Ini yang Harus Diperhatikan agar Bisa Hasilkan Konten Digital yang Ideal
![Ini yang Harus Diperhatikan agar Bisa Hasilkan Konten Digital yang Ideal](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/a6274e1136769a398b646c88df628366.jpg)
PRODUKSI konten menjadi salah satu kegemaran pengguna gawai saat ini. Namun, menghasilkan konten yang baik dan layak perlu jadi pertimbangan agar pesan atau tujuan dari konten yang diinginkan tercapai.
Praktisi komunikasi dan pembimbing profesional bersertifikat Dea Rizkita membagikan tips kepada para kreator konten yakni memastikan terdapat irisan antara passion (semangat), pengalaman, dan profitable atau mendatangkan keuntungan dalam konten yang dibuat.
“Konten yang ideal harus ada irisan di antara ketiganya,” kata Dea saat acara "Raih Peluang Kreatif di Era Digital" dikutip dari Antara.
Baca juga : Threads Tambahkan Fitur-Fitur Baru Untuk Perkuat Daya Tarik
Passion, pengalaman, dan profitable atau 3P menjadi konsep yang dipegang teguh oleh Dea ketika membuat konten.
Dia menjelaskan, passion berarti para kreator memiliki minat untuk membuat konten tersebut. Apabila seorang kreator tidak memiliki minat terhadap konten yang mereka buat, maka proses pembuatan konten tersebut akan menjadi beban.
Baca juga : Harga Baru Redmi Note 12 Series untuk Bikin Konten
“Kalau nggak punya minat, pas pulang kerja masih harus membuat konten, itu rasanya capek,” kata Puteri Indonesia Perdamaian 2017 itu.
Lebih lanjut, terkait dengan pengalaman, Dea menjelaskan sebetulnya pengalaman tersebut akan diperoleh para kreator seiring dengan berjalannya waktu.
Tetapi, hal tersebut bukan berarti seorang kreator dapat datang dengan tangan kosong. Paling tidak, kata Dea, seorang konten kreator harus memiliki bekal tentang topik apa yang ingin dia sampaikan melalui karyanya.
P yang terakhir adalah profitable. Dea tidak memungkiri, walau banyak yang beranggapan bahwa mereka membuat konten untuk bersenang-senang, profit atau keuntungan dapat menjadi motor bagi para kreator untuk terus bergerak.
“Penyemangatnya, cuan-nya,” kata Dea.
Oleh karena itu, bagi Dea, irisan di antara 3P inilah yang nantinya akan membuat suatu konten menjadi konten yang ideal.
Dea juga menyarankan agar para pembuat konten tidak menjadi "palu gada" atau "apa lu mau, gue ada", alias membuat konten apapun, tidak memiliki spesialisasi. Hal tersebut, kata Dea, mengakibatkan konten-konten yang diproduksi tidak memiliki kejelasan target audiens.
“Harus jelas siapa yang mau kita bantu, penikmat konten kita siapa, jangan jadi 'palu gada',” ujar Dea. (Ant/Z-5)
Terkini Lainnya
Butuh Lampu Konten dengan Pengendali Jarak Jauh? Cek Seri Terbaru Colbor Ini
Fahmi Adimara Datangi Milan Bawa Karya Komunitas Jawa Timur
Tantangan untuk Kreator Konten dari Perdesaan
Kreator Konten Geoffanisa Kaitkan Senyum Indah dengan Olahraga
Live Streaming 40 Jam, Predator Gaming Indonesia Uji Ketahan dan Suhu Laptop Predator Helios 18
Winona Willy Ungkap Perjuangan Menyusui Sang Buah Hati
Banyak Dipengaruhi Gawai, Ajak Anak dan Remaja Berinteraksi Langsung Jaga Kesehatan Mentalnya
Ciptakan Kedekatan dengan Anak Lewat Aktivitas Menyenangkan
Spesifikasi dan Harga Asus Zenfone 11 Ultra, Smartphone Premium dengan AI Canggih
Asus Zenfone 11 Ultra segera Diluncurkan di Indonesia, Ini Spesifikasinya
Ikuti Cara Ini untuk Mengatasi Anak Kecanduan Main Gadget
Orangtua Harus Bijak saat Kenalkan Gawai ke Anak
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap