visitaaponce.com

Pemerintah Optimistis Target Investasi Rp1.650 Triliun Tercapai

Pemerintah Optimistis Target Investasi Rp1.650 Triliun Tercapai
Ilustrasi.(MI/PANCA SYURKANI)

PEMERINTAH optimistis target investasi Rp1.650 triliun di tahun ini dapat tercapai. Itu akan didukung oleh stabilitas politik dalam negeri dan perekonomian domestik yang relatif baik.

"Target kita adalah Rp1.650 triliun, dari nilai itu, sebagai salah satu syarat untuk pertumbuhan ekonomi kita di atas 5%. Target investasi tahun ini bisa tercapai, dengan melihat perkembangan ekonomi global," ujar Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers, Senin (18/3).

Dia mengatakan, target investasi tersebut diharapkan dapat tercapai dengan porsi penanaman modal asing (PMA) sepanjang tahun ini di kisaran 52% dari total investasi yang akan masuk. Itu diakui Bahlil akan cukup menantang lantaran kondisi global belum menunjukkan perbaikan signifikan.

Baca juga : Daerah Penghasil Nikel Miskin, Hilirisasi tidak Berdampak Langsung

Sebaliknya, ketidakpastian diperkirakan masih akan terus membayangi perekonomian dunia akibat konflik di Timur Tengah. Hal itu menambah muram wajah ekonomi global setelah dihadapkan pada konflik geopolitik Rusia-Ukraina yang urung selesai hingga saat ini.

Belum lagi, kata Bahlil, banyak negara yang mengalami kemerosotan ekonomi. Beberapa di antaranya bahkan mengalami resesi. Kondisi itu, menurutnya menjadi situasi yang perlu diperhatikan Indonesia dalam menarik modal asing.

Dagangan utama yang akan dijual ke calon penanam modal ialah hilirisasi industri. "Hilirisasi secara baik, terukur, terutama pada sektor-sektor pengembangan komoditas pertambangan kita, dan oil and gas, ini akan kita lakukan, masih sebagai sektor primadona," kata Bahlil.

Baca juga : ​​​​​​​Iklim Investasi Indonesia Dinilai Relatif Kondusif

"Karena ini adalah cara untuk meningkatkan pendapatan per kapita kita, sekarang pendapatan per kapita kita kurang lebih US$5.300, tahun ini ditargetkan bisa US$5.500-US$6.000, supaya di 2030-2035 untuk menuju Indonesia Emas, pendapatan per kapita bisa di atas US$10.000," sambungnya.

Sektor pertambangan masih akan menjadi fokus utama penghiliran. Komoditas seperti nikel, bauksit, timah, tembaga, hingga emas dipandang cukup menjanjikan dalam memberikan nilai tambah setelah dikakukan penghiliran.

Sejalan dengan itu, hilirisasi di sektor minyak dan gas juga akan digalakkan pemerintah. "Ke depan kita akan mengelola gas menjadi pupuk, gas akan menjadi LPG, dan gas akan menjadi metanol dan etanol," pungkas Bahlil.

Adapun sepanjang 2023, investasi masuk ke Indonesia tercatat Rp1.418,9 triliun, atau 101,3% dari target yang diberikan Presiden Joko Widodo sebesar Rp1.400 triliun dan 129,0% dari target yang ada di dalam Renstra sebesar Rp1.099,8 triliun. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat