visitaaponce.com

Indonesia Berkomitmen Realisasikan Transisi Energi

Indonesia Berkomitmen Realisasikan Transisi Energi
Menkeu Sri Mulyani(AFP/Punit Paranjpe )

MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan komitmen penuh Indonesia pada realisasi transisi energi. Pemerintah, sebut dia, telah mengeluarkan berbagai regulasi dan dukungan fiskal untuk menjalankan proses peralihan energi tersebut.

Hal itu ia sampaikan dalam forum Berlin Global Dialogue (BDG) bersama para pemimpin negara, pebisnis dan akademisi dunia.

"Pemerintah Indonesia secara proaktif telah melaksanakan berbagai langkah kebijakan guna mendorong partisipasi swasta dalam agenda perubahan iklim global, termasuk memperkenalkan berdirinya pasar karbon pada tanggal 26 September 2023 yang lalu," ujarnya seperti dikutip dari siaran pers, Jumat (29/9).

Baca juga: Pengakuan Nilai Karbon Bentuk Optimalisasi Ekonomi Hijau

Sebagai negara yang memiliki komitmen tinggi untuk menurunkan emisi, Indonesia memerlukan dukungan pendanaan dari berbagai sumber terutama untuk mendukung transisi menuju energi bersih.

Pendanaan yang diperlukan mencapai Rp3.500 triliun atau sekitar US$246 miliar untuk mencapai target penurunan emisi di sektor energi.

Baca juga: Perbankan Dominasi Pembelian Perdana Bursa Karbon Indonesia

Selain itu, kata Sri Mulyani, proses transisi energi tersebut hendaknya memenuhi aspek adil dan terjangkau bagi semua pihak, termasuk bagi perekonomian nasional yang harus tetap terus bertumbuh untuk mencapai posisi sebagai negara maju.

Karenanya, komitmen dukungan pendanaan dari internasional dan swasta perlu segera direalisasikan. Menkeu juga menjelaskan bahwa dalam kancah global, khususnya forum G-20 tahun lalu, Indonesia telah memperkenalkan Energy Transition Mechanism (ETM) Country Platform sebagai bentuk blended finance menuju transisi energi bersih di Indonesia.

Kemudian Indonesia sebagai ASEAN Chairman tahun 2023 ini juga telah mengeluarkan ASEAN Green Taxonomy versi 2, yang memasukkan penghentian awal Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sebagai jenis investasi hijau.

Saat ini, berbagai komitmen internasional termasuk dari Climate Investment Fund (CIF) sebesar US$500 juta, dan Just Energy Transition Partnership (JETP) sebesar US$20 miliar belum dapat direalisasikan sepenuhnya.

Menutup diskusi tersebut, Sri Mulyani menyatakan bahwa Indonesia akan menjadi model bagi keberhasilan proses transisi energi hijau secara global, dan diperlukan dukungan dari pemerintah, internasional, serta swasta. (Mir/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat