Relevansi ACDM dan AFDM, Mata Uang Lokal Jadi Bantalan dari Risiko Global
![Relevansi ACDM dan AFDM, Mata Uang Lokal Jadi Bantalan dari Risiko Global](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/03/eb0472b6fa3430d1dd5e180415e63125.jpg)
Ekonom makroekonomi dan keuangan dari Lembaga Penyelidik Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) UI Teuku Riefky menilai tiga fokus utama yang menjadi pembahasan dalam ACDM dan AFDM amat relevan dalam area moneter dan keuangan regional.
Dari apa yang dibahas, lanjut dia, diharapkan mampu meningkatkan efisiensi transaksi di kawasan.
"Jadi local currency transaction (LCT) ini diharapkan mendorong efisiensi transaksi dan diharapkan juga mendorong transaksi yang dapat menstimulasi ekonomi yang lebih besar lagi," terang Riefky.
Baca juga: Pengurangan Ketergantungan terhadap Dolar AS Dinilai Tepat Menjadi Fokus Pembahasan ACDM
Pemanfaatan mata uang lokal juga dinilai dapat menekan potensi risiko nilai tukar mata uang pasar global.
"Jadi ini mampu mendiversifikasi dan memberikan bantalan ke kita dari risiko global. Jadi kalau regional ini relatif resilien, tidak perlu ada paparan risiko dari global. Ini juga perlu didukung dengan regional payment connectivity (RPC) yang digunakan untuk meningkatkan inklusi," tambah Riefky.
Baca juga: Keketuaan ASEAN 2023 Lanjutkan Semangat G20 di Sektor Keuangan
Sebelumnya, ACDM dan AFDM berlangsung perdana di Bali pada Selasa (28/3). Ada tiga fokus utama yang dibahas dalam ACDM, yakni, pertama, pemanfaatan diversifikasi mata uang dengan eksplorasi transaksi mata uang lokal, atau LCT.
Kedua, pengembangan RPC dalam meningkatkan konektivitas pembayaran lintas batas dalam mendukung pertumbuhan yang inklusif. Terkait dengan hal ini, BI menyampaikan perlunya pengembangan sistem pembayaran dan digitalisasi dengan memajukan kerja sama konektivitas pembayaran untuk mendukung pembayaran lintas batas yang lebih cepat, murah, transparan, dan inklusif.
Ketiga, penguatan ketahanan keuangan makro melalui implementasi bauran kebijakan. BI menyampaikan bahwa ASEAN perlu memperkuat pemahaman tentang bauran kebijakan dan mendorong negara ASEAN untuk mengembangkan kerangka analitis yang sistematis untuk memperkuat antisipasi apabila terdapat guncangan. (Mir/Z-7)
Terkini Lainnya
Ramalan Zodiak Gemini Hari ini 3 Juli 2024: Jangan Bosan untuk Belajar
Family Office di Indonesia, Sandiaga: Sifatnya Peluang Dana Tambahan
CLIK Komitmen Perkuat Investasi untuk Dorong Produktivitas
Edukasi tentang Pentingnya Investasi Emas terus Dilakukan
Perusahaan Startup Ini Lakukan Literasi Keuangan via Whatsapp
Pemprov Jateng Serahkan Bantuan Keuangan Parpol Senilai Rp22,6 Miliar
Pemerintah Alokasikan Dana Insentif Kinerja Pemda Sebesar Rp8 Triliun
Aturan Baru DHE SDA Parkir di Indonesia Diperkirakan Capai 100 Miliar Dolar AS
Pengurangan Ketergantungan terhadap Dolar AS Dinilai Tepat Menjadi Fokus Pembahasan ACDM
Indonesia Relatif Aman dari Dampak Resesi
Lingkungan Perempuan Pancasila
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap