Kerak Telor, Media Penjemput Rezeki dan Warisan Budaya yang Harus Dilindungi
![Kerak Telor, Media Penjemput Rezeki dan Warisan Budaya yang Harus Dilindungi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/05/285e5a40b9328868dac24efc5c740e83.jpg)
Sudah lama sekali Ishak Yahya menyandarkan hidupnya pada kerak telor. Sejak 1980-an, katanya. Tepatnya di tahun berapa, ia mengaku tidak ingat.
Yang pasti, ketika Pekan Raya Jakarta (PRJ) diselenggarakan di Monas, dia sudah mulai mengaduk-aduk beras dengan telur. Dia sempat berjualan di PRJ Monas beberapa tahun sebelum akhirnya event akbar tahunan itu direlokasi ke Kemayoran.
“PRJ pindah ke Kemayoran itu 1992. Berarti sekitar 1980-an saya sudah mulai jualan. Pokoknya, waktu itu gubernur DKI Jakarta masih Pak Wiyogo (Atmodarminto),” ujar Ishak saat ditemui di Pesta Hadiah Simpedes yang dihelat di Usman Harun Sport Center, Jakarta Selatan, Sabtu (20/5).
Baca juga: Anggur Bawa Ibu-ibu Desa Munjul Jadi Mitra BRI
Ishak remaja memang sudah sangat familiar dengan kerak telor. Ia tidak bingung dengan cara mengolah dan memasarkannya. Bagaimana tidak, ayahnya adalah pedagang kerak telor. Bahkan, kakeknya pun. Kerak telor sudah bak keluarga yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan Ishak.
Kini, zaman sudah berganti. Ada banyak temuan makanan baru hasil inovasi. Hidangan-hidangan khas luar negeri juga kerap masuk ke Tanah Air tanpa permisi. Namun, Ishak tidak goyah dengan apa yang ia yakini. Kerak telor bukan sekadar makanan untuk dikonsumsi, melainkan warisan budaya yang harus dirawat, dilindungi.
Baca juga: Digitalisasi Kunci untuk Memperluas Pasar Pelaku UMKM
Bahkan, sekarang, tidak hanya kerak telor yang Ishak coba jaga, tetapi juga makanan khas lainnya seperti taoge goreng dan selendang mayang.
"Kenapa saya masih jualan sampai sekarang? Karena saya, kami di keluarga, ingin melestarikan budaya Betawi. Kalau bukan kita, siapa lagi? Saya merasa ada tanggung jawab juga sebagai orang Betawi,” tutur pelaku UMKM yang menjadi binaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) itu.
Ilmu, racikan dan strategi dagang pun kini ia warisi ke anak sulungnya. Di sela-sela kesibukan kuliah, anaknya kerap berjualan Kerak Telor Bang Ishak, begitu nama jenamanya.
“Sehari-hari dia kuliah di Tama Jagakarsa. Sekarang dia lagi jualan di SCBD. Biasanya Sabtu dan Minggu jualan. Saya ajarin, saya didik karena ini kan warisan keluarga, warisan budaya. Bagaimanapun, kita mesti lestarikan,” jelasnya.
“Sekolah boleh, tapi warisan ini jangan sampai dibuang. Suatu saat, kalau hidup lagi susah, jualan kerak telur juga pasti bisa hidup, pasti ada yang beli.”
Rahmah, salah satu pengunjung Pesta Hadiah Simpedes yang membeli Kerak Telor Bang Ishak, meskipun bukan penduduk asli Jakarta, mengaku menyukai makanan tersebut. Menurutnya, kerak telor memiliki tekstur dan cita rasa yang unik. Hal lain yang membuat kerak telor terasa istimewa adalah karena itu tidak mudah ditemui.
“Jadi kalau lihat ada yang jual kerak telor, pasti beli. Jarang ketemunya,” tuturnya. (Z-11)
Terkini Lainnya
Menggali Keunikan Produk Lokal Kabupaten Sumbawa bersama Program Bale Berdaya
Shopee Ungkap Tren Produk Lokal Favorit Paling Banyak Dicari di Seluruh Indonesia
Pamapersada dan United Tractors Sabet Penghargaan Bina Mitra UMKM 2024
Pengembangan UMKM Butuh Strategi yang Tepat
Forum Komunikasi Mandailing, Pelaku Ushaha Harap Ada Perbaikan Ekonomi di Tingkat UMKM
Raffi Ahmad akan Menggelar Festival UMKM Bandung Barat
Kisah Pemilik Ngupi Ku-day yang Terbantu Rumah BUMN Baturaja
BRI Bantu UMKM di Desa Semakin Berdaya
Dukung Keberlanjutan, Pelaku UMKM ini Usung Sustainable Batik
Produk UMKM asal Solo ini Merambah Mancanegara
Jadi Inspirasi Karena Inovatif, Sri Rejeki Jual Kudapan Kulit Semangka
Berawal dari Naik Gunung Hingga Jadi Pengusaha Muda
Lingkungan Perempuan Pancasila
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap