visitaaponce.com

Pengembangan Properti TOD Disiapkan di 5 Kawasan MRT

Pengembangan Properti TOD Disiapkan di 5 Kawasan MRT
Ilustrasi kawasan berorientasi transit atau TOD(Dok. MI)

PT MRT Jakarta (Perseroda) dan PT Jakarta Propertindo (Perseroda) menyepakati pejajakan potensi kerja sama pengembangan properti di kawasan berorientasi transit di wilayah DKI Jakarta. Kesepakatan tersebut dituangkan dalam penandatanganan nota kesepahaman oleh Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat dan Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Perseroda) Iwan Takwin.

Terdapat lima kawasan yang siap untuk dikembangkan, yaitu Lebak Bulus, Fatmawati, Blok M—Sisingamangaraja, Istora—Senayang, dan Dukuh Atas. Radius 700 meter dari stasiun MRT Jakarta akan dikembangkan sesuai dengan delapan prinsip pembangunan transit-oriented development (TOD). Prinsip-prinsip itu antara lain fungsi campuran, kepadatan tinggi, peningkatan kualitas konektivitas, peningkatan kualitas hidup, keadilan sosial, keberlanjutan lingkungan, ketahanan infrastruktur, dan pembaruan ekonomi.

“Melalui nota kesepahaman ini, MRT Jakarta dan JakPro akan melakukan kajian secara komprehensif terkait rencana kerja sama pengembangan properti di kawasan berorientasi transit, termasuk pemetaan potensi yang akan dikerjasamakan,” jelas Tuhiyat dalam keterangan resmi seprti yang dikitip dari Antara.

Baca juga: Dukuh Atas Jadi Pionir TOD di Indonesia

Langkah selanjutnya, kata Tuhiyat, pihaknya akan melakukan nondisclosure agreement (NDA), focus group discussion (FGD), kajian-kajian yang diperlukan, hingga akhirnya ada perjanjian kerja sama. Nota kesepahaman MRT-Jakpro akan berlangsung hingga satu tahun ke depan.

“Kami mengapresiasi upaya sinergitas antarbadan usaha milik daerah DKI Jakarta. Ini akan menjadi pemicu semangat kolaborasi dengan seluruh pihak untuk pengembangan Jakarta serta penyediaan fasilitas yang nyaman bagi masyarakat,” katanya.

Baca juga: Akan Dilewati 6 Moda Angkutan Umum, TOD Tanah Abang Dibangun Tahun Depan

Tata kota berbasis TOD dinilai akan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi yang menyebabkan kemacetan dan polusi udara, mendukung pejalan kaki, peningkatan akses kesempatan kerja dan ekonomi, hingga menciptakan peningkatan nilai properti.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah mempercepat pembangunan ekonomi di kawasan berorientasi transit (TOD) sekaligus untuk meningkatkan integrasi transportasi publik. Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut pihaknya telah sebagian menjalankan TOD, mulai dari kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, hingga Jakarta Selatan.

“Dengan begitu, konsep perencanaan kota terintegrasi dengan menggabungkan sistem transportasi, tempat tinggal, area komersial, ruang terbuka dan ruang publik di Ibu Kota bisa segera terwujud,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Anggota DPRD DKI M Taufik Zoelkifli meminta Pemprov DKI Jakarta mempercepat pengembangan TOD melalui pengembangan dan pengoperasian berbagai moda transportasi publik. "Pengembangan TOD ini seperti berjalan di tempat, sementara pengembangan transportasi publik terus dilakukan dengan mempercantik halte-halte bus TransJakarta," ujar Taufik.

Menurut Taufik, TOD memiliki prospek dan potensi yang besar dalam mendukung pengembangan perekonomian di daerah sekitarnya sekaligus mendorong penggunaan transportasi publik massal untuk mengurangi kemacetan di Jakarta.

Pengembangan TOD juga merupakan bentuk kolaborasi pemerintah dengan swasta dalam penggunaan transportasi publik khususnya pekerja melalui pengintegrasian dengan kawasan bisnis. "TOD sebagai upaya efektif memaksimalkan penggunaan lahan di Jakarta yang memang terbatas dan mahal untuk berbagai penggunaan khususnya bisnis dan transportasi publik," jelasnya. (Ant/Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat