MentanLaunching Korporasi Petani Hortikultura Pondok Pesantren
![Mentan Launching Korporasi Petani Hortikultura Pondok Pesantren](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/05/b6370d5c63c5f27a20997610949cce19.jpg)
MENTERI Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melakukan launching korporasi petani hortikultura Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Ittifaq Kabupaten Bandung.
Dalam kunjungan ini, Kementerian Pertanian (Kementan) juga menyerahkan bantuan berupa benih hortikultura dan mobil cold storage senilai Rp 505 juta.
"Hari ini saya dan seluruh jajaran Kementerian Pertanian melihat secara langsung seperti apa fasilitasi pertanian untuk mendorong potensi yang ada di pesantren untuk bisa mengoptimalisasi diri dan terus berproses dalam edukasi dan pembelajaran betapa pertanian sebagai karunia Tuhan ada di depan mata kita," kata Mentan Syahrul saat diwawancara di kawasan Ponpes Al-Ittifaq di Desa Alam Endah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Sabtu (22/5/21).
Mentan Syahrul mengatakan Ponpes Al-Ittifaq telah memperlihatkan proses-proses dalam pertanian tidak hanya dalam membina petani-petani di sekitarnya namun juga turut menjadi pembelajaran bagi para santri.
"Hari ini sayur sayur disini sudah bisa menembus berbagai marketplace, swalayan dan lain lain. Suatu saat tentu saja kita berharap ini nanti bisa dikembangkan lebih kuat karena sekarang ini sudah mulai kuat,"kata Syahrul.
Ke depan, Mentan Syahrul berharap dengan adanya korporasi petani hortikultura pesantren nantinya dapat memiliki prospek untuk terjun melakukan ekspor. Tidak hanya itu, Kementan juga akan terus mengawal program pengembangan pesantren pesantren sebagai basis- basis kekuatan edukasi pertanian utamanya untuk para petani milenial.
"Kami berharap petani milenial kita yang kita bina saat ini yang jumlahnya 2,5 juta dalam 5 tahun ini dapat menjadi basis kekuatan edukasi pertanian seperti yang kita sampaikan," ucap Mentan.
Ketua Korporasi Al-Ittifaq, Setia Irawan mengatakan Ponpes Al-Ittifaq dibawah asuhan K.H. Fuad Affandi melaksanakan kegiatan agribisnis yang dipadukan dengan kegiatan pesantren.
Usaha pertanian dirancang terintegrasi dari hulu hingga hilir serta tempat magang atau pelatihan agribisnis bagi santri, mahasiswa, dan petani yang berasal dari dalam kabupaten, dari luar propinsi bahkan dari luar negeri.
"Alhamdullilah kami dari pesantren Al–Ittifaq senang sekali dengan kedatangan Menteri Pertanian ke Al–Ittifaq karena ini sekalian mengukuhkan juga bahwa Al–Ittifaq sebagai korporasi petani sektor hortikultura,"ujar Setia.
Setia menjelaskan Ponpes Al–Ittifaq mengkolaborasikan pesantren sebagai lembaga pendidikan keagamaan khas Nusantara, korporasi sebagai bisnis unit pendorong kemandirian ekonomi pesantren, pendampingan kelompok tani dan masyarakat tani sekitar pondok pesantren dan kemitraan antar pesantren se-Indonesia guna penguatan ekonomi umat dan ekonomi kelayakan.
"Pesantren melakukan pendampingan kepada petani binaan di wilayah sekitar pesantren sebanyak 9 poktan untuk 126 jenis sayuran dan buah-buahan, yang dibagi menjadi 3 klaster pendampingan,"jelasnya.
Tidak hanya itu, Koperasi Ponpes juga melakukan kemitraan dengan beberapa pesantren di wilayah Indonesia yaitu 35 ponpes di Jawa Barat dalam kegiatan penanganan pascapanen meliputi sortasi, grading, packing, wrapping, dan labelling, sedangkan lainnya, 7 pesantren di Riau, 5 pesantren di Lampung, dan 4 di Sulawesi Utara dalam rangka transfer knowledge serta pendampingan untuk penguatan sektor pangan melalui pondok pesantren.
Saat ini telah memasarkan hasil usaha agribisnisnya ke beberapa pasar modern seperti Alifmart (retail yang dimiliki oleh Koperasi Ponpes Al Ittifaq), pasar retail modern wilayah Bandung dan Jakarta dan sekitarnya (Superindo, Yogya, AEON) dan horeka. Pemasaran juga dilakukan secara online market.
"Kita sangat berterima kasih kepada Kementerian Pertanian atas bantuan cold storage yang diberikan karena ternyata memiliki gudang yang bagus tidak cukup baik jika tidak dilengkapi dengan sistem distribusi yang memadai,"kata Setia.
Dirjen Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto mengatakan kawasan pertanian berbasis korporasi petani mampu meningkatkan produksi, produktivitas, nilai tambah dan daya saing komoditas sayuran dan buah-buahan, menyediakan dukungan prasarana dan sarana pertanian di kawasan koperasi ponpes secara optimal serta mengaplikasikan teknologi inovatif.
"Parameter dari keberhasilan koperasi ponpes sebagai korporasi petani adalah meningkatnya pendapatan riil rumah tangga petani yang dibina, skala usaha tani, margin profit petani serta diferensiasi dan hilirisasi produk" ujar Prihasto .
Prihasto juga memaparkan bahwa Kementan terus mendorong pesantren untuk dapat terjun dalam sektor pertanian. Untuk Ponpes Al-Ittifaq, Kementan telah memberikan bantuan berupa pendampingan dalam aspek budidaya dan akses pasar, sarana produksi budidaya, sarana pasca panen, sarana pengolahan lahan hingga bimbingan teknis korporasi hortikultura.
"Kita berharap setiap pesantren bisa melahirkan calon petani milenial kita dan kedepan mereka yang akan memperbesar pasar ekspor kita dan tentu dengan melibatkan digitalisasi," tutup Prihasto. (RO/OL-09)
Terkini Lainnya
Dua Jenazah Perempuan Misterius Ditemukan di Sungai Citarum
Bandung Gelar Asia Afrika Festival 2024, Sabtu dan Minggu
Gaia Music Festival Bandung Hadirkan Pengalaman Jazz Lebih Intim
750 Pelari Meriahkan éL Run 2024 di Kota Bandung
Ratusan Pasutri di Kabupaten Bandung Cerai Gara-gara Judi Online
Kota Bandung Sediakan Layanan Angkutan Sampah Volume Besar secara Gratis
Serapan Pupuk Subsidi Baru 32%, Komisi IV DPR: Penyaluran tidak Efektif
Jawa Barat Targetkan Peningkatkan Produksi Gabah Naik 11 Juta Ton
Kementan Gencar Sosialisasikan Kebijakan Pengembangan Tebu Rakyat
Ancaman Kekeringan terhadap Sektor Pangan harus Segera Dimitigasi
Produktivitas 1.000 Ha Lahan Pertanian di Cianjur tidak Terpengaruh Kemarau
Pesanan 2.000 Ekskavator Haji Isam Terbesar di Dunia, Tanda Kemajuan Pertanian Indonesia
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap