OPEC Sepakat Tingkatkan Produksi 100 Ribu Barel Per Hari pada September
![OPEC Sepakat Tingkatkan Produksi 100 Ribu Barel Per Hari pada September](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/08/ddc419391dc70d4a48cdf24f2f8eb1fc.jpg)
ORGANISASI Negara Pengekspor Minyak atau OPEC dan sekutunya menyetujui peningkatan produksi minyak menyusul seruan Amerika Serikat (AS) dan konsumen utama lainnya untuk mendorong lebih banyak pasokan minyak di tengah krisis global.
Mereka sepakat untuk meningkatkan produksi kolektif sebesar 100 ribu barel per hari pada September, kata delegasi.
OPEC yang dipimpin Saudi Arabia berada di bawah tekanan setelah Presiden AS Joe Biden mengharapkan negara itu meningkatkan pasokan minyak global setelah perjalanan kunjungan kerjanya ke Saudi beberapa waktu lalu.
Baca juga : Arab Saudi-AS Silang Pendapat Soal Pemangkasan Produksi Minyak OPEC+
OPEC pun perlu berkoordinasikan rencana produksinya dengan koalisi produsen yang dipimpin Rusia yang memiliki aliansi.
OPEC dan sekutu pada Juni telah setuju untuk meningkatkan produksi sebesar 648.000 barel per hari untuk persediaan di Juli dan pada bulan Agustus.
Sebelum itu, OPEC plus juga meluncurkan kenaikan produksi bulanan sebesar 432.000 barel per hari sebagai bagian dari rencana yang disepakati tahun lalu untuk meningkatkan produksi di tengah pandemi.
Baca juga : Saudi Perpanjang Pemangkasan Pasokan Minyak Sejuta Barel Sehari
Anggota OPEC terus berkoordinasi mengenai stok produksi minyak sampai akhir tahun ini, kata para delegasi setelah pertemuan Rabu, (3/8).
Harga minyak yang melonjak ketika penguncian wilayah akibat covid-19 mulai mereda dengan aktivitas ekonomi kembali pulih.
Minyak mentah Brent dalam patokan internasional, turun 3,4% menjadi $97,13 per barel pada Rabu (3/8), sementara minyak mentah AS turun 3,7% menjadi $90,97.
AS dan negara-negara barat sebagai konsumen minyak utama lainnya telah meminta aliansi OPEC yang menyumbang sekitar setengah dari produksi minyak dunia, untuk memompa lebih banyak minyak mentah guna menurunkan harga.
Di satu sisi, Rusia lebih memilih harga yang lebih tinggi untuk menebus ekspor yang hilang karena sanksi terkait Ukraina. (Wall Street Journal/Ins/OL-09)
Terkini Lainnya
Penurunan Produksi Sebabkan Kenaikan Harga Pangan
Pengamat : Judi Online bisa Menurunkan Sisi Produktivitas
RDP Komisi VII: Ternyata, Hanya Produksi Migas Pertamina yang Meningkat
Produksi Beras belum Pulih Jelang Kemarau, Pengamat: Tidak Ada Jalan Lain Pemerintah Selain Impor Beras
Mentan Lepas Ekspor Jagung 50 Ribu Ton ke Filipina
Dorong Kesejahteraan Petani, Bibit Kentang UPLAND Project Ditanam di Garut
Perlu Revolusi Energi ke Sumber Lebih Hijau
Dibawa Habib Luthfi, Perusahaan Penyulingan Minyak UEA Bertemu Jokowi untuk Penjajakan
Mengejar Target Lifting Migas Nasional yang Susut
PT Pertamina Hulu Energi Raih Empat Penghargaan Internasional INTARG 2024
5 Jenis Pastry Paling Populer Ini Punya Rasa Menggugah Selera
Lifting Minyak Anjlok, RI akan Terus Ketergantungan Impor
Lingkungan Perempuan Pancasila
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap