visitaaponce.com

Di Bawah Pemerintahan Lula, Penggundulan Hutan Amazon di Brasil Turun 22 dalam Setahun

Di Bawah Pemerintahan Lula, Penggundulan Hutan Amazon di Brasil Turun 22% dalam Setahun
Kawasan hutan Amazon yang terbakar. Penggundulan Hutan Amazon di Brasil Turun 22% dalam Setahun(MICHAEL DANTAS / AFP)

Ada kabar baik dari Hutan Amazon. Sepanjang tahun in hingga Juli lalu, deforestasi (penggundulan hutan) di kawasan hutan hujan di Brasil ini turun 22,3%. Menurut para pejabat setempat ini merupakan titik terendah dalam lima tahun terakhir.

Menurut program pelacakan deforestasi tahunan badan antariksa nasional INPE, PRODES, pemantauan satelit menemukan 9.001 kilometer persegi (3.475 mil persegi) tutupan hutan hancur di Amazon Brasil dari Agustus 2022 hingga Juli 2023.

Pemerintah Brasil yang kini dipimpin presiden dari sayap kiri , Luiz Inacio Lula da Silva telah berjuang keras untuk mengekang perusakan hutan hujan terbesar di dunia.

Ini adalah pertama kalinya angka tersebut mencapai kurang dari 10.000 kilometer persegi sejak tahun 2018, sebelum masa kepresidenan mantan pemimpin sayap kanan Jair Bolsonaro (2019-2022), yang memicu peningkatan tajam penebangan hutan di Amazon.

“Di bawah Bolsonaro, terjadi ledakan kejahatan lingkungan, menyusul perombakan total struktur kebijakan lingkungan hidup pemerintahan yang dipimpinnya,” kata Menteri Lingkungan Hidup Marina Silva pada konferensi pers, Kamis (9/11).

Sejak menjabat pada 1 Januari, pemerintahan Lula telah secara dramatis meningkatkan operasi anti-deforestasi dan menjatuhkan sanksi denda atas kejahatan lingkungan.

Namun, Silva mengakui bahwa pemerintah menghadapi perjuangan berat untuk memenuhi komitmen nya untuk mencapai nol deforestasi pada tahun 2030, dengan alasan masih banyak masalah seperti perdagangan narkoba dan senjata, perampasan tanah, serta penambangan dan penangkapan ikan illegal yang memicu kerusakan hutan hujan tersebut. .

Amazon adalah sumber daya utama dalam perjuangan melawan perubahan iklim, dengan ratusan miliar pohon penyerap karbon yang membantu mengekang pemanasan global. Meski mayoritas berada di Brasil (60%), kawasan hutan ini juga meliputi negara-negara Amerika Selatan lainnya, seperti  Kolombia, Peru, Venezuela, Ekuador, dan Bolivia.

Para ahli mengatakan kawasan ini semakin rapuh dan berisiko mencapai titik kritis di mana sebagian besar spesies akan mati dan berubah menjadi sabana.

“Ini adalah hasil bagus yang memastikan kembalinya Brasil sebagai mitra dalam perjuangan melawan perubahan iklim,” kata Marcio Astrini, kepala Observatorium Iklim, sebuah koalisi kelompok lingkungan hidup, dalam sebuah pernyataan.

Namun para pegiat lingkungan hidup mendesak pemerintah untuk meningkatkan tindakan lebih keras lagi terhadap pelaku kejahatan lingkungan.

“Tingkat deforestasi ini masih tinggi,” kata Mariana Napolitano, dari kantor World Wildlife Fund (WWF) Brasil. “Amazon mengalami tingkat degradasi yang sangat tinggi, yang membuat hutan lebih rentan terhadap kebakaran,” ujarnya. (AFP/M-3)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat