visitaaponce.com

Tiongkok Sebut Penyelidikan Subsidi Mobil UE akan Berdampak Negatif

Tiongkok Sebut Penyelidikan Subsidi Mobil UE akan Berdampak Negatif
Para karyawan bekerja di jalur perakitan pabrik Wuling Motors di Qingdao, Provinsi Shandong, timur Tiongkok pada 1 Maret 2023.(AFP.)

TIONGKOK pada Kamis (14/9/2023) memperingatkan bahwa penyelidikan yang dilakukan Uni Eropa terhadap subsidi Beijing untuk mobil listrik akan berdampak negatif pada hubungan perdagangannya dengan blok tersebut. Blok itu dituduh melakukan proteksionisme telanjang.

Investigasi ini dapat berujung UE mengenakan bea masuk pada mobil-mobil yang diyakini dijual secara tidak adil dengan harga lebih rendah, sehingga melemahkan pesaing-pesaing Eropa. Tiongkok, "Percaya bahwa langkah-langkah investigasi yang diusulkan UE untuk melindungi industrinya sendiri atas nama persaingan sehat dan akan berdampak negatif pada hubungan ekonomi dan perdagangan Tiongkok-UE," demikian pernyataan Kementerian Perdagangan.

Dikatakan bahwa penyelidikan tersebut merupakan perilaku proteksionis yang akan sangat mengganggu dan mendistorsi rantai pasokan industri otomotif global, termasuk UE. 

Baca juga: Bank Sentral Tiongkok Pangkas Rasio Cadangan Perbankan

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengumumkan penyelidikan antisubsidi pada Rabu dan berjanji untuk melindungi blok tersebut dari persaingan tidak sehat. Langkah ini dipuji sebagai sinyal positif oleh produsen mobil Eropa dan negara-negara anggota UE.

Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire mengatakan dalam kunjungannya ke Berlin bahwa penyelidikan tersebut merupakan keputusan yang sangat baik. Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck mengatakan bahwa tindakan tersebut menunjukkan sikap yang benar dan bertujuan mengatasi persaingan tidak sehat.

Dialog

Beijing membalas penyelidikan tersebut, dengan Wang Lutong, direktur jenderal departemen urusan Eropa di Kementerian Luar Negeri Tiongkok, mengatakan banyak anggota UE menyubsidi industri kendaraan listrik mereka. "Di posisi apa komisi meluncurkan penyelidikan antisubsidi pada kendaraan listrik dari Tiongkok?" 

Baca juga: Uni Eropa akan Selidiki Subsidi Mobil Listrik Tiongkok

Namun sudah lama ada kekhawatiran di seluruh Eropa mengenai seberapa besar benua ini bergantung pada produk-produk Tiongkok, terutama produk-produk yang diperlukan untuk fokus UE pada energi ramah lingkungan. Kepala pasar internal UE Thierry Breton pekan lalu memperingatkan tentang tren yang muncul bahwa Eropa menurunkan impor kendaraan listrik atau panel surya.

Tiongkok bisa menyalip Jepang untuk menjadi produsen mobil terbesar di dunia tahun ini, menurut beberapa ahli. Pabrikan Eropa juga harus menghadapi subsidi negara untuk kendaraan listrik di seberang Atlantik.

Baca juga: Saham BP Turun setelah CEO Berhenti karena Hubungan Pribadi

Beijing meminta UE pada Kamis untuk melakukan dialog dan konsultasi dengan pihak Tiongkok, menciptakan lingkungan pasar yang adil, nondiskriminatif, dan dapat diprediksi untuk pengembangan bersama industri kendaraan listrik Tiongkok-UE. Tiongkok akan sangat memperhatikan kecenderungan proteksionis dan tindakan lanjutan dari pihak Eropa dan dengan tegas menjaga hak dan kepentingan sah perusahaan Tiongkok.

Seorang sumber di kementerian keuangan Prancis mengatakan pada Kamis bahwa tanggapan Beijing ialah, "Reaksi yang sedikit berlebihan. Kami membuka penyelidikan. Kami tidak menduga hasilnya. Kita harus tetap rasional dan tidak terburu-buru mengambil kesimpulan." (AFP/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat