visitaaponce.com

Penyelamatan First Republic Bank Buat Wall Street Ditutup Positif

Penyelamatan First Republic Bank Buat Wall Street Ditutup Positif
First Republic Bank(AFP )

WALL Street ditutup positif pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Indonesia). Kenaikan indeks utama itu setelah penyelamatan First Republic Bank yang kesulitan likuiditas.

Terlihat Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 371,98 poin atau 1,17%, menjadi 32.246,55 poin. Indeks S&P 500 bertambah 68,35 poin atau 1,76%, ditutup pada 3.960,28 poin. Indeks Komposit Nasdaq melonjak 283,22 poin atau 2,48%, berada pada 11.717,28 poin.
  
Upaya itu menjadikan putaran terbaru dalam saga bank regional Amerika Serikat (AS) terjadi setelah kenaikan suku bunga 50 basis poin oleh Bank Sentral Eropa (ECB), sehari sebelumnya telah meredam sentimen investor yang sudah dirugikan oleh kekhawatiran krisis perbankan.

Baca juga: BI luncurkan Bentuk Fisik Kartu Kredit Pemerintah April 2023
  
Institusi keuangan, termasuk JP Morgan Chase Co dan Morgan Stanley, mengonfirmasi laporan sebelumnya, bahwa mereka akan menyetor hingga US$30 miliar ke kas First Republic Bank untuk menstabilkan pemberi pinjaman itu.
  
"Bank saling menjaga satu sama lain," kata kepala investasi Huntington Private Bank, John Augustine.

Baca juga: Berkaca Dari Kejatuhan Bank Besar di AS, Begini Cara Mengamankan Investasi
  
"Kami memiliki dua outlier yang turun dan sekarang mereka ingin menyelamatkan apa yang dianggap sebagai bank yang lebih utama."
  
Diketahui Saham JP Morgan dan Morgan Stanley masing-masing naik 1,94% dan 1,89%, sedangkan First Republic Bank melonjak 9,98%.
  
Sentimen positif itu menyebar ke pemberi pinjaman regional lainnya, dengan Alliance Bancorp dan PacWest Bancorp masing-masing terangkat 14,09% dan 0,7%, menyusul awal yang negatif.
  
Indeks perbankan regional KBW melonjak 3,26%, sedangkan indeks perbankan S&P 500 naik 2,16%, karena kedua sub-indeks membalikkan kerugian.
  
Beberapa hari terakhir pasar saham terguncang karena kekhawatiran tentang perbankan, setelah runtuhnya SVB Financial. Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan sistem perbankan AS tetap sehat dan orang Amerika dapat merasa yakin simpanan mereka akan tersedia saat dibutuhkan.
  
Saham Credit Suisse yang tercacat di AS naik setelah bank mendapatkan jalur kredit hingga US$54 miliar dari bank sentral Swiss (SNB) untuk menopang likuiditas dan kepercayaan investor.
  
Data menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun lebih dari yang diharapkan minggu lalu. Data itu menunjuk pada penguatan pasar tenaga kerja yang berkelanjutan yang dapat membujuk Fed untuk terus menaikkan suku bunga.
  
Angka penjualan ritel yang lemah, serta data yang menunjukkan tren penurunan inflasi produsen pada Rabu (15/3) telah mendukung taruhan kenaikan suku bunga kecil oleh Federal Reserve pada pertemuannya yang ditutup pada 22 Maret.
  
Pasar uang sebagian besar masih memperkirakan kenaikan suku bunga 25 basis poin oleh Fed pada pengumuman kebijakan 22 Maret.
  
Induk Facebook, Meta Platforms dan operator Snapchat Snap Inc terangkat 3,63% dan 7,25%, setelah pemerintah AS mengancam akan memberlakukan larangan pada TikTok. (Ant/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat