Harga Pangan Dunia Capai Rekor Tertinggi akibat Perang Rusia-Ukraina
![Harga Pangan Dunia Capai Rekor Tertinggi akibat Perang Rusia-Ukraina](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/04/3d5bfbcd96e68adbc110578a133ec3ee.jpg)
HARGA pangan dunia mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada Maret. Ini karena invasi Rusia ke Ukraina mengirim kejutan terhadap pasar untuk biji-bijian untuk makanan pokok dan minyak sayur. Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) PBB mengatakan itu pada Jumat (8/4).
Gangguan arus ekspor akibat invasi 24 Februari itu dan sanksi internasional terhadap Rusia memicu kekhawatiran terhadap krisis kelaparan global, terutama di Timur Tengah dan Afrika. Efek lanjutannya sudah mulai terasa.
Rusia dan Ukraina, wilayah penghasil biji-bijian merupakan salah satu lumbung pangan utama dunia, menyumbang sebagian besar ekspor dunia dalam beberapa komoditas utama, termasuk gandum, minyak sayur, dan jagung. "Harga komoditas pangan dunia membuat lompatan signifikan pada Maret untuk mencapai level tertinggi yang pernah ada, karena perang di wilayah Laut Hitam menyebarkan kejutan melalui pasar untuk biji-bijian dan minyak nabati," kata FAO dalam satu pernyataan.
Indeks harga pangan FAO, yang telah melaporkan rekor pada Februari, melonjak 12,6% bulan lalu. Ini, "Membuat lompatan raksasa ke level tertinggi baru sejak didirikan pada 1990," kata badan PBB itu. Indeks, ukuran perubahan bulanan harga internasional sekeranjang komoditas makanan, rata-rata 159,3 poin sepanjang Maret.
Lompatan tersebut, kata FAO, termasuk tertinggi baru sepanjang masa untuk minyak nabati, sereal, dan daging. Badan itu menambahkan bahwa harga gula dan produk susu juga naik secara signifikan.
Kelaparan
Rusia dan Ukraina bersama-sama menyumbang sekitar 30% dan 20% dari ekspor gandum dan jagung global selama tiga tahun terakhir, kata FAO. Perang terus berkecamuk ketika musim tanam dimulai di Ukraina.
Harga gandum naik hampir 20%. Masalahnya diperburuk oleh kekhawatiran atas kondisi panen di Amerika Serikat, kata organisasi itu.
Indeks harga minyak nabati FAO melonjak sebesar 23,2%. Ini didorong oleh kuotasi yang lebih tinggi untuk minyak biji bunga matahari karena Ukraina ialah pengekspor utama dunia.
Baca juga: Samsung Perkirakan Laba Operasi Kuartal I Lompat 50,3%
Supermarket Spanyol telah menjatah penjualan minyak bunga matahari untuk menghentikan pelanggan menimbun karena kekhawatiran kekurangan akibat perang. Amerika Serikat menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin menciptakan krisis pangan global. Prancis telah memperingatkan bahwa perang telah meningkatkan risiko kelaparan di seluruh dunia.
Konflik tersebut juga membuat harga minyak dan gas naik, menyebabkan inflasi meningkat lebih jauh di seluruh dunia. Ini meningkatkan kekhawatiran bahwa hal itu dapat menggagalkan pertumbuhan ekonomi global. (AFO/OL-14)
Terkini Lainnya
Kelaparan
Gara-Gara Rusia, Harga Gandum Dunia Bakal Melejit
PBB Sayangkan Sikap Rusia Akhiri Kesepakatan Biji-Bijian di Laut Hitam
Rusia Keluar dari Kesepakatan Ekspor Biji-bijian Ukraina
Putin, Erdogan akan Bahas Mekanisme Ekspor Gandum di Iran
Karantina Belawan Musnahkan Ratusan Kilogram Produk Malaysia
Produksi Sawit dan CPO Nasional Surplus, Pengamat: HET Minyakita Tak Perlu Dinaikkan
Anggota DPR Komisi IV Minta Pemerintah Tunda Kenaikan HET Minyakita
Mendag Usul Minyakita Naik Menjadi Rp15.500
Makin Banyak Pedagang Menjual Minyakita di Atas HET yang Ditetapkan
Mendag: Harga Minyakita Memang Harus Naik
Tangkal Minyak Goreng Langka, PTPN Tambah Distributor
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap