visitaaponce.com

12 Startup dan UKM TerpilihPresentasikan Solusi Bisnis Ekonomi Biru

12 Startup dan UKM Terpilih Presentasikan Solusi Bisnis Ekonomi Biru
Acara Blue Finance Accelerator Demo Day yang diselenggarakan di Jakarta, Kamis (22/6).(Ist)

BLUE Finance Accelerator Demo Day menandai berakhirnya program Blue Finance Accelerator, sebuah inisiatif bersama dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Asian Development Bank (ADB), dan United Nations Development Programme (UNDP) di bawah UN ASSIST.

Di acara yang digelar di Jakarta, Kamis (22/6), sebanyak 12 perusahaan sektor biru peserta program berkesempatan untuk mempresentasikan produk dan layanan terkait sektor biru di hadapan para investor swasta, lembaga pemerintahan, lembaga keuangan, development organizations, dan ekosistem yang lebih luas. 

Demo Day memberikan platform bagi kedua belas perusahaan untuk memperluas akses terhadap investasi maupun pembiayaan untuk mengembangkan solusi ekonomi biru.

Baca juga: Negara Kepulauan di Asia Pasifik Terus Dorong Wirausaha dan Ekonomi Biru

Acara ini juga membuka kesempatan kolaborasi dan kerja sama antara perusahaan dan pemangku kepentingan terkait, khususnya pemerintahan untuk private-public partnership.

Lebih lanjut, Demo Day memperbesar eksposur perusahaan terhadap ekosistem yang lebih luas. 

BFA Kembangkan Ekonomi Biru di Indonesia

Blue Finance Accelerator (BFA) diluncurkan pada Agustus 2022, dengan misi mendukung pengembangan ekonomi biru di Indonesia dengan mempercepat pertumbuhan startup dan UKM lokal di sektor biru.

BFA juga memperkuat pengetahuan kelembagaan dan kapasitas pemerintah pusat dan daerah, sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia terhadap Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030.

Baca juga: Bappenas Dorong Pengintegrasian Karbon Biru dalam Kebijakan Perubahan Iklim

Sebanyak 12 perusahaan yang terpilih dalam program BFA terdiri dari tujuh startup dan lima UKM beroperasi di sektor biru, mulai dari akuakultur dan perikanan berkelanjutan, sampah laut dan pengelolaan limbah, pengurangan polusi plastik, pengembangan masyarakat pesisir, dan ketahanan terhadap perubahan iklim.

Perusahaan terpilih tersebut adalah Banoo, Common Seas Indonesia, Conplas, Komodo Water, Koperasi Karya Pesisir, Lamops Craftwork, Mall Sampah Indonesia, Mina Ceria Nusantara, Organic Lombok Indonesia, Rezycology, Sambung Asa, dan Sebumi.

Jalani Program Akselerasi 

Sejak program dimulai pada Januari 2023, ke-12 perusahaan di bawah BFA menjalani program akselerasi enam bulan yang memberikan dukungan peningkatan kapasitas dan modul pelatihan di bidang pertumbuhan bisnis, Impact Measurement and Management (IMM) untuk SDGs, kesiapan investasi, pendekatan gender, dan pembangunan khusus sektor.

Materi yang diberikan kepada startup dan UKM dan peserta pemerintahan di bawah program ini relevan dengan tantangan dan kondisi di sektor biru Indonesia.

Tantangan tersebut meliputi akuakultur berkelanjutan, pengelolaan sampah plastik, dan pengurangan polusi, pelabuhan dan pelayaran berkelanjutan, energi laut terbarukan, konservasi dan pemulihan ekosistem laut, ekowisata, dan pengembangan masyarakat pesisir.

Baca juga: Pengelolaan Karbon Biru Tidak Singkirkan Kepentingan Masyarakat Adat

Selain pameran dan sesi pitching oleh 12 perusahaan terpilih, di BFA Demo Day juga digelar diskusi panel seputar sektor biru bertajuk,

"Investment in Blue Sector Initiatives" dengan pembicara Muhammad Didi Hardiana, Head of Innovative Financing Lab, UNDP dan Mariko Asmara, Ango Ventures, JAC Indonesia and WIR Asia Tbk. 

“Peningkatan sektor usaha biru sangat penting untuk menjaga kesehatan laut dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi biru di Indonesia,” kata Jodi Mahardi, Deputi Menteri Koordinator Bidang Kedaulatan dan Energi Maritim Kemenko Marves.

.“UNDP berkomitmen untuk memajukan SDGs Indonesia dengan mendorong pertumbuhan bisnis dan dampak sosial,"  ujar Muhammad Didi Hardiana, Head of Innovative Financing Lab (IFL), UNDP Indonesia.

Baca juga: KKP dan Seychelles Berkolaborasi Tingkatkan Kualitas SDM untuk Sukseskan Implementasi Ekonomi Biru

"Melalui Blue Finance Accelerator (BFA), kami memberikan dukungan peningkatan kapasitas dengan modul pelatihan yang berfokus pada elemen-elemen penting, seperti Jalur Pembiayaan dan Kesiapan Investasi, Pengukuran dan Manajemen Dampak (IMM) dan SDG Alignment Toolkit, serta Gender Lens,“ jelasnya.

“Senang sekali kami bisa memiliki kesempatan untuk mengambil bagian dalam program BFA. Khususnya pada event BFA Demo Day, kami berkesempatan untuk mempresentasikan pitch deck kami di hadapan para panelis dan investor. Ini merupakan pengalaman yang sangat berharga untuk kemajuan kami ke depan,” ujar Yudhistira Wiryawan, Komisaris Sambung Asa.

"Program akselerasi seperti BFA ini sangat dibutuhkan oleh para wirausaha sosial untuk membantu mereka mengidentifikasi dan mengembangkan potensi masing-masing, dan membuka kesempatan untuk terhubung dengan para pemangku kepentingan yang dapat membantu bisnis lebih maju dan berdampak lebih luas lagi," ujar Romy Cahyadi, CEO Instellar.  

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat