Menteri Keuangan Jerman Ragukan Penghapusan Batu Bara pada 2030
![Menteri Keuangan Jerman Ragukan Penghapusan Batu Bara pada 2030](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/4b0639d5c3ba0c16ef862026164aa8d2.jpg)
MENTERI Keuangan Jerman Christian Lindner pada Rabu (1/11) mempertanyakan tujuan pemerintah mengakhiri penggunaan batu bara di negara dengan perekonomian terbesar di Eropa itu pada 2030.
"Sampai jelas bahwa energi tersedia dan terjangkau, kita harus mengakhiri impian penghapusan listrik dari batu bara pada 2030," kata Lindner dalam wawancara dengan harian Jerman Koelner Stadt-Anzeiger. "Sekarang bukan waktunya mematikan pembangkit listrik," tambahnya.
Jerman harus, "Memungkinkan perluasan energi terbarukan lebih cepat," dan memperluas produksi gas dalam negeri, kata Lindner, yang juga memimpin partai FDP yang probisnis. Komentar Lindner mengancam akan memperdalam perpecahan dalam koalisi yang berkuasa antara Partai Sosial Demokrat pimpinan Kanselir Olaf Scholz, Partai Hijau, dan FDP.
Baca juga: Peta Jalan Emisi Indonesia untuk Pakta Transisi Energi Senilai Rp319 Triliun
Para menteri berselisih mengenai cara merespons harga energi yang lebih tinggi sekaligus mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Jadwal penghapusan batu bara merupakan bagian penting dalam proyek Jerman untuk menghasilkan 80% listriknya dari energi terbarukan pada 2030.
Koalisi tersebut bertujuan idealnya menutup semua pembangkit listrik tenaga batu bara dalam jangka waktu yang sama. Perjanjian tersebut memajukan jadwal yang disepakati oleh pemerintahan mantan Kanselir Angela Merkel untuk berhenti menggunakan batu bara pada 2038.
Baca juga: The Fed Kemungkinan Pertahankan Suku Bunga Lagi
Rencana Jerman untuk melakukan dekarbonisasi produksi energi menjadi kacau karena invasi Moskow ke Ukraina dan kemudian dipotongnya pasokan gas yang sangat dibutuhkan dari Rusia. Pergantian peristiwa, yang diselingi oleh sabotase terhadap jaringan pipa utama, menyebabkan harga energi melonjak dan membuat Jerman mencari sumber energi baru.
Pemerintah mengaktifkan kembali pembangkit listrik tenaga batu bara yang sudah tidak digunakan lagi untuk mengurangi tekanan pada produksi listrik berbasis gas. Pembangkit yang diaktifkan kembali tersedia hingga Maret 2024.
Pada saat yang sama, Berlin berjanji memotong birokrasi untuk memasang turbin angin agar memenuhi target ambisius tersebut. Namun para pengamat mengatakan langkah tersebut masih terlalu lambat.
Jerman juga menutup pembangkit listrik tenaga nuklir terakhirnya pada April tahun ini. Langkah tersebut direncanakan sejak lama. Menurut beberapa kritikus, hal itu dapat mempersulit pencapaian target iklim. (AFP/Z-2)
Terkini Lainnya
Kamila Batavia Rilis Single Berbahasa Jerman
Jerman Diharapkan Manfaatkan Status Tuan Rumah saat Jumpa Spanyol
Hadapi Jerman, Rodri: Kami Datang untuk Menang
Enea Bastianini Jagokan Marc Marquez di GP Sachsenring Jerman
Taylor Swift Jadi Nama Sementara Sebuah Kota di Jerman
Spanyol vs Jerman: Joselu Yakin Bisa Pulangkan Toni Kroos di Perempat Final Euro 2024
Pembatalan Pemenang Tender PSEL Tunjukkan Tata Kelola Pemerintahan Kota Bekasi belum Optimal
Pertamina NRE Targetkan Kapasitas Pembangkit Energi Bersih Capai 6 GW
PLN EPI Pastikan Pasokan Energi Primer Aman saat Idul Adha
Dukung Tujuan SDG's, Uni-Charm Indonesia Beli 143 Unit REC dari PLN
Ekspor Batu Bara RI ke Tiongkok Melempem
IAEA Peringatkan Bahaya Kecelakaan Nuklir di Pabrik Nuklir Ukraina
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap