visitaaponce.com

Duh Pembelian Saham GOTO oleh Patrick Waluyo Tidak Ngaruh

Duh Pembelian Saham GOTO  oleh Patrick Waluyo Tidak Ngaruh
Driver Gojek sedang menunggu penumpang. Langkah pembelian saham oleh CEO GOTO tidak mampu mengangkat harga saham GOTO.(Antara)

LANGKAH CEO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Patrick Walujo yang memborong sahaGOTO pada perdagangan Senin (16/10) lalu tidak mampu  mengangkat harga saham GOTO dalam perdagangan Selasa (17/10) kemarin yang ditutup melemah 1,52% menjadi Rp65 per lembar saham.

Patrick Walujo dikabarkan merogoh uang sekitar Rp10 miliar untuk memborong saham GOTO pada Senin lalu dimana pada hari itu saham GOTO bahkan menyentuh level Rp 54.  Patrick membeli 148.150.000 lembar saham Seri A GOTO melalui transaksi pasar reguler di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau setara dengan 0,01% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.

"Mungkin kabar pembelian tersebut membantu meningkatkan optimisme market. Tetap secara value kami melihatnya tidak besar dan tidak signifikan," kata Head of Investment Information Martha Christina dalam Mirae Asset Media Day, di Jakarta, Selasa (17/10).

Umumnya, bila direksi memborong saham emitennya, hal itu memberikan sinyal bahwa perusahaan sebenarnya dalam kondisi yang bagus. Namun kembali, harga saham belum tentu mencerminkan kinerja. Sehingga kemungkinan ini lebih mencerminkan ekspektasi kinerja.

"Kita tidak tahu apakah kinerjanya akan bagus atau tidak, kami melihatnya lebih kepada sentimen marketnya atas penjualan saham karena profit taking para investor pra IPO," kata Martha.

Berlanjutnya penurunan saham GOTO juga bisa dilihat karena beberapa hal. Pada saat IPO, valuasi saham GOTO memang tidak murah. Tetapi pasar juga memang tidak memiliki ekspektasi bahwa harga sahamnya akan jatuh hingga serendah itu.

Beberapa faktor penurunan harga, antara lain, kinerja. Kenaikan atau penurunan saham apapun bisa disebabkam dari kinerja, maupun sentimen.

"Dengan suku bunga yang tinggi, dan kemungkinannya masih tinggi di tahun depan, maka saham-saham teknologi cenderung dihindari," kata Martha.
Sedangkan untuk kinerja, emiten itu terlihat sudah mencoba untuk membuktikan, dimana pada kuartal IV emiten berekspektasi EBITDA adjustednya akan positif. Tapi dia melihat sentimen di luar kinerjanya lebih dominan. Salah satunya yaitu realisasi profit dari investor-investor pra IPO.

"Yang memang dengan kondisi moneter saat ini, uang yang lebih sulit dicari, sehingga investasi yang sudah menguntungkan buat para investor itu, mereka cenderung melalukan profit taking. Sehingga sahamnya dijual," jelasnya.

Adapun untuk kinerja, emiten itu terlihat sudah mencoba untuk membuktikan, dimana pada kuartal IV emiten berekspektasi EBITDA adjustednya akan positif. Tapi dia melihat sentimen di luar kinerjanya lebih dominan. Salah satunya yaitu realisasi profit dari investor-investor pra IPO.

"Yang memang dengan kondisi moneter saat ini, uang yang lebih sulit dicari, sehingga investasi yang sudah menguntungkan buat para investor itu, mereka cenderung melalukan profit taking. Sehingga sahamnya dijual," kata Martha.

Sedangkan kalau dari sisi prospek, meski masih ada, tetapi valuasi harga saham GOTO tidak murah. Emiten yang lebih kepada orientasi pertumbuhan cenderung memiliki valuasi tinggi. Mereka masih butuh waktu lagi membuktikan diri sampai kapan hingga bisa untung.

"Nanti baru kita bisa ngomong, kalau sudah positif kemudian melihat kondisinya emiten ini di tahun depan akan seperti apa. Sebab seharusnya dengan Tiktok shop kemarin ditutup, sebenarnya cenderung menguntungkan untuk mereka sebagai penyedia e-commerce," tandas Martha. (Try/E-1)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat