Ketua DPD Minta Pemerintah Antisipasi Dampak Perang Rusia-Ukraina Terhadap Pemulihan Ekonomi
![Ketua DPD Minta Pemerintah Antisipasi Dampak Perang Rusia-Ukraina Terhadap Pemulihan Ekonomi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/03/432448fd6a615427c9ab3f819fc16d39.jpg)
KETUA Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti mendorong Pemerintah segera menghadirkan kebijakan sebagai antisipasi dampak perang Rusia-Ukraina, terutama di bidang ekonomi dan energi.
"Yang sudah pasti adalah berdampak pada ekonomi Indonesia. Pemulihan ekonomi akibat pandemi semakin sulit dicapai, karena perekonomian global juga terganggu. Kondisi ini harus diwaspadai," ujar La Nyalla di sela reses di Jawa Timur, Kamis.
Menurut dia, konflik kedua negara pasti mempengaruhi kegiatan ekspor impor dari Indonesia, karena dengan Rusia maupun Ukraina mempunyai hubungan dagang yang baik.
"Perang tentu mengganggu aktivitas perdagangan kedua negara. Pada akhirnya keadaan ini membuat konsumsi maupun investasi di Indonesia stagnan," ujarnya lagi.
Selain perdagangan, dampak perang Rusia dan Ukraina bagi Indonesia adalah di bidang energi. Terkini harga minyak mentah dunia mulai melonjak yang memicu kenaikan harga minyak mentah Indonesia atau "Indonesian Crude Price" (ICP).
Baca juga : Konflik Rusia-Ukraina Guncang Harga Komoditas, Termasuk Batu Bara hingga Nikel
"Fakta ini harus diperhitungkan dengan penuh kehati-hatian dan kecermatan oleh Pemerintah. Kenaikan harga minyak pasti merembet pada harga sumber energi lain seperti listrik dan elpiji. Selanjutnya pasti berantai dengan naiknya harga sejumlah komponen dalam negeri," katanya pula.
Belum lagi, kata La Nyalla, kenaikan harga minyak berdampak pada sektor lainnya khususnya transportasi dan industri.
"Artinya Indonesia harus mengkalkulasi ulang strategi, kebijakan maupun program pemulihan ekonomi menyikapi eskalasi konflik tersebut. Kita harus memitigasi secara komprehensif, sehingga menghasilkan antisipasi tepat untuk meminimalisasi dampak," kata dia.
Sebelumnya La Nyalla telah meminta Pemerintah Indonesia untuk melakukan diplomasi tingkat dunia dalam rangka penyelesaian perang Rusia dan Ukraina. Apalagi posisi Indonesia sangat strategis sebagai Presidensi G20.
Terkini Lainnya
Berkunjung ke Ukraina, Aktivis HAM Natalius Pigai Usulkan 8 Poin Perlindungan Warga Sipil
G7 Peringatkan Dukungan Tiongkok kepada Rusia dalam Perang Ukraine
Ukraina Menolak Usulan Perdamaian dengan Rusia
Ini Syarat Baru dari Rusia untuk Berdamai dengan Ukraina
Konstruksi Perang yang Maskulin Buat Perempuan dan Anak Jadi Korban
Benjamin Netanyahu: Israel Siap untuk Operasi Intens di Perbatasan Libanon
Korea Utara Gelar Pertemuan Plenari Partai Pekerja Korea Bahas Kerja Sama dengan Rusia
Serangan Rusia di Ukraina Menewaskan 12 Orang, Termasuk 4 Anak-Anak
Sempat Anjlok Akibat Politik di Rusia dan Timur Tengah, Ekspor Rumput Laut Menggeliat Lagi
Diundang Ikut Olimpiade Paris 2024, Atlet Tenis Rusia Kompak Menolak
Rusia Serang Pangkalan Udara Ukraina Tempat Pasokan Pesawat Barat
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap