Begini Solusi yang Ditawarkan Ganjar Terkait Polemik Perdagangan Daring
![Begini Solusi yang Ditawarkan Ganjar Terkait Polemik Perdagangan Daring](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/735a4e797d0fc8c5f9c684638eaa52f9.jpg)
BAKAL calon presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo mengatakan, pemerintah perlu melindungi pedagang di pasar tradisional yang kini terancam mati akibat maraknya perdagangan daring.
Namun solusinya bukan dengan serta merta mematikan tiktok live shop atau melarang artis berjualan.
Menurutnya, negara tidak bisa melarang usaha seseorang yang tidak melanggar hukum. Namun negara bisa mengatur agar aktivitas seseorang tidak menganggu pihak lain.
Baca juga : Menakar Kapasitas Kepemimpinan Kuantum Capres dan Cawapres Indonesia
"Kalau artis jualan sembako itu oke apa tidak? Ya okelah. Itu hak dia berjualan masak kita larang. Negeri ini tidak bisa melarang, yang bisa dilakukan adalah mengatur," tuturnya dalam Podcast Merry Riana dikutip Minggu (24/9).
Menurut Ganjar, ada tiga hal yang harus dilakukan oleh pemerintah. Pertama, pendekatan filosofis yakni melindungi pedagang kecil. Kedua, pendekatan sosiologis yakni mencermati akar permasalahan dan mencari solusi untuk membereskannya.
"Ini disrupsi sedang terjadi, dan ini soal sosiologis. Maka segera upskilling cepat, pemerintah harus turun tangan mengundang mereka ayo duduk bareng," imbuhnya.
Baca juga : Makan Siang Jokowi Bersama Tiga Bacapres Belum Buktikan Netralitas Presiden
Proses duduk bersama harus benar-benar terbuka dan pemerintah harus mampu mendengarkan aspirasi dari berbagai pihak.
"Kita edukasi UMKM agar siap bersaing, karena kalau melarang artis berjualan kok sadis ya. Tidak semua artis itu kaya. Kita lagi belain mereka soal hak intelektual, soal royalti, soal karya mereka kalau karya dibajak kasihan," kata Ganjar.
Dilanjutkannya, setelah pendekatan filosofi dan sosiologi itu kemudian yang mendasari kemunculan regulasi.
Baca juga : Ganjar-Mahfud Jalani Tes Kesehatan Capres-Cawapres di RSPAD
"Cara yang paling bagus adalah mendengarkan mereka semua. Sehingga representasinya itu akan betul-betul mewakili sampai membuat regulasi. Jadi, filosofi, sosiologis baru regulasi," pungkasnya. (Z-5)
Terkini Lainnya
Ganjar dan Ahok Masuk di Kepengurusan PDIP
Adian Napitupulu Ditunjuk Jadi Wasekjen PDIP Bantu Kinerja Hasto Kristiyanto
Hasto Kristyanto dan Ganjar Pranowo Ramaikan Ajang Soekarno Run
PDIP Tanggapi Soal Kemungkinan Merapat dengan KIM di Pilgub DKI
Ini Kata Ganjar Pranowo soal Dukungan PDI Perjuangan ke Anies Baswedan
Ganjar Pranowo Disambut Antusias Ratusan Pelajar Saat Harlah Pancasila di Ende
Harga Komoditas di Pasar Tradisional Sidoarjo Naik Pasca Idul Adha
Harga Kebutuhan Pokok di Sejumlah Pasar Tradisional Jawa Barat Naik
Kebutuhan Pokok Merangkak Naik di Sejumlah Pasar Tradisional Tasikmalaya
Satgas Pangan Polri Awasi Ketersediaan Bahan Pokok dan Hewan Kurban Menjelang Idul Adha
Layak Dapat Penghargaan, 6 Ciri Pasar Tradisional Nyaman
Toko Manisan dan Rumah Makan di Bengkulu Terbakar, Satu Keluarga Terjebak
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap