visitaaponce.com

Kiat Aghi Narottama Mendesain Musik Film Horor

Kiat Aghi Narottama Mendesain Musik Film Horor
Aghi Narottama (kedua dari kiri).(MI/Fthurrozak)

Sejak meraih Piala Citra pada Festival Film Indonesia (FFI) 2017 untuk penata musik terbaik lewat film Pengabdi Setan, nama Aghi Narottama makin laris untuk memproduksi scoring film horor. Bahkan, judul film Pengabdi Setan melekat di belakang namanya, menjadi Aghi ‘Pengabdi Setan.’

Beberapa judul film horor, musiknya ditangani oleh Aghi. Seperti Perempuan Tanah Jahanam, Kafir, Sesat, hingga film yang saat ini sedang tayang di bioskop, Di Ambang Kematian yang telah mencapai 2 juta lebih penonton. Memang tidak semua film yang musiknya dikerjakan Aghi adalah horor, tetapi kebanyakan tidak jauh bercerita soal hantu.

Scoring musik untuk film panjang pertamanya adalah Janji Joni, film panjang debut Joko Anwar, yang lalu menjadi kolega awet Aghi. Bagi Aghi, dalam membuat musik untuk film, ia memosisikan bukan lagi sebagai musikus, tetapi juga sineas.

“Karena tujuannya adalah untuk bercerita. Jadi berkomunikasi dengan kru lain dan menyatukan visi juga menjadi penting,” kata Aghi dalam wicara Pecha Kucha Night Jakarta 2023 di Perpustakaan DKI Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Rabu, (25/10).

Sentuhan ‘horor’ Aghi pertama adalah lewat film Kala. Meski film tersebut sebenarnya bukan genre horor, dalam produksi musiknya Aghi mendesain suara yang bernuansa gelap.

“Prinsip yang saya pegang, ketika membuat musik untuk horor, pembuat film harus memberikan rasa menakutkan tapi juga bisa mengantarkan cerita dengan baik. Dalam mendesain sound di film, itu juga menjadi musical playground buat saya karena bisa menggabungkan antara instrumen konvensional dan suara yang kita buat sendiri dari benda yang ada. Jadi secara konsep itu tidak berbatas,” jelas Aghi.

Setiap komposer memiliki metode sendiri. Namun bagi Aghi dalam mendesain musik untuk film horor ia juga harus merasakan ketakutan tersebut. Jadi dalam prosesnya ia bisa saja membaca naskah dan membuat musik pada tengah malam dengan keadaan gelap.

“Pentingnya membaca naskah karena komposer bisa tahu ceritanya dan mengerti latar belakang karakternya, budaya dan sosialnya. Ketika divisualkan menjadi film, kemudian menjadi wahana orang-orang penasaran dan adrenalin terpacu. Walau horor tidak melulu jumpscare tapi di situ ada pesan yang mempertanyakan tentang kemanusiaan yang menggali mitos dan budaya.”

Ia memberikan tip bagi para komposer pemula yang ingin mendesain musik dalam film, bisa terus berlatih dan mencoba dari hal kecil seperti terlibat dalam penggarapan musik untuk film pendek. Dari hal tersebut jalan dan karier akan terbuka, menurut Aghi. 9M-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat