visitaaponce.com

Mengenal Prinsip Desain Grafis dan 9 Elemen Pendukungnya

Mengenal Prinsip Desain Grafis dan 9 Elemen Pendukungnya
Ilustrasi proses kreatif pembuatan konten visual.(Freepik)

DESAIN grafis merupakan bentuk komunikasi visual yang menggunakan berbagai elemen grafis, seperti gambar, teks, warna, dan lainnya sebagai media penyampai informasi. Penerapan desain grafis tidak hanya terbatas pada kemasan produk, tetapi juga mencakup berbagai medium seperti poster, papan iklan, brosur, dan banyak lagi.

Lingkup pekerjaan desain grafis sangat beragam, melibatkan berbagai jenis proyek, mulai dari menciptakan logo perusahaan yang merepresentasikan identitas merek hingga merancang brosur dan poster untuk keperluan promosi.

Desain grafis juga mencakup penyusunan elemen-elemen visual yang optimal untuk media sosial, di mana kontennya seringkali harus menonjol dan bersaing untuk menarik perhatian pengguna. Ini melibatkan strategi desain digital yang dapat memaksimalkan dampak visual di platform-platform seperti TikTok, Instagram, atau Facebook.

Baca juga: Siklus Kreativitas dan Nilai-nilai Keberlanjutan

Sebagai contoh, desainer grafis perlu mempertimbangkan aspek-aspek kreatif seperti pemilihan warna, tipografi, dan komposisi agar pesan atau brand dapat dipahami dengan jelas oleh audiens. Proses ini melibatkan penciptaan elemen-elemen yang harmonis dan seimbang, termasuk pengaturan ruang negatif, penggunaan kontras, serta penekanan hierarki visual untuk memandu mata pengamat.

Unsur-unsur dalam desain grafis memberikan fondasi yang kokoh untuk menyampaikan pesan dan informasi secara visual dengan efektif. Kesembilan elemen tersebut adalah titik, garis, bidang, ilustrasi, tipografi, warna, skala, tekstur, dan ruang.

1. Titik

Titik adalah salah satu elemen dalam desain grafis yang memiliki bentuk paling kecil. Dengan karakteristik sebagai bulatan sederhana, titik tidak memiliki dimensi, sudut, arah, dan bersifat mampat. Dalam penggunaannya, titik seringkali ditampilkan dalam kelompok dengan variasi jumlah dan susunan yang disesuaikan dengan kebutuhan desain. Dalam pengelompokan tertentu, titik dapat menciptakan kesan serupa dengan garis, meskipun dengan karakteristik yang lebih lembut dan tidak tegas.

Baca juga: Ini yang Harus Diperhatikan agar Bisa Hasilkan Konten Digital yang Ideal

2. Garis

Unsur desain grafis berikutnya yang menawarkan bentuk yang lebih tegas adalah garis. Garis memiliki peran krusial dalam pembentukan berbagai bentuk dan dapat digunakan oleh desainer untuk menyampaikan gerakan atau mengekspresikan emosi. Ada beragam model garis yang tersedia, seperti garis lurus vertikal, garis horizontal, garis melengkung, zigzag, dan sebagainya. Setiap jenis garis mampu memberikan impresi dan nuansa yang unik, tergantung pada cara desainer mengombinasikannya dengan warna.

Contohnya, garis dengan pola bergelombang dapat memberikan kesan ketidakpastian atau kelembutan, sementara garis zigzag mungkin mencitrakan kejelasan atau kekuatan. Inti dari penggunaan garis dalam desain adalah kemampuannya untuk memberikan dimensi dan karakter tambahan, menciptakan visual yang lebih dinamis dan bermakna.

3. Bidang

Elemen dasar dalam tata letak desain grafis adalah unsur bidang. Ada dua jenis bidang, yaitu geometris dan organik. Bidang geometris memiliki bentuk lingkaran, segitiga, persegi, dan sejenisnya, sementara bidang organik memiliki bentuk yang lebih bebas dan tidak kaku. Bidang tidak hanya berperan sebagai elemen pembantu dalam pembentukan layout, tetapi juga dapat digunakan untuk menciptakan pola serta meniru objek-objek di dunia nyata. Selain itu, bidang berfungsi sebagai pemisah antar bagian, halaman, dan menciptakan ilusi gerakan untuk mengarahkan mata melalui elemen-elemen desain.

4. Warna

Unsur lain dalam desain grafis adalah warna, yang dapat dibagi menjadi tiga kelompok: warna primer (merah, biru, kuning), warna sekunder (hijau, ungu, oranye), dan warna tersier (contohnya merah muda, putih, cokelat). Fungsi warna dalam desain adalah memberikan karakter dan kehidupan pada bentuk atau bidang. Setiap warna mampu menggambarkan emosi yang berbeda dan memiliki peran penting dalam menyampaikan pesan visual. Sebagai contoh, warna merah dapat menggambarkan ketegasan, sementara warna kuning dapat mencitrakan keceriaan.

Baca juga: Tips Dapat Uang dari Google

5. Tekstur

Tekstur, unsur yang memberikan dimensi dan kehidupan pada objek dalam desain grafis, dapat diilustrasikan melalui penggunaan teknik tertentu. Contohnya, tekstur dapat menciptakan efek pantulan cahaya pada objek yang terbuat dari kaca, seperti gelas atau cermin. Meskipun di dunia nyata tekstur dapat dirasakan melalui indera peraba, dalam desain 2 dimensi, tekstur dapat digambarkan melalui penggunaan elemen-elemen seperti garis dan titik.

6. Ruang

Ruang, sebagai bidang kosong tanpa objek di dalamnya, memiliki peran dalam menghindari kepadatan dan kejenuhan dalam desain. Pengaturan yang tepat dari ruang membantu menciptakan desain yang menyenangkan dan memudahkan audiens untuk menerima informasi yang disampaikan. Penting untuk memastikan bahwa informasi penting tidak bersaing dengan objek-objek lainnya dalam desain, sehingga audiens dapat dengan mudah mengonsumsi konten yang ingin disampaikan.

7. Ilustrasi

Elemen ilustrasi dapat meningkatkan kualitas hasil desain Anda, seringkali memiliki konsep yang lebih kompleks dengan kemampuan untuk menggambarkan kondisi atau suasana tertentu. Jika Anda berencana untuk menyertakan ilustrasi dalam desain grafis, penting untuk mempertimbangkan juga unsur tata letak.

Ilustrasi yang berhasil bukan hanya menarik secara visual, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menyampaikan kisah yang dapat dipahami oleh audiens. Oleh karena itu, penting untuk memberikan perhatian khusus pada unsur tata letak dalam mengintegrasikan ilustrasi dengan desain secara menyeluruh.

Signifikansi dalam ilustrasi dapat memberikan nilai tambah yang signifikan pada sebuah desain. Hal ini dapat berfungsi sebagai elemen pembeda atau keunikan, membedakan satu desain dari yang lain. Pengetahuan mendalam tentang ilustrasi dapat menjadi pengetahuan tambahan yang berharga di luar konsep desain grafis yang umum. Oleh karena itu, memahami konsep dan makna yang terkandung dalam ilustrasi dapat menjadi suatu keahlian yang berharga dalam pengembangan desain yang menarik dan bermakna.

8. Tipografi

Mirip dengan warna, tekstur, dan bentuk, penggunaan tipografi atau jenis huruf dalam desain mencerminkan gaya yang ingin diterapkan. Hal ini tidak hanya berkaitan dengan pemilihan kata-kata, melainkan juga mengenai bagaimana jenis huruf tersebut mengkomunikasikan esensi dari kata-kata yang disampaikan.

Sebagai contoh, dalam desain grafis untuk lingkungan korporasi, penggunaan huruf seperti sans serif dan serif seringkali diutamakan karena dapat menampilkan kesan formal. Sebaliknya, ketika menciptakan desain untuk blog travel, makanan, atau toko dengan gaya vintage, penggunaan huruf script dapat menciptakan kesan yang bermain-main dan artistik.

Tipografi berfungsi sebagai representasi dari identitas Anda dan gambaran apa yang ingin Anda sampaikan kepada publik. Oleh karena itu, pemilihan tipografi memerlukan perhatian yang cermat dan teliti, karena dapat berperan penting dalam membentuk citra dan kesan keseluruhan dari desain yang Anda buat.

9. Skala

Unsur skala merupakan aspek yang memerlukan perhatian khusus dalam proses desain. Skala, yang merupakan perbandingan ukuran antara satu objek dengan objek lainnya, memiliki dampak signifikan terhadap bagaimana audiens memahami informasi yang terkandung dalam desain.

Setiap objek di dunia nyata memiliki ukuran yang bervariasi. Penting untuk memperhatikan perbedaan ini ketika menggunakan objek sebagai elemen dalam desain. Sebagai contoh, ketika menciptakan desain, sebaiknya memperhatikan bahwa ukuran manusia harus proporsional lebih kecil dibandingkan dengan ukuran rumah.

Kesesuaian skala antara objek-objek dalam desain dengan objek-objek di dunia nyata dapat meningkatkan daya tarik visual dan memudahkan audiens untuk memahami konteks informasi. Sebaliknya, jika skala objek-objek dalam desain tidak konsisten atau tidak sesuai dengan realitas, audiens mungkin mengalami kebingungan ketika mencoba memahami pesan yang disampaikan. Oleh karena itu, memperhatikan dan mempertahankan skala yang konsisten dapat berperan penting dalam membuat desain yang menyenangkan dipandang dan mudah dipahami.

Memahami dan menguasai elemen-unsur desain grafis ini adalah kunci untuk menciptakan karya yang menarik dan efektif secara komunikatif. Kombinasi yang bijaksana dari semua elemen ini membantu menciptakan desain yang bukan hanya estetis, tetapi juga dapat merangkul audiens target dengan kuat dan efektif.

Dengan demikian, desain grafis bukan hanya tentang penciptaan elemen visual semata, tetapi juga mengenai cara elemen-elemen tersebut berinteraksi untuk menciptakan sebuah narasi visual yang kuat dan menggugah perasaan. Dengan perangkat lunak desain grafis modern dan pengetahuan tentang tren desain yang terkini, desainer grafis dapat menciptakan karya-karya yang tidak hanya informatif, tetapi juga memikat dan membangun koneksi emosional dengan audiens.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat