visitaaponce.com

Ekonomi Jepang Tumbuh Lebih Tinggi daripada Ekspektasi

Ekonomi Jepang Tumbuh Lebih Tinggi daripada Ekspektasi
Properti berupa perumahan dan komersial di dekat distrik Shibuya Tokyo pada 4 Mei 2023.(AFP/Richard A. Brooks.)

EKONOMI Jepang tumbuh lebih tinggi dari ekspektasi pada kuartal pertama berdasarkan data resmi pada Rabu (17/5). Ini dibantu oleh pemulihan pariwisata dari turis yang masuk setelah pembatasan perbatasan pandemi dicabut.

Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2023 Jepang sekitar 0,4% mengalahkan ekspektasi pasar 0,2%. Ini setelah harapan kebangkitan ternyata stagnan pada kuartal terakhir tahun lalu.

"Pengeluaran pengunjung ke Jepang dengan cepat pulih dalam tiga bulan hingga Maret," kata Ryutaro Kono, kepala ekonom di BNP Paribas, menjelang rilis data PDB. "Pengeluaran rumah tangga domestik juga tampaknya pulih dengan kecepatan yang dipercepat," tambahnya.

Baca juga: Northvolt, ProLogium Bangun Pabrik Baterai Kendaraan Listrik di Eropa

Ekonomi terbesar ketiga di dunia itu sepenuhnya membuka kembali perbatasannya untuk turis asing pada Oktober setelah 2,5 tahun pembatasan covid-19 yang memukul perekonomian. Jepang menyambut hampir lima juta pengunjung pada kuartal I 2023. Ini masih jauh lebih sedikit dari delapan juta pada periode yang sama 2019 sebagai tahun yang memecahkan rekor untuk wisatawan masuk ke negara tersebut.

Konsumsi swasta naik 0,6%. Kenaikan tersebut berpusat di sekitar sektor jasa, termasuk restoran dan hotel. Ini membantu mengimbangi dampak negatif dari perdagangan eksternal.

Baca juga: 42.000 Pekerja India Dapat Bekerja di Israel Bidang Konstruksi-Perawatan

Ekspor barang dan jasa menyusut 4,2% dengan latar belakang ekonomi global yang melambat dan karena yen pulih dari posisi terendah yang tercatat tahun lalu. Dorongan dari industri perhotelan membantu ekonomi Jepang, "Mengamankan pertumbuhan positif, meskipun hanya sedikit," kata Taro Saito dari NLI Research Institute.

Angka pada Rabu itu lebih kuat dari 0,0% yang terlihat pada kuartal terakhir 2022. Angka itu sebelumnya direvisi turun dari perkiraan awal pertumbuhan kuartal IV 2022 sebesar 0,2%.

Memprediksi tiga bulan ke depan, "Penurunan ekspor diperkirakan bertahan karena perlambatan ekonomi luar negeri, khususnya di Eropa dan Amerika Serikat," kata Saito. Namun, prospek yang suram ini sebagian diimbangi oleh konsumsi swasta yang tinggi karena kegiatan ekonomi kembali normal.

Ekonom UBS Masamichi Adachi juga memberikan gambaran optimis. Terlepas oleh, "Hambatan ekonomi global yang lebih lambat, potensi tinggi pariwisata masuk dari Tiongkok dan perkiraan kenaikan upah menunjukkan pertumbuhan bakal bertahan," tulis Adachi.

Inflasi di Jepang telah melambat dari tertinggi empat dekade. Harga barang, tidak termasuk makanan segar yang fluktuatif, naik 3,1% di Maret.

Bulan lalu, Bank of Japan menurunkan perkiraan pertumbuhannya untuk tahun keuangan 2023-2024 menjadi 1,4% dibandingkan dengan 1,7% sebelumnya. Gubernur bank mengutip ketidakpastian yang sangat tinggi untuk ekonomi Jepang, termasuk perkembangan kegiatan ekonomi luar negeri dan harga serta perkembangan situasi di sekitar Ukraina dan harga komoditas. (AFP/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat