Industri Kelapa Sawit Serap 16 Juta Tenaga Kerja
![Industri Kelapa Sawit Serap 16 Juta Tenaga Kerja](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/06/a73b7075ae889f2c63b6b55193ec7520.jpg)
INDUSTRI kelapa sawit memiliki peran signifikan bagi perekonomian nasional. Maklum, penyerapan tenaga kerja di sektor ini tercatat mencapai 16 juta orang dengan kontribusi 3,5% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Demikian disampaikan Direktur Pembinaan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Agung Yulianto dalam Pembukaan Pameran dan Talk Show Sinergi Pemberdayaan UKMK Kemenkeu Satu di Sektor Kelapa Sawit, Selasa (7/6). Sektor tersebut, lanjut dia, juga tak luput dari ekosistem usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) nasional.
Karena itu, pihaknya menggagas program Kemenkeu Satu. Program ini merupakan upaya untuk mendukung geliat sektor usaha tersebut. Kemenkeu Satu mengedepankan sinergi untuk mendukung UMKM, tidak hanya dilakukan lintas unit eselon I, tetapi juga melibatkan special mission vehicle (SMV) yang ada di bawah Kemenkeu.
Direktorat Jenderal Pajak, misalnya, mendukung melalui keringanan perpajakan. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai mendukung dengan program Authorized Economic Operator (AEO) yang mendorong percepatan kegiatan ekspor UMKM. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara mendukung melalui kegiatan lelang sejumlah produk UMKM dan memberikan keringanan utang. Ditjen Perbendaharaan mendukung dari sisi permodalan baik melalui kredit usaha rakyat (KUR) maupun kredit ultramikro.
Baca juga: Dunia Berpotensi Alami Krisis Keuangan
Melalui program tersebut diharapkan sektor UMKM kelapa sawit dapat bergeliat dan bertumbuh. Terlebih, imbuh Agung, UMKM masih berperan penting bagi perekonomian Indonesia. "Jumlah UMKM di indonesia mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap PDB 61,07%, sangat signifikan," tuturnya.
"Serapan tenaga kerja UMKM mencapai 99% dari total pelaku usaha di Indonesia. Ketahanan dan kemajuan perekonomian Indonesia tidak akan bisa dilakukan tanpa adanya UMKM," tambah Agung. (OL-14)
Terkini Lainnya
Harga Referensi CPO pada Juli Menguat
Asahan Dorong Petani Kembangkan Pengolahan Limbah Lidi Sawit
Kehadiran Kelapa Sawit di Tanah Papua Jadi Penopang Ekonomi Rakyat
Pencurian Sawit harus Diatasi Demi Jaga Iklim Investasi
Patroli Ditingkatkan, Pencurian Sawit di Kalimantan Tengah Menurun
Pemerintah terus Dorong Petani Sawit Kantongi Sertifikat ISPO
Kemenkeu Sudah Anggarkan Rp700 Miliar untuk PDN Tapi Masih Diretas, Dikorupsi?
Pengelola KEK Nongsa Digital Park Apresiasi Layanan Responsif Bea Cukai
Menkeu: Perkuat Sinergi Tingkatkan Investasi Hijau
Paling Lambat Akhir Juni 2024, Begini Cara Padankan NIK dengan NPWP
Gubernur BI Lapor Ke Presiden, Nilai Tukar Rupiah Segera Menguat
Ke Mana Larinya Iuran Tapera?
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap