Investasi Bodong Masih Marak, Ini Cara Menghindarinya
![Investasi Bodong Masih Marak, Ini Cara Menghindarinya](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/03/ed1ac0f9f35030ece699d7724ede7144.jpg)
INVESTASI bodong merupakan suatu kejahatan keuangan yang merugikan banyak orang. Ironisnya, kasus investasi ilegal di Tanah Air saat ini terus meningkat.
Data Satgas Waspada Investasi (SWI) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, kerugian investasi ilegal sepanjang 2022 mencapai Rp112,2 triliun. Nilai tersebut jauh lebih tinggi dari total kerugian investasi ilegal 2018 hingga 2021 yang mencapai Rp13,84 triliun.
Kasus investasi ilegal terbanyak pada 2022 yang ditemukan SWI OJK berasal dari aplikasi robot trading. Sedangkan sisanya berasal dari berbagai jenis investasi lainnya seperti forex, money game dan aset kripto.
Baca juga : Robot Trading, Ruang Gelap Rekayasa Perangkat Lunak dan Bursa Saham
Praktisi bisnis properti Iwan Kenrianto menyarankan masyarakat untuk lebih waspada dengan bentuk penipuan investasi yang terus berkembang.
"Wajar angkanya terus meningkat, karena para pemainnya semakin canggih," ujar Iwan dalam keterangannya, Selasa (28/3).
Baca juga : Realisasi Investasi di Babel Mencapai Rp8,17 Triliun
Kasus penipuan menurutnya tidak lagi hanya terbatas pada investasi trading, forex atau kripto, tetapi juga bisnis franchise.
”Beberapa investasi bisnis franchise juga bodong. Sebenarnya fokus mereka hanya menjual gerobak atau booth saja, bukan membantu mitra menjalankan bisnis tersebut secara autopilot,” terangnya.
Menurutnya, kasus dan jenis investasi bodong bisa bertambah karena sifat dasar manusia yang cenderung menginginkan kemudahan dan berharap profit besar dalam waktu singkat.
“Inilah yang harus terus diedukasi. Karena tak ada bisnis atau investasi yang bisa langsung untung dengan cara yang mudah," imbuhnya.
Iwan pun memberikan beberapa kiat dalam berinvestasi agar tidak terjebak kasus penipuan atau praktik ilegal. Berikut adalah 4 panduan yang perlu diperhatikan ;
1. Selalu riset sebelum ambil keputusan
Sebelum memutuskan bergabung dengan program investasi, pastikan melakukan riset terlebih dahulu. Teliti secara menyeluruh tentang perusahaan investasi tersebut dan pastikan terdaftar di otoritas keuangan yang sah seperti Bappebti, OJK atau Bursa Efek Indonesia.
“Cari informasi yang jelas dan pastikan bahwa mereka mempunyai track record yang baik dalam hal investasi,” ujarnya.
2. Hindari investasi dengan imbal hasil yang tidak realistis
Investasi bodong biasanya menawarkan imbal hasil yang sangat tinggi dan tidak realistis. Pastikan selalu memeriksa tingkat keuntungan yang realistis dan sesuai dengan pasar yang berlaku.
“Jangan terjebak oleh janji imbal hasil yang terlalu tinggi karena biasanya hal ini adalah tanda-tanda investasi bodong,” tegas Iwan.
3. Waspadai tekanan penjualan yang terlalu agresif
Penjual investasi bodong biasanya menggunakan tekanan penjualan yang terlalu agresif untuk memikat investor. Mereka menjanjikan keuntungan besar dengan waktu yang sangat singkat dan bahkan bisa mengancam investor jika tak segera bergabung dalam program yang ditawarkan.
“Hindari investasi dengan teknik penjualan yang agresif atau memaksa. Biasanya ada sesuatu di balik tekanan ini,” ujar Iwan.
4. Pastikan memiliki kantor fisik
Perusahaan investasi dengan reputasi yang baik semestinya memiliki kantor fisik yang jelas dan mudah diakses. Untuk itu, pastikan memeriksa kantor fisik terlebih dahulu sebelum bergabung. Alamat yang jelas juga akan memudahkan investor apabila ada sesuatu hal yang bersifat mendesak.
Dari sekian banyak peluang investasi yang tersedia, menurut Iwan, alternatif yang dapat dipertimbangkan yakni bisnis properti khususnya segmen penyewaan atau kos.
Bisnis properti kos ini bukanlah hal baru, namun semakin banyak diminati karena profitnya yang cukup besar dan bahkan bisa dimulai dengan modal minimal saja.
Bisnis properti kost dapat menjadi solusi alternatif yang aman, dengan syarat investasinya masuk dalam investasi atas kepemilikan pribadi.
“Atau harus ada legalitas yang menunjukkan adanya kepemilikan pribadi atau apabila melalui model patungan atau dana bersama” tambahya.
Informasi mengenai investasi bisnis properti kos ini dapat diperoleh dari berbagai literatur, salah satunya dari buku Penghasilan Aman, Pensiun Nyaman karya Iwan Kenrianto. (RO/Z-5)
Terkini Lainnya
KPK Periksa Direktur Perencanaan PT Taspen Terkait Dugaan Investasi Fiktif
Ini Cara Hindari Investasi Bodong ala OJK
Polisi Ungkap Investasi Bodong Berkedok Koperasi di Sukabumi, Kerugian Hampir 1 M
Investasi Bodong Rp20 Miliar, Mahasiswi Bengkulu Tipu 400 Korban
Menko Airlangga Sebut Penurunan Nilai Tukar Rupiah tidak Sedalam Negara Lain
Polisi: 2 Tersangka Utama Net89 Diketahui Berada di Kamboja
Satgas Waspada Investasi Diperkuat Untuk Tangani Semua Aktivitas Keuangan Ilegal
Lagi, Satgas Waspada Investasi Temukan 85 Entitas Pinjol Ilegal
Satgas: Kasus Mahasiswa IPB bukan Pinjol, Melainkan Penipuan
Pinjol Ilegal Sulit Ditindak, Satgas Harap Ada Regulasi Khusus
Satgas: Ada 403 Pinjol Ilegal Berkedok Koperasi Simpan Pinjam
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap