visitaaponce.com

Chandra Asri Petrochemical Bukukan Laba Bersih US0,3 Juta di Semester Awal 2023

Chandra Asri Petrochemical Bukukan Laba Bersih US$0,3 Juta di Semester Awal 2023
Pabrik Chandra Asri Petrochemical(Antara)

PT Chandra Asri Petrochemical mencatatkan pendapatan bersih sebesar US$1,07 miliar di semester pertama 2023. Dari total tersebut, laba bersih yang dibukukan mencapai US$0,3 juta.

Direktur SDM & Urusan Korporat Chandra Asri Petrochemical, Suryandi, mengatakan catatan apik itu menunjukkan perusahaan telah melakukan transformasi sehingga memiliki kinerja yang tangguh di sepanjang tahun ini.

Klaim tersebut bukan tanpa bukti. Chandra Asri Petrochemical pada periode yang sama tahun lalu mencatatkan rugi bersih US$64,7 juta.

Baca juga: Saudi Aramco Kunci Saham di Perusahaan Petrokimia Tiongkok

"Namun sekarang kita punya laba bersih setelah pajak untuk semester pertama US$0,3 juta. ini menunjukkan ketahanan finansial dan neraca yang kuat, serta mempunyai fleksibilitas dalam menjalankan strategi bisnis,” ujar Suryandi melalui keterangan tertulis, Selasa (1/8).

Pada 30 Juni 2023, perseroan memiliki liquidity pool sebesar US$2,3 miliar yang terdiri dari kas dan setara kas sebesar US$923 juta, surat berharga US$954 juta, dan fasilitas committed revolving credit sebesar US$405 juta.

Baca juga: Industri Petrokimia di Gresik Mulai Merdeka dari Impor

Meskipun diperkirakan akan ada volatilitas yang berkelanjutan di masa mendatang akibat ketidakpastian geopolitik dan harga energi, perseroan tetap percaya pada prospek jangka panjang. Mereka juga tetap melaksanakan rencana ekspansi dengan disiplin dan fokus.

Selama semester pertama tahun 2023, Chandra Asri menyelesaikan dan menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan INA, Sovereign Wealth Fund Indonesia, untuk bersama-sama mengembangkan pabrik chlor-alkali berskala dunia di Indonesia.

Pabrik tersebut dirancang untuk melayani industri hilir yang sedang berkembang dengan fokus pada rantai nilai Electric Vehicle (EV).

"Sebagai bagian dari rencana investasi yang dipercepat, perseroan telah menunjuk pemberi lisensi terkemuka dunia dan melanjutkan ke proses penawaran Front-End Engineering Design," tutur Suryandi.

Pada Juni 2023, Chandra Asri melalui anak usahanya, yakni Krakatau Daya Listrik (KDL), juga telah menyetujui untuk berinvestasi hingga US$200 juta di Krakatau Posco Energy (KPE). Hal itu dilakukan agar perusahaan bisa berinvestasi bersama dengan Krakatau Posco untuk membangun pembangkit listrik baru berkapasitas 200 megawatt (MW) setelah final investment decision diambil.

"Langkah ini mengukuhkan komitmen perseroan untuk memperdalam kemitraan strategis dan memperkuat posisinya sebagai investor kunci dalam sektor energi," ungkap Suryandi.

Chandra Asri terus melakukan perkembangan dalam perjalanan Environmental, Social, dan Governance (ESG).

"Perusahaan telah tergabung ke dalam Indeks IDX ESG Leaders seperti yang diumumkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), yang berada dalam 1% teratas dalam kelompok industri secara global, sesuai peringkat dari Sustainalytics, lembaga peringkat ESG internasional," tandasnya. (RO/Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat