visitaaponce.com

Mobilitas Naik, Ekonomi Diperkirakan Tumbuh 5 di Triwulan I

Mobilitas Naik, Ekonomi Diperkirakan Tumbuh 5% di Triwulan I
Susana car free day tanpa PPKM di Jakarta pada Minggu (08/01/2023).(MI/USMAN ISKANDAR)

DIREKTUR Eksekutif dari Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menuturkan, ekonomi Indonesia pada triwulan I 2023 masih dapat tumbuh di angka 5%. Itu utamanya didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat yang mendongkrak aktivitas perekonomian dalam negeri.

"Proyeksi pertumbuhan di triwulan I ini diperkirakan mencapai 4,9% hingga 5% secara tahunan," ujarnya saat dihubungi, Selasa (14/3).

Dicabutnya kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada akhir 2022 dinilai mendorong mobilitas masyarakat. Naiknya mobilitas itu memunculkan transaksi ekonomi yang lebih baik ketimbang PPKM diberlakukan.

Baca juga: Pemerintah Optimistis Ekonomi Triwulan I Tumbuh 5,0%

Bhima mengatakan, setelah PPKM dicabut, transaksi belanja ritel turut terkerek. Hal itu menurutnya akan mendongkrak tingkat pertumbuhan konsumsi rumah tangga melebihi 4,9% secara tahunan.

Sedianya proyeksi pertumbuhan ekonomi triwulan I itu masih dapat tumbuh lebih tinggi lagi. Hanya, sejumlah faktor eksternal dinilai cukup menantang dan bakal sedikit menghambat laju perekonomian Indonesia.

Baca juga: Konsumsi Masyarakat Masih jadi Komponen Penting Pertumbuhan Ekonomi

"Pertumbuhan net ekspor cenderung melambat karena moderasi harga komoditas. Di sisi lain kinerja investasi pada awal tahun belum menunjukkan realisasi yang tinggi karena faktor risiko global, kenaikan suku bunga dan tahun politik," terang Bhima.

Sebelumnya, pemerintah menyatakan optimistis perekonomian Indonesia akan tetap kuat dengan pertumbuhan di angka 5,0% pada triwulan I 2023. Sebab, sejumlah indikator utama ekonomi nasional konsisten berada di posisi yang kuat dan diyakini dapat mendongkrak kinerja ekonomi dalam negeri.

"Untuk triwulan I 2023 ini kita masih berharap akan mendekati 5,0%. Karena memang konsumsi cukup kuat meski kita perlu mewaspadai dari sisi ekspor yang akan mengalami koreksi dari sisi pertumbuhannya," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN, Selasa (14/3). (Mir/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat