visitaaponce.com

Kementan Ajak Semua Pihak Antisipasi untuk Hadapi El Nino

Kementan Ajak Semua Pihak Antisipasi untuk Hadapi El Nino
Kepala Badan PPSDMP, Kementan, Dedi Nursyamsi.(Ist)

KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) terus mendorong petani meningkatkan produktivitas sektor pertanian sebagai upaya memenuhi kebutuhan pangan serta mengantisipasi El Nino yang diperkirakan terjadi pada Agustus 2023.

Hal ini merupakan tindak lanjut dari arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo agar seluruh jajaran Kementan membantu petani dan sebagai persiapan dari semua daerah di Indonesia untuk menghadapi El Nino.

"Semua pihak harus bergerak melakukan kolaborasi, adaptasi dan antisipasi terhadap berbagai tantangan yang ada. Termasuk dalam menghadapi cuaca ekstrim El Nino yang diperkirakan berlangsung hingga Agustus mendatang," seru Mentan Syahrul dalam keterangan pers, Senin (5/6).

Baca juga: Kementan Siapkan Strategi untuk Jaga Produksi Pangan dan Pertanian dari Ancaman Kemarau dan El Nino

El Nino merupakan fenomena kering dimana curah hujannya itu lebih kering dari biasanya. Yang disebut dari biasanya itu rata-rata curah hujan selama 25 tahun, kalo El Nino itu lebih kering dibandingkan dengan rata-rata selama 25 tahun itu.

Gelar Millenial Agriculture Forum (MAF)

Menyadari Pentingnya pengetahuan tentang hal tersebut Kementan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) dan dilaksanakan oleh Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan), menggelar Millenial Agriculture Forum (MAF) Vol 4 Edisi 20 Tahun 2023.

Kegiatan MAF diselenggarakan oleh SMK-PP Negeri Banjarbaru, yang di fasilitasi oleh Pusat Pendidikan Pertanian mengambil tema "Bertani Ramah Lingkungan di Tengah Fenomena Climate Change Tetap Menguntungkan" melalui daring, Sabtu, (27/5).

Baca juga: Kawal Regenerasi Petani, Kementan Sinergi Pemkab Banjar, Kalsel

Hadir dan membuka MAF ini, Kepala Badan PPSDMP, Kementan, Dedi Nursyamsi menyampaikan bahwa El Nino adalah salah satu fenomena sebagai dampak dari climate change, selain itu ada juga La Nina dan serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang luar biasa.

"Menghadapi El Nino yang paling penting adalah antisipasi, adaptasi serta mitigasi. Karena saat ini sudah memasuki El Nino yg paling penting adalah bagaimana melakukan adaptasi dan mitigasi," jelas Dedi.

Ajak Petani Hadapi El Nino

Di kesempatan ini Dedi mangajak petani untuk menggadapi El nino dengan pemanfaatan air efisien dan hemat, perbaiki saluran irigasi, pembuatan embung, penggunaan teknologi, penahan air (biochars), dan penggunaan varietas unggul.

Dalam kesempatan sama, Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso mengatakan bahwa saat ini di prediksi akan menghadapi fenomena iklim yaitu el nino, dampaknya akan mengurangi curah hujan di Indonesia. 

"Ini akan menjadi tantangan di dunia pertanian, maka perlu dilakukan penderasan tentang pertanian ramah lingkungan melalui kegiatan MAF ini," ujar Budi saat memberikan sambutan dalam kegiatan tersebut.

Baca juga: Demplot CSA, Lahan Pertanian Sumsel Tekan Emisi Gas Rumah Kaca

MAF kali ini mengundang dua narasumber yaitu: Masliyana, Kepala Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura [BPTPH] Provinsi Kalimantan Selatan dan Sunart,  petani milenial serta Direktur Bumdes Amanah, Desa Padang Jaya, Kalimantan Timur.

Masliyana selaku Kepala BPTPH menjelaskan tentang penerapan budi daya tanaman sehat, nantinya dapat memperoleh manfaat yang signifikan dan mencapai pertanian yang berkelanjutan, menjaga kesehatan manusia, dan merawat lingkungan.

Menurutnya, manfaatnya yang didapat adalah potensi rendah terhadap serangan hama dan penyakit, produktivitas dan kualitas hasil pertanian meningkat, menjaga keseimbangan ekosistem dan mengurangi penggunaan bahan kimia sintetis, melestarikan lingkungan dan menghasilkan produk pertanian yang aman bagi konsumen.

Baca juga: Mentan SYL Pastikan Benih Unggul Jadikan Pertanian Indonesia Kuat

Sedangkan pemateri kedua, Sunarti menyampaikan materi tentang "Pertanian Ramah Lingkungan Dan Agro Ekowisata." Petani kelahiran 1990 ini berbagi ilmu dan pengalaman tentang Proses olah tanah, Proses persemaian bibit dan pindah bibit, Tanam dan perawatan padi, dan Masa dan pasca panen.

Terakhir, melalui closing statementnya, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti mengajak semua petani untuk menerapkan perta
nian ramah lingkungan. Selain itu Kapusdik mengajak petani menerapkan smart farming, mengakses Kredit Usaha Rakyat [KUR], dan melakukan kolaborasi (networking). (RO/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat