Krisis Perbankan AS dan Eropa Berlanjut , BI Belum Ganggu Bank Nasional
![Krisis Perbankan AS dan Eropa Berlanjut , BI: Belum Ganggu Bank Nasional](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/03/b782d0ec87b042659ec8fc54bbde00e2.jpg)
KRISIS perbankan yang menimpa Amerika Serikat (AS) berlanjut dengan tutupnya tiga bank, yakni Silicon Valley Bank, Silvergate Bank dan Signature Bank, serta menyusul satu bank Eropa Bank Credit Suisse. Bank terbesar kedua di Swiss yang juga ambruk usai pemegang saham mayoritas menolak menyuntikkan tambahan modal, dinilai oleh Bank Indonesia tidak akan menggoyahkan perbankan dalam negeri.
Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter (DKEM) Bank Indonesia (BI), Firman Mochtar memastikan, dampak rambatannya tidak besar ke Indonesia karena lantaran eksposur tidak terlalu banyak. Ditambah kekuatan internal perbankan cukup kuat tergambar dari rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) sebesar 25,88 persen pada Januari 2023.
Baca juga : UBS dalam Negosiasi Akuisisi Credit Suisse
Kemudian risiko kredit juga terkendali, tecermin dari rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) yang rendah 2,59 persen (bruto) dan 0,76 persen (neto) pada Januari 2023.
Likuiditas perbankan pada Februari 2023 terjaga didukung oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 8,18 persen (yoy).
“BI tetap akan mencermati dampaknya. Terutama mewaspadai pengaruh ekspetasi yang bisa mempengaruhi kegiatan ekonomi, khususnya di jalur finansial,” kata Firman, di Yogakarta, Sabtu (18/3).
Stress Test
Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) sudah melakukan studi uji atau stress test menarik seberapa kuat ketahanan ekonomi dalam negeri dari berbagai indikator, misalnya dari portofolio, liabilitas, aset hingga berbagai indikator makro.
Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BCA), David Samual mengatakan, saat ini postur neraca perbankan dalam negeri, khususnya di Bank Umum Kategori Usaha (BUKU) IV sangat strong.
“CAR perbankan trennya meningkat. Rata-rata bank di Indonesia memiliki CAR 22%-25%, kemungkinan pada semester I-2023, CAR akan naik 27%," kata David.
Berkaca pada postur neraca Bank BCA, dia mengatakan semakin stress kondisi moneter seperti pelemahan mata yang, suku bunga naik, justru kondisi permodalannya makin kuat. (Z-4)
Terkini Lainnya
Stress Test
Buat Malu Keluarga Cendana, Alasan Soedrajad Djiwandono Dipecat Jadi Gubernur BI
BI: Proyek Nexus Lancarkan Sistem Pembayaran Antarnegara
Rupiah Diprediksi Tidak Stabil Hingga Akhir Tahun
Kembali Jabat Dewan Gubernur Senior, Destry Diharapkan Dukung Kinerja BI Tetap Optimal
IHSG Ditutup Melemah saat Bursa Asia Menguat
Kerja Sama Penggunaan Mata Uang Lokal Kurangi Ketergantungan pada Dolar AS
Dirut BRI Sunarso Ogah Terbuai di Zona Nyaman
Sunarso Jadi The Best CEO, BRI Borong 11 Penghargaan Internasional dari Finance Asia
Pemda Diharapkan Mampu Optimalisasi Belanja
Dana Pemda di Bank Rp192,6 Triliun Dapat Dioptimalkan
Bareskrim Usut Pemalsuan Akta RUPSLB Lewat Dirut Bank Sumsel Babel
OJK Harapkan Ada Penurunan Rasio Kredit Macet Perbankan
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap