visitaaponce.com

Ekonomi Zona Euro Bangkit karena Inflasi Melambat

Ekonomi Zona Euro Bangkit karena Inflasi Melambat
Bagan yang menunjukkan perubahan PDB dari 20 negara di Zona Euro, dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, menurut Eurostat.(AFP.)

PERTUMBUHAN ekonomi di Zona Euro pulih pada kuartal kedua. Meskipun demikian, ada kekhawatiran atas inflasi yang melambat tetapi masih tinggi dan stagnasi ekonomi Jerman.

Badan data Eurostat Uni Eropa, Senin (31/7/2023), mengatakan pertumbuhan di zona mata uang tunggal 20 negara itu mencapai 0,3% selama periode April-Juni. Sebelumnya, zona tersebut mencatat pertumbuhan nol dalam tiga bulan pertama tahun ini.

Angka kuartal pertama itu direvisi dari penurunan 0,1% yang menandakan resesi teknis. Angka tersebut muncul setelah data pekan lalu menunjukkan bahwa produk domestik bruto (PDB) Jerman mengalami stagnasi antara April dan Juni, meskipun ekonomi Prancis dan Spanyol tumbuh lebih dari yang diharapkan.

Baca juga: Iran Tuntut Hak Ladang Gas Sengketa dengan Kuwait dan Saudi

Bank Sentral Eropa (ECB) menaikkan suku bunga ke level tertinggi sejak Mei 2001 untuk menjinakkan inflasi yang memanas. Presiden ECB Christine Lagarde minggu lalu mengindikasikan bahwa kebijakan penaikan suku bunga yang agresif dapat dihentikan.

Analis berpendapat bahwa penaikan lain dari suku bunga acuan masih mungkin terjadi. Penaikan selanjutnya dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: Inflasi Zona Euro Turun ke 5,5% pada Juni

"Pengetatan moneter memiliki efek paling meredam pertumbuhan nanti. Berlanjutnya stagnasi luas kegiatan ekonomi tetap menjadi hasil yang paling mungkin untuk kuartal mendatang," kata Bert Colijn, ekonom senior zona euro di ING. Colijn mengatakan pembacaan PDB zona euro tidak akan menjadi argumen pada pertemuan penetapan suku bunga ECB berikutnya pada September.

Zona euro mencatat sedikit penurunan inflasi keseluruhan bulan ini, menjadi 5,3% dari 5,5% pada Juni. Ini sejalan dengan ekspektasi analis. Namun, inflasi inti--yang menghapus elemen yang lebih fluktuatif--tidak berubah pada 5,5%.

Kedua angka tersebut tetap jauh lebih tinggi dari target dua persen ECB. Padahal Lagarde mengatakan sebelum rilis data bahwa, "Kami mencapai tujuan kami." 

"Dengan segala pertimbangan, kebijakan moneter mulai berdampak pada penurunan inflasi," katanya kepada harian Prancis Le Figaro dalam sebuah wawancara yang diterbitkan Minggu malam.

Harga makanan minuman

Selain itu, biaya makanan dan minuman masih meningkat tajam, sebesar 10,8% dibandingkan dengan 11,6%, di Juni. Ini masih menguras dompet konsumen Eropa.

Akan tetapi, harga energi turun lebih jauh, sebesar 6,1% di bulan Juli. Ini didukung penurunan sebesar 5,6% di  Juni.

Tingkat inflasi inti, yang tidak termasuk harga energi, makanan, alkohol, dan tembakau yang cepat berubah, merupakan indikator utama untuk ECB yang berbasis di Frankfurt. Di antara 20 negara yang menggunakan euro, Belgia memiliki tingkat inflasi terendah sebesar 1,6% pada Juli.

Akan ada kekhawatiran lebih lanjut atas kesehatan ekonomi Jerman karena inflasi tetap tinggi mencapai 6,5% pada Juli. Ini turun sedikit dari 6,8% pada Juni. (AFP/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat