Menteri ESDM Minta Perusahaan Segera Rampungkan Proyek Smelter
![Menteri ESDM Minta Perusahaan Segera Rampungkan Proyek Smelter](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/02/8bd620d6a5dbd9b51d651f06142efba0.jpg)
MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta perusahaan pertambangan untuk segera menyelesaikan proyek fasilitas peleburan dan pemurnian (smelter) konsentrat tembaga untuk melanjutkan program hilirisasi.
Pemerintah Indonesia dengan tegas akan menyetop eskpor bijih bauksit dan konsentrat tembaga pada Juni 2023. Tepatnya, setelah pada 2020 ekspor bijih nikel dilarang.
"Larangan ekspor ini sudah dimulai dari nikel. Sekarang bauksit dan lainnya menyusul. Semuanya (proyek smelter) harusnya diproses di 2023 agar tuntas," ungkap Arifin di Jakarta, Jumat (24/2).
Baca juga: Presiden Bantah Hilirisasi Hanya Untungkan Asing
Pada tahun ini, ditargetkan 32 smelter selesai dibangun. Terdiri dari 12 smelter terintegrasi dengan tambang dan 20 smelter independen. Kementerian ESDM mencatat hingga saat ini, sudah dibangun 21 smelter.
Adapun 5 smelter di antaranya terintegrasi dan 16 smelter berdiri sendiri, yang mayoritas merupakan smelter nikel. Arifin menjelaskan langkah pelarangan ekspor konsentrat tembaga sesuai Undang-Undang (UU) Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.
Sampai saat ini, lanjut dia, belum ada rencana penerapan relaksasi ekspor seperti pengenaan bea ekspor. "Ya silakan saja (yang keberatan). Langkah ini sesuai UU," pungkas Arifin.
Diketahui, salah satu perusahaan yang diminta segera merampungkan proyek smelter konsentrat tembaga ialah PT Freeport Indonesia (PTFI). Smelter Manyar yang berada di Kawasan JIIPE, Gresik, Jawa Timur, ditargetkan mulai beroperasi pada 2024.
Baca juga: Pembangunan Smelter Freeport Sudah 54%, Ditargetkan Beroperasi 2024
"Dia (PTFI) lagi ngebut menyelesaikan. Serius ngebutnya. Kalau tidak kelar, ya tidak bisa ekspor. Makanya dirampungkan (proyek smelter)," imbuhnya.
Sebelumnya, Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menyatakan dukungan atas kebijakan hilirisasi yang dijalankan pemerintah. Dukungan itu dalam bentuk investasi masif pada proyek smelter yang tengah dibangun perusahaan.
"Aktivitas pembangunan sebelumnya terhalang pandemi covid-19. Namun, saat ini mencapai kemajuan yang baik dalam rangka penyelesaian proyek secepat mungkin," jelas Tony saat dihubungi wartawan beberapa waktu lalu.(OL-11)
Terkini Lainnya
2 Investor Eropa Mundur dari Proyek Nikel, ESDM: Kita Cari Mitra Lain
Dua Investor Proyek Nikel Cabut, Indef: Hilirisasi Tambang RI Dipaksakan
2 Investor Eropa, BASF dan Eramet Hengkang dari Proyek Nikel di Maluku
Freeport Kirim Perdana Konsentrat Tembaga ke Smelter Gresik
ESDM Pastikan Izin Freeport Diperpanjang Sampai Cadangan Habis
Indonesia Miner: Perpanjangan Ekspor, Pemerintah Dukung Industri Tambang
PLN Pasok Daya 170 MVA Smelter Freeport di Gresik
Project Strategis Hilirisasi 2024, Perkuat Program Nilai Tambah Komoditas Mineral
Mentan Amran Targetkan Papua Barat Jadi Contoh Hilirisasi Kelapa Sawit
Halka Nusantara Resources Kerja Sama dengan 2 Perusahaan Asing
Indometal Komitmen Buka Pasar Hilirisasi Mineral di Dunia
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap