visitaaponce.com

Film Aku Tahu Kapan Kamu Mati Desa Bunuh Diri Ajak Penonton Peka Orang Terdekat

Film 'Aku Tahu Kapan Kamu Mati Desa Bunuh Diri' Ajak Penonton Peka Orang Terdekat
Poster film 'Aku Tahu Kapan Kamu Mati Desa Bunuh Diri'(Dok. Unlimited Production.)

Flm Aku Tahu Kapan Kamu Mati Desa Bunuh Diri menggelar gala premiere yang didukung Pangansari Grrup di Cinepolis Senayan Park, Jakarta, pada Jumat, (8/9). Film produksi Unlimited Production dan Umbara Brothers tersebut meneruskan kesuksesan film prekuelnya yang rilis pada 2020.

Gala premiere ini dihadiri oleh para kru dan pemeran film seperti Natasha Wilona, Acha Septriasa, Marsha Aruan, Ratu Felisha, Giulio Parengkuan, Jajang C. Noer, sutradara Anggy Umbara, produser Oswin Bonifanz, penulis skenario Laila Nurazizah (Lele Laila), dan penulis novel Aku Tahu Kapan Kamu Mati, Arumi E.

Pada film sekuelnya, Aku Tahu Kapan Kamu Mati disutradarai Anggy Umbara dengan Oswin Bonifanz tetap menjadi produser. Sebelumnya, di film pertama, Hadrah Daeng Ratu menempati posisi sutradara.

Di film Aku Tahu Kapan Kamu Mati Desa Bunuh Diri, Anggy menyatakan horor yang disajikan adalah di balik keindahan lanskap desa, juga hadir kesedihan yang mencekam di Desa Remetuk, desa misterius ketika terjadi banyak peristiwa bunuh diri secara beruntun dari para warganya.

Film ini masih mengikuti karakter Siena yang diperankan Natasha Wilona, yang memiliki kemampuan bisa membaca tanda ketika seseorang akan menemui kematiannya. Namun, pengembangan cerita dieksplorasi ke dalam perasaan takut Siena akibat kemampuannya tersebut. Di titik ini, ia membutuhkan bantuan profesional, Naya, yang diperankan Acha Septriasa, dosen yang juga psikolog. Keduanya mengalami peristiwa horor di Desa Remetuk dan berusaha keluar dari teror yang hadir di sana.

“Excited sekali, ini horor dibuat dengan sepenuh hati. Produksinya Maret tahun ini, syuting di luar Jakarta, dan dengan semua yang sudah kami lakukan dan persiapan akhirnya tiba gala premiere malam ini,” kata Acha Septriasa ditemui Media Indonesia di sela gala premiere.

Anggy pun berharap film kedua Aku Tahu Kapan Kamu Mati yang disutradarainya tidak mengecewakan penonton dan penggemar yang sudah terbentuk untuk kekayaan intelektual dari cerita ini. Di setiap judul horor yang digarapnya, Anggy selalu mencoba pendekatan berbeda dengan memberikan kesegaran terhadap penceritaan.

“Kami ingin raising awareness bahayanya bunuh diri. Jadi ingin mengangkat agar kita tidak apatis dan bisa menjadi support system bagi orang-orang di sekitar kita, dan bisa meningkatkan kepekaan,” kata Anggy.

Produser Oswin Bonifanz juga berharap penonton yang menyaksikan film ini bisa lebih sadar sekitar. Ia berpesan untuk melakukan kroscek ke teman maupun lingkungan terdekat terkait kondisi mental.

“Tentu film ini ada sisi entertainment tapi juga edukasinya. Memang ini tidak bisa dijadikan sebagai penyuluhan sepenuhnya. Namun kami berharap kita yang nonton nantinya bisa lebih peka dan sadar, karena orang yang rapuh itu tidak mudah untuk berjuang sendiri. Pesannya adalah bunuh diri bukan solusinya,” tambah Oswin.(M-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat