visitaaponce.com

Trauma Antargenerasi dan Akrobat Polusi

Trauma Antargenerasi dan Akrobat Polusi
Cover buku Wkwk Land Curhatan Alien vs Balada Polusi (Vol. 01).(Dok. Pustaka Obor Indonesia (POI))

BAYI Kiara, calon pemimpin besar WK58, tengah berada dalam ancaman kepunahan. Musababnya, polusi yang disebabkan oleh produsen bubuk sayur di Factory 001. Seorang alien diturunkan ke Bumi, ke negara WKWK. Alien tersebut berada dalam simulasi WK23 untuk mengawasi seluruh kegiatan manusia yang terlibat dalam prahara polusi hingga mengakibatkan terancamnya usia hidup Bayi Kiara.

Buku berjudul Wkwk Land Vol.01 karya Sharlini Putri dan Pravita Tias ini menggunakan pendekatan kehidupan pasca-apokalips untuk melihat simulasi di masa mendatang lewat isu yang relevan dengan masyarakat Indonesia yakni polusi udara. Sharlini dan Tias meramu permasalahan polusi ke dalam simulasi negara yang salah urus lewat karakter-karakter pebisnis, aparat negara, aparat penegak hukum, dan para kelas pekerja.

Penulis memakai sudut pandang penceritaan alien yang mengamati kehidupan manusia, di antaranya mengikuti kehidupan Ian, CEO dari Factory 001. Lalu Gian, orang kepercayaan Ian, juga keluarga Tama--utamanya Keti Tama; ibu dari Ian.

Baca juga : Menjaga Kewarasan dari Balik Jeruji Besi

Salah satu yang paling menarik dari buku ini ialah penulis berupaya membedah karakter setiap tokoh dengan menelusur jauh hingga ke leluhur masing-masing untuk menentukan dimensi karakter mereka pada situasi kini. Sebab itu, tema tentang trauma antargenerasi juga cukup dominan dibahas dalam buku ini. Salah satu contohnya tentang penuturan asal-usul generasi keluarga Tama yang terdiri atas Kakek Muki, Luki Tama, dan Ian Tama, yang secara besar memengaruhi proses pembentukan karakter dan pengambilan keputusan.

Pada halaman 59 di bab Level 3: Pemegang Saham, Sharlini dan Tias menuliskan tentang Ian adalah salah satu pemain simulasi WK23 dengan beban trauma antargenerasi terberat.

'Jika Ian tidak mampu melewati ujian berantai dari kebohongan leluhurnya, keluarga Tama akan berakhir di portal daur ulang'.

Baca juga : Rekam Obesitas dari Sudut Pandang Berbeda

Secara struktur, buku ini ditulis dengan turut menaruh boks ringkasan tentang profil tiap-tiap karakter yang dianalisis dari asal-usul generasi mereka. Boks itu muncul pada bab 1, Level 1: Factory 001 pada halaman 15–20 yang memberikan panduan untuk memahami para pekerja di Factory 001, termasuk Teknisi Instrumen Cawu, yang merupakan ayah dari Bayi Kiara, salah satu nyawa yang terdampak polusi dari perusahaan tempat ayahnya bekerja.

MI/Duta

Baca juga : Ruang yang Sama untuk Berkarya

 

Membedah setiap karakter

Meski menggaungkan tentang isu polusi yang menjadi ancaman bagi para penduduk di negara WKWK dan masa depan generasi Bayi Kiara, buku ini sebenarnya banyak membedah tentang motif para karakter utama berdasarkan lapisan-lapisan yang melekat pada mereka.

Baca juga : Ketika Rio Johan Bermain-main

Dengan begitu, ada gambaran kompleksitas dinamika karakter-karakter melalui konflik yang dihadapi. Perjalanan pengembangan karakter yang paling kentara justru pada Kenti Tama. Karakter Kenti bisa digolongkan sebagai antagonis dalam cerita pada babak awal, tetapi kemudian diperlihatkan dimensi lain yang membuat pembaca berempati kepadanya.

Dari sekian karakter yang diberikan penjelasan asal-usul leluhur, Kenti mendapat porsi sedikit berbeda dalam penyampaiannya, yang ditaruh menjelang babak akhir. Kenti tidak hanya ditunjukkan sisi ‘monsternya’, tapi juga diperlihatkan sisi rapuh yang tidak dibuka di awal. Tentang cinta dan trauma masa lalunya.

Pada bab Level 3: Para Pemegang Saham, Sharlini dan Tias menujukkan arketipe para villain yang mementingkan ambisi personal. Terlebih bagi para pebisnis yang mengutamakan keuntungan diri sendiri dan keluarga dengan mengorbankan segala cara. Tentang bagaimana Kenti tidak memiliki empati terhadap para karyawan pabriknya demi perusahaan bisa terus mengeruk untung, kendati taruhannya ialah lingkungan yang meracuni warga.

Baca juga : Pelajaran Cinta Kasih dari Sunan Giri

 

Romansa dalam kekalutan

Sisi lain Kenti ditunjukkan di bab berikutnya, Pengkhianat Hati. Di bab itu Kenti bertemu dengan cinta lamanya yang tak tercapai bersama Jenderal Opik. Kenti yang selama ini dikenal sebagai monster digambarkan melunak dengan kepiluan yang dihadapi seusai berpisah puluhan tahun. Sebuah luka yang mengubah jalan hidup dan karakter Kenti yang dikenal pembaca.

Baca juga : Tangkal Kesepian dengan Berbagi Cerita

Dengan penceritaan yang menelusur hingga ke leluhur para karakter, Sharlini dan Tias juga mengurai problematika paling mendasar manusia: drama cinta. Kisah romansa tiap-tiap karakter, utamanya di keluarga Tama, dibedah dari generasi ke generasi. Kebanyakan, kisah cinta yang dituturkan memang bukan yang penuh kebahagiaan. Mulai dari buyut Tama, Kakek Muki Tama, Luki Tama, hingga Kenti Tama--menantu Muki Tama, memiliki benang merah kepiluan romansa. Hal itu juga dialami oleh Ian, laki-laki yang hidup dengan privilese dan penuh keraguan dalam setiap tindakannya.

Sementara itu, Gian yang sejak kecil jadi teman Ian tapi ‘musuh utama’ Kenti, justru diceritakan sebagai sosok yang awalnya menjauh kemudian mendekat pada Kenti. Pengembangan hubungan antarkarakter ini dikisahkan pada bab Titik Balik.

Setelah isu polusi yang jadi ‘selingan’ di tiap bab, pada Titik Balik justru dibahas lebih konkret. Mulai dari audit ke tiap perusahaan penghasil bubuk sayur hingga tindakan dari aparat dan Jenderal Opik. Meski demikian, hal tersebut tidak rampung dibahas, masih ada beberapa kisah yang jawabannya baru akan terbuka di Wkwk Land volume selanjutnya. (M-3)

Baca juga : Bertolak ke Bali Masa Silam

______________________________________________________________________________________________________

 

Judul: Wkwk Land Curhatan Alien vs Balada Polusi (Vol. 01).

Baca juga : Buka Tangan dan Telinga untuk Merawat Papua

Penulis: Sharlini Putri & Pravita Tias

Jumlah halaman: 216

Penerbit: Pustaka Obor Indonesia (POI)

Baca juga : Mengurai Keruwetan Warga Suburban

Tahun terbit: 2023

Harga: Rp120 ribu (Pulau Jawa)

Baca juga : Merancang Rumah, Mengenal Interaksi Antarunsurnya

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat