visitaaponce.com

Kemenkeu Pastikan Pencairan PMN untuk BUMN akan Tepat Waktu

Kemenkeu Pastikan Pencairan PMN untuk BUMN akan Tepat Waktu
Ilustrasi dana PMN yang akan segera cair untuk BUMN.(Antara)

KEMENTERIAN Keuangan (Kemenkeu) menjanjikan pencairan penyertaan modal negara (PMN) untuk sejumlah BUMN akan tepat waktu. Kasubdit Kekayaan Negara Dipisahkan 2 C Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) M. Nahdi mengatakan, pihaknya harus melakukan pendalaman terlebih dahulu dengan Komisi XI DPR RI.

Namun, dia katakan pencairan PMN tidak boleh melewati tahun yang ditentukan. Sehingga dia memastikan PMN untuk tahun 2023 cair paling lambat 31 Desember.

"Saat ini prosesnya nanti akan ada pendalaman dengan Komisi XI terlebih dulu. Dijadwalkan pada September ini. Setelah itu prosesnya akan berlanjut paralel. Diperkirakan paling lambat 31 Desember jam 23.59," ungkapnya dalam Media Briefing di Jakarta, Kamis (31/8).

Nahdi juga menyebut PMN untuk PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF akan segera cair sebesar Rp 1,53 triliun, untuk pembiayaan perumahan.

Baca juga: Pemerintah Diminta Kaji Ulang Pemungutan PPN 'Fintech' dan Permenkeu No 69/2022

Kemudian, PT SMF pada 2024 akan mendapat dana PMN lagi dari pemerintah sebesar Rp 1,89 triliun, untuk program Kredit Perumahan Rakyat (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

"Untuk SMF dengan tujuan yang sama yaitu untuk perumahan MBR ini akan dapat sekitar Rp 1,86 triliun," kata Nahdi.

Setor Pajak Rp 1,3 Triliun

Direktur Utama PT SMF Ananta Wiyogo lebih lanjut menjelaskan telah membayarkan pajak ke negara sebesar Rp 1,3 triliun, terhitung dari 2017 hingga Juni 2023. Sedangkan setoran pajak PT SMF pada 2023 tercatat sebesar Rp 68,47 miliar.

Baca juga: LMAN Gunakan Rp15 Triliun untuk Proyek Strategis Nasional termasuk IKN

Akumulasi pembiayaan dividen perseroan ke pemerintah hingga Juni 2023 tercatat sebesar Rp 708,97 miliar. Dengan demikian, total pembayaran pajak dan dividen perusahaan sebesar Rp 2,01 triliun.

“Total investasi atau penyertaan modal negara (PMN) yang telah diterima oleh PT SMF senilai Rp 7,80 triliun, seluruhnya tersalurkan untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Untuk setiap Rp 1 triliun dana PMN yang digunakan oleh PT SMF berkontribusi terhadap pembentukan PDB sebesar Rp 1,86 triliun," kata Ananta.

Penggunaan dana PMN juga berkontribusi pada penyerapan tenaga kerja, yaitu hingga 6.585 individu pada tahun 2021. Ananta mengatakan PT SMF menjalankan pendanaan kreatif (creative financing) sebagai upaya keberlanjutan melalui sekuritisasi aset KPR untuk menyediakan sumber pendanaan jangka menengah panjang bagi pembiayaan perumahan.

Perseroan telah menyalurkan pembiayaan ke sektor perumahan sebesar Rp 4,6 triliun per semester I 2023, meningkat 5,38 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu Rp 4,3 triliun.

Secara kumulatif, SMF telah mengalirkan dana dari pasar modal ke sektor pembiayaan perumahan sebesar Rp 94,63 triliun, terdiri dari penyaluran pembiayaan serta pembelian KPR sebesar Rp 81,02 triliun. Selain itu, sekuritisasi KPR tercatat sebesar Rp 13,61 triliun dengan dana yang telah dialirkan tersebut telah membiayai 1,87 juta debitur.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat