visitaaponce.com

Tanzania Teken Kontrak Pelabuhan dengan DP World UEA

Tanzania Teken Kontrak Pelabuhan dengan DP World UEA
Derek dan kontainer terlihat di terminal kelautan DP World di Port Metro Vancouver, Kanada, 11 Juli 2023.(AFP/Don MacKinnon.)

RAKSASA logistik Dubai, DP World, menandatangani tiga kontrak pada Minggu (22/10) dengan pemerintah Tanzania untuk mengoperasikan sebagian pelabuhan Dar es Salaam selama 30 tahun. Ini berdasarkan kesepakatan kontroversial yang mencakup seluruh pelabuhan di negara tersebut.

Kontrak baru ini memberi DP World pengelolaan eksklusif atas empat dari 12 tambatan dermaga kota dan empat tambatan lain dalam kemitraan dengan Otoritas Pelabuhan Tanzania atau Tanzania Port Authority/TPA. "Kontrak tersebut akan ditinjau setiap lima tahun," kata direktur jenderal TPA Plasduce Mbossa.

Penandatanganan tersebut menyusul perjanjian antarpemerintah yang ditandatangani Oktober lalu oleh Presiden Samia Suluhu Hassan yang membuka jalan bagi DP World untuk mengelola semua pelabuhan di Tanzania melalui konsultasi dengan pemerintah. Perjanjian tersebut diratifikasi oleh parlemen pada Juni dan memicu protes.

Baca juga: ECB akan Pertahankan Suku Bunga karena Inflasi Turun

Kritik terhadap perjanjian tersebut mengatakan bahwa perjanjian tersebut merupakan ancaman terhadap kedaulatan dan keamanan Tanzania. Namun pemerintah berpendapat bahwa perjanjian tersebut akan meningkatkan efisiensi, memotong biaya, dan meningkatkan pendapatan.

CEO DP World Sultan Ahmed bin Sulayem mengatakan langkah ini akan memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan pelabuhan Dar es Salaam menjadi fasilitas kelas dunia, bahkan membangun pusat logistik yang lebih besar untuk Tanzania. Perusahaan yang dikendalikan pemerintah Dubai berjanji untuk menginvestasikan US$250 juta selama lima tahun ke depan di pelabuhan tersebut, salah satu pelabuhan terbesar di benua Afrika.

Baca juga: Penjualan Rumah di AS Anjlok pada September, Terendah sejak 2010

Setidaknya dua lusin orang telah ditangkap sejak Juni karena menentang kesepakatan tersebut, menurut Amnesty International, meskipun beberapa telah dibebaskan. Pengacara Rugemeleza Nshala termasuk di antara mereka yang dibebaskan dan mengatakan dia terpaksa meninggalkan negara itu pada Juli setelah mendapat intimidasi dan ancaman pembunuhan.

"Kami telah mempertimbangkan pandangan berbagai kelompok sebelum menandatangani kesepakatan ini," kata Presiden Hassan. Dia berkuasa pada Maret 2021 setelah kematian pendahulunya yang otokratis John Magufuli dan menjanjikan lebih banyak kebebasan politik.

Buat kontraknya publik

Namun, para kritikus menjulukinya sebagai diktator setelah Freeman Mbowe, pemimpin partai oposisi Chadema, ditangkap atas tuduhan terorisme pada Juli 2021 sebelum dibebaskan. Chadema termasuk di antara mereka yang menentang kesepakatan kepada DP World itu untuk jangka waktu 12 bulan dalam bernegosiasi dengan pemerintah mengenai cara terbaik mengelola 80 pelabuhan di negara tersebut.

Pemimpin partai oposisi ACT-Wazalendo Zitto Kabwe dan pimpinan gereja Katolik Tanzania Charles Kitima juga menentang kesepakatan tersebut tetapi menghadiri penandatanganan pada Minggu. "Beberapa usulan kami sudah dipertimbangkan," kata ACT-Wazalendo dalam keterangannya. "Namun kami masih berkeras agar kontrak itu diumumkan."

Pada Juni, Menteri Transportasi Makame Mbarawa mengatakan kepada parlemen bahwa investasi oleh DP World akan meningkatkan kinerja pelabuhan Tanzania, memungkinkan lebih banyak kapal berlabuh di sana. "Biaya angkutan kargo juga akan turun hampir setengahnya," katanya. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat