidak Baik, Transisi Energi Diminta Segera Dilakukan
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap