Pembengkakan Proyek Kereta Cepat Disepakati Rp18,2 Triliun
![Pembengkakan Proyek Kereta Cepat Disepakati Rp18,2 Triliun](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/02/ad27f3af315d43e15af31904519c0fc4.jpg)
INDONESIA dan Tiongkok menyepakati nominal pembengkakan biaya atau cost overrun proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sebesar US$1,2 miliar atau sekitar Rp18,2 triliun (kurs Rp15.206).
Hal ini disampaikan Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo atau disapa Tiko, saat rapat kerja (raker) bersama Komisi VI DPR RI di Kompleks Senayan, Jakarta, Senin (13/2).
"Kita sepakati angka cost overrun sebesar US$1,2 miliar. Ada beberapa item yang mereka (Tiongkok) ingin lakukan kajian terkait pajak, clearing frequency dan sebagainya," kata Tiko.
Pihaknya tengah meminta persetujuan ke Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Komite Kereta Cepat untuk penetapan nilai cost overrun tersebut.
"Kami masih harus maju ke BPKP dan komite untuk menyesuaikan angkanya. Harapannya seminggu atau dua minggu ke depan diketok angkanya," terangnya.
Proyek KCJB dibangun konsorsium BUMN yang terdiri dari PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), yang dipimpin PT Kereta Api Indonesia (KAI) bersama perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, dan PT Perkebunan Nusantara VIII.
PSBI membentuk perusahaan patungan bersama konsorsium perusahaan Tiongkok, Beijing Yawan, dengan nama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Porsi kepemilikan PSBI di KCIC adalah 60%, sedangkan Beijing Yawan 40%.
Dalam keterangan resmi KCIC disebutkan, struktur pembiayaan KCJB adalah 75% dibiayai dari pinjaman China Development Bank (CBD) dan 25% dibiayai dari ekuitas konsorsium.
Baca juga: BI Sambut Filianingsih Hendarta sebagai Deputi Gubernur Terpilih
Tiko menjelaskan 75% total pembiayaan cost overrun KCJB US$1,2 miliar berasal dari pinjaman CBD, dengan porsi 60% dibayarkan pihak Indonesia senilai US$550 juta dan 40% sisanya oleh Tiongkok.
Sedangkan, 25% total pembiayaan cost overrun akan dibayarkan dari ekuitas pemegang saham konsorsium, dengan porsi 60% dari PSBI dan 40% dari Beijing Yawan.
Wamen BUMN pun menegaskan saat ini progres pembangunan proyek KCJB di lapangan tidak mengalami gangguan signifikan.
Hingga 28 Januari, progres pembangunan konstruksi KCJB mencapai 84% atau menyisakan sekitar 16% lagi pekerjaan yang harus diselesaikan. Kereta cepat ini memiliki jalur sepanjang 142,3 kilometer yang terbentang dari Stasiun Halim Jakarta Timur hingga Stasiun Tegalluar, Jawa Barat.
"Progress operasi di lapangan terus berjalan, pemasangan trek dan lainnya berjalan. Pembiayaan bisa kita selesaikan dalam waktu sebulan ke depan," pungkasnya. (OL-4)
Terkini Lainnya
Cegah Barang Ilegal, Kebijakan Bea Masuk 200% Perlu Diikuti Penegakan Hukum
Asosiasi Dorong Pemerintah Setop Impor TPT dari Tiongkok
Rugi hingga Ratusan Miliar, 800 WNI Menjadi Korban Penipuan Online WN Tiongkok
Pesanan 2.000 Ekskavator Haji Isam Terbesar di Dunia, Tanda Kemajuan Pertanian Indonesia
Ditjen Bina Adwil Eksplorasi Kerja Sama Indonesia-Tiongkok dalam Penanggulangan Kebakaran di Guangzhou
103 WNA asal Tiongkok, Taiwan dan Malaysia Ditangkap Imigrasi Bali
Inovator Muda Indonesia Diajak Ikut Kampanye Youth Innovation for Sustainable Future
Pemerintah Sebut Ada 3 Proyek Prioritas dalam Kerja Sama AZEC
52 Proyek Investasi Senilai Rp503 Triliun Dijamin PII
Proyek NICE di PIK 2 Terus Disuplai Spun Pile
Kalkulasi PSN Harus Dilakukan secara Tepat
Kementerian ESDM Menutup Proyek Adlight Setelah 4 Tahun Berjalan
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap