PBB Sayangkan Sikap Rusia Akhiri Kesepakatan Biji-Bijian di Laut Hitam
![PBB Sayangkan Sikap Rusia Akhiri Kesepakatan Biji-Bijian di Laut Hitam](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/2979aa4f76df70af55a735ee5cf690a6.jpg)
SEKJEN PBB Antonio Guterres pada Senin (17/7) mengatakan kepada wartawan bahwa dia sangat menyayangkan keputusan oleh Rusia untuk mengakhiri penerapan prakarsa kesepakatan biji-bijian, termasuk pencabutan jaminan keamanan navigasi di bagian barat laut Laut Hitam.
"Keputusan hari ini oleh Federasi Rusia akan menyerang orang-orang yang membutuhkan di mana pun," kata dia.
Rusia menyatakan telah menarik diri dari kesepakatan yang memungkinkan Ukraina mengekspor biji-bijian melalui Laut Hitam setelah invasi tahun lalu, sebuah gerakan yang dikritik Barat dan memicu kekecewaan PBB.
Baca juga: Rusia Keluar dari Kesepakatan Ekspor Biji-bijian Ukraina
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Moskow tidak setuju untuk memperpanjang kesepakatan tersebut dengan pihak PBB, Turki dan Ukraina setelah berakhirnya batas waktu pada Senin (17/7) karena perjanjian lainnya yang seharusnya dilakukan bersamaan untuk mengekspor biji-bijian dan pupuk dari Rusia belum dilaksanakan.
Kementerian Luar Negeri Rusia memberi tahu ketiga pihak pada hari yang sama dengan penarikan dari kesepakatan tersebut, yang ditandatangani pada Juli tahun lalu.
Baca juga : Rusia Tuduh Ukraina Sabotase Kesepakatan Gandum Laut Hitam
Kemenlu Rusia juga mengatakan keamanan kapal komersial yang melewati Laut Hitam tidak lagi mendapat jaminan keamanan mulai Selasa (18/7).
"Ini benar-benar tindakan lain yang kejam," kata Linda Thomas-Greenfield, duta besar Amerika Serikat untuk PBB, mengacu pada veto Rusia pekan lalu atas rencana memperpanjang pasokan bantuan kemanusiaan ke wilayah barat laut Suriah tempat oposisi berkuasa.
Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly mengecam keputusan Rusia untuk menghentikan kesepakatan biji-bijian, seraya mengatakan, "keputusan ini menyakiti orang-orang termiskin dunia,"
"Saya mengutuk Rusia karena membuat seluruh dunia menjadi sandera," kata wakil menteri luar negeri senior Jepang Shunsuke Takei, kepada Dewan Keamanan PBB dalam sidang Senin (17/7).
Shunsuke Takei juga menyatakan, pihaknya sangat menyesalkan bahwa Rusia memilih untuk menyalahkan orang lain atas krisis yang telah diciptakan oleh agresinya. (Kyodo-OANA/Ant/Z-4)
Terkini Lainnya
Gara-Gara Rusia, Harga Gandum Dunia Bakal Melejit
Rusia Keluar dari Kesepakatan Ekspor Biji-bijian Ukraina
Putin, Erdogan akan Bahas Mekanisme Ekspor Gandum di Iran
Harga Pangan Dunia Capai Rekor Tertinggi akibat Perang Rusia-Ukraina
Karantina Belawan Musnahkan Ratusan Kilogram Produk Malaysia
Korea Utara Gelar Pertemuan Plenari Partai Pekerja Korea Bahas Kerja Sama dengan Rusia
Serangan Rusia di Ukraina Menewaskan 12 Orang, Termasuk 4 Anak-Anak
Sempat Anjlok Akibat Politik di Rusia dan Timur Tengah, Ekspor Rumput Laut Menggeliat Lagi
Diundang Ikut Olimpiade Paris 2024, Atlet Tenis Rusia Kompak Menolak
Rusia Serang Pangkalan Udara Ukraina Tempat Pasokan Pesawat Barat
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap