visitaaponce.com

Holding Danareksa juga Urus Aset Kripto dan Perdagangan Karbon

Holding Danareksa juga Urus Aset Kripto dan Perdagangan Karbon
Danareksa gelar diskusi di Solo, untuk memberikan gambaran tentang ragam usaha yang dikerjakan sejak menjadi holding BUMN mulai Juli lalu.( MI/Widjajadi)

PT Danareksa (Persero) sejak Juli 2022 resmi menjadi BUMN Holding yang terdiri atas 15 entitas anak dan asosiasi yang terbagi dalam 5 subklaster, meliputi jasa keuangan, kawasan Industri, konstruksi, serta media dan teknologi. Mereka langsung menjalankan berbagai transformasi baik dalam skala internal maupun eksternal. 

Langkah awal strategis yang dilakukan, pada Oktober lalu mulai membangun infrastruktur air bersih melalui inisiatif Indonesia Water Fund (IWF), sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah untuk menyediakan 10 juta sambungan rumah (SR), agar akses perpipaan meluas kepada masyarakat.

Langkah strategis lainnya sebagai holding, Danareksa bergerak cepat meluncurkan "Lokananta Reload" pada 27 November 2022 di Solo, Jawa Tengah.  PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA), salah satu anggota holding    diserahi melakukan revitalisasi Lokananta yang lama mati suri, menjadi lembaga hub kreatif dan komersial.

Semua itu ditegaskan Direktur Utama PT Danareksa (Persero) Arisudono Soerono, dalam paparan di Solo, kemarin, bahwa mereka    dengan visi menjadi perusahaan spesialis transformasi berstandar dan berskala Internasional.  

"Komitmen kami meningkatkan skala entitas melalui transformasi dan penguatan sinergi, untuk membangun ekosistem yang saling mendukung antar anggota holding" tegas dia.

Misi menjadi spesialis transformasi ini, lanjut Ari, dilakukan di tengah berbagai tantangan yang dihadapi, di tengah ragam jenis bisnis di dalam holding Danareksa. Satunya yang sudah berjalan adalah munculnya Indonesia Water Fund, untuk percepatan akses air bersih di Indonesia.

Direktur Investasi PT Danareksa (Persero) Chris Soemijantoro menambahkan, Danareksa melalui satu entitas juga terus berprogres mempersiapkan subklaster kawasan industri, dengan penawaran range lokasi dan layanan terlengkap bagi investor.   

"Selain melakukan standardisasi layanan, kawasan industri akan menyediakan layanan-layanan pendukung terstandar untuk memberikan pelayanan komprehensif bagi tenant sehingga mendatangkan recurring income," kata Chris.

Dia tegaskan, dengan transformasi ini, laba klaster kawasan industri mulai mengalami peningkatan yang signifikan. Tercatat laba klaster kawasan industri pada tahun 2020 mencapai Rp167 miliar, meningkat menjadi Rp517 miliar di tahun 2021.

Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) yang dikelola holding Danareksa hadir menambah jumlah kawasan yang dimiliki melalui Kawasan Industri Wijayakusuma. "KITB merupakan salah satu kawasan yang masuk dalam daftar proyek Strategis Nasional yang berlokasi di Batang, Jawa Tengah," imbuh dia.

KITB menjadi kawasan industri pertama milik BUMN yang bersandingan dengan hamparan gunung dan laut serta memiliki wilayah yang cukup luas dimana sebagian besar lahan telah diisi berbagai tenant internasional.

Sementara PT PPA oleh holding ditugaskan mengelola BUMN Titip Kelola dan Jasa Advisory. Perusahaan ini disiapkan sebagai perusahaan turnaround terdepan di Indonesia dalam bidang restrukturisasi, pengelolaan NPL, dan investasi.

Salah satu yang dikerjakan PPA adalah melakukan revitalisasi dan pengembangan salah satu tempat bersejarah atau "Titik Nol" industri musik Indonesia, yakni Lokananta, studio rekaman pertama di Indonesia yang didirikan pada tahun 1956.  

Anggota holding lainnya, yakni PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) disiapkan menjadi perusahaan digital berlisensi kliring dengan memanfaatkan peluang perkembangan dan penguasaan teknologi. Perannya meningkatkan volume transaksi komoditas eksisting hingga menambahkan komoditas perdagangan baru, seperti aset kripto dan karbon.

"Juga ada PT Nindya Karya, merupakan perusahaan jasa konstruksi ini disiapkan menjadi perusahaan berbasis green construction dengan berbagai proyek yang turut didatangkan dari anggota Holding maupun Inisiatif Strategis Holding," sergah Chris.

Selain itu,masih ada PT Balai Pustaka ( BP) yang fokus pada upaya pengoptimalan legacy business sebagai perusahaan penerbitan dan pengembangan buku, intelektual property, pusat literasi dan pendidikan untuk menjadi perusahaan lisensi di Indonesia, termasuk dalam pembangan IP end product.   "Salah satu monetisasi IP yang tengah dikerjakan adalah produksi film horror berjudul Kutukan Peti Mati dan Siti Nurbaya," pungkas Arisurono. (OL-13)

Baca Juga: Pesan Presiden ke Menteri Investasi: Perbaiki Kecepatan OSS

 

 

 
 

 
 

 
 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat