visitaaponce.com

The Fed Pertimbangkan Suku Bunga Tertinggi dalam 22 Tahun

The Fed Pertimbangkan Suku Bunga Tertinggi dalam 22 Tahun
Gedung Kantor Federal Reserve pada 21 Maret 2023 di Washington, DC.(AFP/Kevin Dietsch.)

FEDERAL Reserve Amerika Serikat (AS) memulai pertemuan dua hari pada Selasa (25/7) untuk memutuskan akan menaikkan suku bunga acuan pinjaman ke level tertinggi sejak 2001 atau tidak. Ini dilakukan untuk menjinakkan inflasi di atas target.

Setelah jeda pada Juni, The Fed secara luas diperkirakan melanjutkan penaikan suku bunga ke-11 sejak memulai kampanye pengetatan moneter sebagai tanggapan atas melonjaknya inflasi pada Maret tahun lalu. Pertemuan kebijakan dua hari dimulai pukul 10.00 waktu setempat, kata The Fed dalam suatu pernyataan. Keputusan suku bunga akan diumumkan pada pukul 14.00 pada Rabu (26/7).

Namun meskipun ada penaikan yang agresif, inflasi tetap di atas target jangka panjang bank sentral sebesar dua persen, meski telah turun tajam sejak mencapai puncaknya tahun lalu. Pedagang berjangka menetapkan probabilitas mendekati 99% bahwa Fed akan menaikkan suku bunga dasarnya sebesar 25 basis poin pada Rabu, menurut CME Group.

Baca juga: Kepercayaan Konsumen AS Naik ke Level Tertinggi sejak Juli 2021

Penaikan poin persentase seperempat yang diprediksi oleh analis dan pedagang akan menaikkan suku bunga pinjaman acuan Fed ke kisaran antara 5,25%-5,50%. Ini level tertinggi dalam 22 tahun.

Dengan peningkatan yang umumnya diperhitungkan oleh pasar keuangan itu, perhatian terfokus pada seberapa jauh dan seberapa cepat pengetatan moneter akan terjadi. Pada pertemuan terakhirnya, sebagian besar anggota komite penetapan suku bunga Fed memperkirakan mereka perlu menaikkan suku bunga dua kali lagi tahun ini untuk menurunkan inflasi sesuai target.

Baca juga: Laba Unilever Melonjak dari Jual Aset dan Harga Naik

Berita ekonomi yang positif baru-baru ini meningkatkan kemungkinan kondisi yang disebut soft landing. The Fed berhasil menurunkan inflasi dengan menaikkan suku bunga sambil menghindari resesi dan lonjakan pengangguran. Ini juga meningkatkan kemungkinan bahwa inflasi bisa tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama, mendorong Fed untuk menaikkan lagi, mungkin pada awal pertemuan kebijakan berikutnya di September.

Untuk saat ini, ekonom Bank of America menulis dalam catatan baru-baru ini kepada klien bahwa mereka mengharapkan kenaikan 25 basis poin lagi pada September, meskipun Fed dapat memutuskan bahwa kenaikan terakhir harus dilakukan pada November. 

Namun tidak semua analis yakin The Fed akan menaikkan suku bunga lagi. "Kami memperkirakan Fed akan melakukan penaikan suku bunga kesebelas (dan terakhir dari perkiraan kami) pada pertemuan FOMC Juli minggu depan," tulis ekonom Deutsche Bank dalam catatan pada Jumat, merujuk pada Komite Pasar Terbuka Federal yang menetapkan suku bunga. (AFP/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat