Bursa Karbon Dimulai, PLN Siap Jual Kredit Karbon 927 Ribu Ton CO2e
![Bursa Karbon Dimulai, PLN Siap Jual Kredit Karbon 927 Ribu Ton CO2e](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/633217fd15d9d75163dd16e8b4ebf99c.jpeg)
PT PLN (Persero) siap terlibat dalam perdagangan karbon di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesian Stock Exchange (IDX).
Perusahaan itu akan menerbitkan kredit karbon dalam bentuk sertifikat penurunan emisi (SPE) gas rumah kaca (GRK) dengan jumlah 927.113 ton ekuivalen karbon dioksida (tCO2e). Langkah tersebut seiring peluncuran bursa karbon IDX perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) oleh Presiden Jokowi, Selasa (26/9).
Executive Vice President Komunikasi Korporat & Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN Gregorius Adi Trianto menjelaskan kredit karbon yang dijual PLN itu berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Muara Karang Blok 3, Jakarta Utara.
Baca juga : Perbankan Dominasi Pembelian Perdana Bursa Karbon Indonesia
"SPE GRK tersebut berpotensi untuk diperdagangkan melalui bursa karbon," ungkapnya saat dikonfirmasi Media Indonesia, Selasa (26/8).
Ia menuturkan untuk selanjutnya perdagangan emisi atau Persetujuan Teknis Batas Atas Emisi Pelaku Usaha (PTBAE-PU) akan dilakukan PLN melalui bursa karbon dan juga perdagangan langsung.
Baca juga : Jokowi: Potensi Bursa Karbon Indonesia Bisa Mencapai Rp3.000 Triliun
Menurut Gregorius, keikutsertaan PLN dalam perdagangan karbon merupakan tekad untuk menjalankan transisi energi guna mencapai netralitas karbon di 2060.
Saat ini, terangnya, perusahaan setrum negara memiliki lima entitas perusahaan yang berperan dalam implementasi nilai ekonomi karbon (NEK) sebagai bagian dari pengembangan bisnis karbon.
Kelima entitas tersebut ialah PT PLN Indonesia Power (IP) dan PT PLN Nusantara Power (NP) yang berperan sebagai pelaku perdagangan karbon, PT PLN ICON Plus sebagai penyedia dan pengembang platform perdagangan karbon, PT Energy Management Indonesia (EMI) sebagai potential management office (PMO) perdagangan karbon, dan PLN Pusertif yang berpotensi sebagai lembaga validasi dan verifikasi. (Z-5)
Terkini Lainnya
Sidang Subsidiary Body UNFCCC Ke-60: Perdagangan Karbon Luar Negeri Harus dengan Otorisasi
AMAN Tolak Perdagangan Karbon Pegunungan Meratus Kalsel
Potensi Perdagangan Karbon dari Hutan Pegunungan Meratus di Kalimantan Selatan
Perdagangan Karbon Butuh Kepastian Regulasi Daerah
8 Rekomendasi Dunia Usaha untuk Pengembangan Pasar Karbon Diterima OJK dari IBC
Teknologi Carbon Capture Storage Bisa Jadi Solusi Masalah Iklim
Kebijakan Pengurangan Emisi Sektor Industri Perlu Implementasi Konsisten
Dirjendiktiristek Hadiri Peluncuran UI Net Zero Initiative
Indonesia-Norwegia Perkuat Upaya Konservasi & Pengurangan Emisi
Dukung UMKM di Wonosobo, Pama Group Fasilitasi Program Berbasis Lingkungan
Pentingnya Perangkat Lunak, Otomasi, dan Elektrifikasi dalam Meningkatkan Daya Saing Industri
Reduksi Emisi Gas Rumah Kaca, SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap