visitaaponce.com

Ini yang Harus Diperhatikan agar Bisa Hasilkan Konten Digital yang Ideal

Ini yang Harus Diperhatikan agar Bisa Hasilkan Konten Digital yang Ideal
Ilustrasi membuat konten(Freepik.com)

PRODUKSI konten menjadi salah satu kegemaran pengguna gawai saat ini. Namun, menghasilkan konten yang baik dan layak perlu jadi pertimbangan agar pesan atau tujuan dari konten yang diinginkan tercapai.

Praktisi komunikasi dan pembimbing profesional bersertifikat Dea Rizkita membagikan tips kepada para kreator konten yakni memastikan terdapat irisan antara passion (semangat), pengalaman, dan profitable atau mendatangkan keuntungan dalam konten yang dibuat.

“Konten yang ideal harus ada irisan di antara ketiganya,” kata Dea saat acara "Raih Peluang Kreatif di Era Digital" dikutip dari Antara.

Baca juga : Threads Tambahkan Fitur-Fitur Baru Untuk Perkuat Daya Tarik

Passion, pengalaman, dan profitable atau 3P menjadi konsep yang dipegang teguh oleh Dea ketika membuat konten.

Dia menjelaskan, passion berarti para kreator memiliki minat untuk membuat konten tersebut. Apabila seorang kreator tidak memiliki minat terhadap konten yang mereka buat, maka proses pembuatan konten tersebut akan menjadi beban.

Baca juga : Harga Baru Redmi Note 12 Series untuk Bikin Konten

“Kalau nggak punya minat, pas pulang kerja masih harus membuat konten, itu rasanya capek,” kata Puteri Indonesia Perdamaian 2017 itu.

Lebih lanjut, terkait dengan pengalaman, Dea menjelaskan sebetulnya pengalaman tersebut akan diperoleh para kreator seiring dengan berjalannya waktu.

Tetapi, hal tersebut bukan berarti seorang kreator dapat datang dengan tangan kosong. Paling tidak, kata Dea, seorang konten kreator harus memiliki bekal tentang topik apa yang ingin dia sampaikan melalui karyanya.

P yang terakhir adalah profitable. Dea tidak memungkiri, walau banyak yang beranggapan bahwa mereka membuat konten untuk bersenang-senang, profit atau keuntungan dapat menjadi motor bagi para kreator untuk terus bergerak.

“Penyemangatnya, cuan-nya,” kata Dea.

Oleh karena itu, bagi Dea, irisan di antara 3P inilah yang nantinya akan membuat suatu konten menjadi konten yang ideal.

Dea juga menyarankan agar para pembuat konten tidak menjadi "palu gada" atau "apa lu mau, gue ada", alias membuat konten apapun, tidak memiliki spesialisasi. Hal tersebut, kata Dea, mengakibatkan konten-konten yang diproduksi tidak memiliki kejelasan target audiens.

“Harus jelas siapa yang mau kita bantu, penikmat konten kita siapa, jangan jadi 'palu gada',” ujar Dea. (Ant/Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat